Jepara, 13 Oktober 2019 adalah hari yang sangat bersejarah bagiku. Di mana sejak satu bulan sebelumnya, aku terkejut melihat postingan WA temanku bahwa kak Fiersa Besari dan Kerabat Kerja akan manggung di Jepara. Dikarenakan kurangnya informasi, tiket presale pertama dan kedua pun cepat saja habisnya. Hal tersebut tak lain dan tak bukan karena Fiersa Besari adalah seorang musisi, dia juga penulis.
Jadinya pastinya banyak sekali yang ingin bertemu dan melihat konsernya secara langsung. Meskipun begitu dari pihak panitia yang adalah salah satu universitas di Jepara, masih membuka untuk presale 3 dan OTS (on the spot). Meksipun harganya memang lumayan jauh dari harga presale satu dan dua, tapi demi mimpiku bisa bertemu kak Fiersa, berapa pun harganya aku beli. Dan puji Tuhan masih bisa terjangkau bagiku.
Belum berhenti sampai di situ. Karena aku kerja setiap harinya, jadinya aku tidak bisa secara langsung untuk membeli tiketnya. Karena presale tiga beli tiketnya ke universitas-nya langsung. Jujur saja saya awalnya sempat pesimis tidak bisa datang. Namun selang beberapa hari, ada temanku yang istrinya itu kuliah di sana, bisa membantuku untuk mengambilkan tiket yang sudah aku beli. Wah.. hari itu aku langsung menghubungi kedua temanku yang juga ingin nonton tapi terbatas soal tiketnya.
Sempat ibuku juga tidak memberikan izin karena acara konser itu malam hari, apalagi aku dan kedua temanku naik motor, perempuan semua. Tapi aku menjelaskan pada beliau bahwa Fiersa Besari adalah musisi dan penulis yang sangat kuidolakan. Dan akhirnya entah apa yang dipikirkan ibuku, akhirnya aku diperbolehkan untuk berangkat.
Sesampainya di gedung tempat konser, aku dan kedua temanku masih mendapatkan kesempatan untuk berada di barisan nomor tiga dari panggung di belakang kursi VVIP. Namun ketika konser di mulai semua orang saling berdesakan merangsek ke depan. Aku dan kedua temanku tidak terbiasa dengan keadaan seperti itu, sampai akhirnya satu temanku pindah ke tribun atas. Sedangkan aku dan satu temanku masih stay. Dan karena situasi sudah tidak memungkinkan, aku dan temanku pun mundur sampai barisan paling belakang. Niat hati ingin berangkat awal adalah bisa jelas melihat Fiersa Besari dari dekat. Tapi ternyata tidak bisa.
Rasanya ingin menangis, meskipun aku hanya bisa melihat dari jarak yang jauh terhadang oleh banyaknya penonton yang tinggi badannya lebih dariku. Aku pun teringat dengan kedua temanku yang juga menjadi salah satu pengisi acara dalam konser itu. Dan puji Tuhan, di menit-menit terakhir, akhirnya temanku yang juga merupakan salah satu pemain saxopone wanita terkenal di Jepara itu, membawaku ke backstage, tempat di mana panitia dan crew serta pengisi acara berkumpul di sana.
Mungkin mereka bertanya-tanya kenapa aku bisa masuk backstage. Iya aku memang meminta bantuan temanku untuk bisa bertemu Fiersa Besari meskipun hanya sebentar. Karena selain ingin berfoto bersama, aku ingin sekali memberikan gambar sketsa untuk Fiersa Besari dan istirnya, serta minta tanda tangan di buku Catatan Juang karya Fiersa yang aku bawa.
Aku dibawa temanku masuk di baris depan penonton paling depan bersama dengan mahasiswa-mahasisiwi dan juga panitia penyelenggara. Rasanya tidak menyangka dari urutan belakang penonton kini bisa secara jelas melihat Fiersa di depan panggung.
Fiersa dan Kerabat Kerja pun selesai dengan penampilan mereka. Aku kemudian ikut menunggu di depan pintu backstage. Namun sayang, aku hanya bisa berada beberapa langkah saja dengan Fiersa. Apalagi untuk bisa berfoto bersama, berjabat tangan pun tidak bisa karena ketatnya pengawalan dan aku juga menghormati peraturan yang ada, meskipun rasa sedih tak bisa aku elakkan.
Apakah Fiersa saat itu melihatku ketika keluar dari ruang khusus kemarin?
Semoga saja iya. Itu doaku.
Meskipun kak Fiersa Besari tidak mengenalku, aku berharap suatu saat nanti bisa bertemu dengannya. Dan dari hari kemarin, aku berjanji pada diri sendiri akan terus berjuang dalam dunia kepenulisan. Setidaknya juga hari Minggu kemarin ini, ada energi semangat yang aku dapatkan untuk menjadi seorang penulis profesional sepertinya.
Sampai malam tadi, aku bahkan bernimpi bisa bertemu penulis dan musisi yang hobi naik gunung ini. Aku berharap suatu saat nanti, jika Fiersa membaca tulisanku ini, semoga aku bisa belajar banyak tentang menulis dari dirinya secara langsung. Bisa sharing dan bertanya banyak hal padanya tentang menulis buku juga lagu.
Sekali lagi terima kasih Fiersa Besari dan Kerabat Kerja sudah datang ke Jepara. Panitia penyelenggara juga terima kasih sudah menghadirkan kak Fiersa Besari di kotaku ini. Terima kasih juga Hipwee yang sudah mau menjadi perantaraku bersyukur bertemu Fiersa Besari. Salam literasi!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”