Beberapa Alasan Kenapa Berteman dengan Mantan Itu Wajar Banget. Asal Jangan Sampai Terbawa Perasaan~

berteman dengan mantan itu wajar

Memutuskan hubungan itu bukan suatu hal yang mudah. Biasa makan bersama, pergi-pulang sekolah/kuliah/kantor bersama, nonton bersama, pokoknya semua hal dilakukan bersama.

Advertisement

Ehhh, entah apapun alasannya, tiba-tiba kandas hubungannya. 

Putus itu sakit rasanya lho! Tapi kenapa ya ada saja orang yang bisa tetap menjalin pertemanan setelah putus? Mungkin kamu akan mengira kebanyakan orang yang putus akan sepenuhnya memutuskan hubungan, bahkan tali pertemanan.

Namun ternyata, sebuah penelitian dari University of Kansas menunjukkan sekitar 60 persen orang tetap berteman setelah sudah putus. Iya, enam puluh persen. Lebih dari setengah populasi manusia.

Advertisement

Lantas apakah wajar berteman dengan mantan? Sangat wajar kok, buktinya banyak yang melakukannya. Berikut ini ada dua penjelasan yang memungkinkan kenapa seseorang bisa berteman dengan mantannya.

ADVERTISEMENTS

Tidak pernah sayang

Advertisement

Walaupun terdengar sadis, tapi penjelasan ini sangat mungkin lho! Jika dari awal kamu tidak pernah sayang dengan dia sebagai pasangan, tidak pernah melihat dia secara romantis, maka kamu tidak akan masalah untuk tetap berteman bahkan setelah putus. 

Banyak kok pasangan yang pacaran walau saling tidak sayang. Mungkin mereka saling suka, tapi ya gitu-gitu aja. Atau bisa karena ingin mencoba-coba status berpacaran itu seperti apa. Biasanya sih, terjadi untuk kamu yang masih duduk di bangku sekolah. Masih cinta monyet, hehe.

Mungkin juga kamu suka sebagai pasangan, tapi kamu lebih cocok dan lebih sayang padanya sebagai teman dibanding sebagai pasangan. Karena itu, kamu tidak apa dengan berteman karena pertemanan itu kamu anggap jauh lebih berharga dibanding hubungan romantis yang kalian pernah punya.

ADVERTISEMENTS

Masih sayang

Hayoo, ngaku! Masih sayang menjadi penjelasan memungkinkan yang kedua. Kalau bukan karena alasan yang tadi, yaa kemungkinan karena kamu masih sayang. Seperti yang sudah dibilang, putus bukanlah proses yang mudah. Apalagi kalau biasanya ke mana-mana bersama, melalui suka duka bersama, dan melakukan segala hal bersama, tentunya akan ada rasa kehilangan yang sangat besar. 

Bagi kamu yang sulit move on atau memang sudah lama pacaran, mungkin mempertahankan pertemanan setelah putus adalah coping mechanism kamu. Cara kamu untuk tetap waras karena rasa sakit yang kamu rasakan.

Istilahnya ya daripada kamu kehilangan dia sepenuhnya, mending kamu kehilangan dia sebagai pasangan. Toh, setidaknya kamu masih memiliki sosok dia sebagai teman. Intinya kamu belum siap melepas sepenuhnya. Karena itu kamu masih berteman. Tapi di saat yang sama, dalam lubuk hatimu yang paling dalam, kamu masih berharap. Berharap bisa balikan, berharap bisa memilikinya lagi secara seutuhnya.

Kamu boleh mengambil waktu untuk menerima rasa sakit kamu, tapi jangan berharap kepada hal-hal yang sudah lalu dan sudah tidak ada. Tenangkan dirimu, tarik napas dan refleksikan diri, setelah itu tentukan pilihan apakah kamu mau tetap memperjuangkan dia atau mau move on ke hal-hal yang lebih baik dalam hidupmu.

ADVERTISEMENTS

Kamu yang mana?

Nah, kalau kamu yang mana? Yang pasti jangan lupa kalau kita semua itu masih manusia, dan terkadang kita masih tidak bisa mengontrol perasaan kita dengan baik. Berteman dengan mantan itu wajar dan sangat boleh, tapi jangan terbawa perasaan.

Bagi kamu yang memang tidak pernah sayang, pastikan kamu bilang ke dia bahwa kamu tidak punya perasaan apa-apa agar tidak menimbulkan benih-benih harapan. Kasian lho kalau ternyata dia memang masih ada rasa lebih sama kamu. 

Dan bagi kamu yang masih sayang, tentukan pilihanmu setelah sudah sembuh dari patah hati ya. Jangan kelamaan! Daripada berharap, mending kamu perjuangin saja dan tunjukkan kalau kamu memang masih mau sama dia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya adalah mahasiswi Komunikasi yang sedang bekerja sebagai penulis konten sekaligus SEO. Selain menulis artikel, hobi saya termasuk bermain ukulele, menulis lagu dan puisi, membaca novel, dan menonton film series di Netflix.

Editor

une femme libre