Hal yang Harus Kamu Ingat Saat Sedang Sulit

 Seorang teman bercerita kondisi keuangannya yang buruk. “Padahal aku nggak banyak beli, tapi uangku cepet habis. Baru sampai pertengahan bulan udah sekarat.” Aku senyum-senyum memandang tampangnya yang unik saat berceloteh. Aku tahu betul ia tipe orang yang melakukan sesuatu secara terstruktur dan merencanakan banyak hal dengan terperinci.

Tak terkecuali untuk urusan keuangan, bahkan ia tak pernah lewat mencatat pengeluaran setiap detik. “Udah gitu akhir-akhir juga sering sial” tambahnya lagi. Air mukanya yang semula ceria berubah sendu. “Sepertinya sedang diingatkan sedekah.” Kalimat barusan menamparku, betapa akhir-akhir ini aku terlalu sibuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang menggunung luput menyadari eksistensi sedekah.

Ceritanya mengingatkan sekaligus memberiku pengertian bahwa dalam setiap diri manusia selalu ada rasa haus yang tak bisa disegarkan selain dengan rasa syukur. Sadar. Kalau ini juga bagian dari pesan yang dititipkan lewat pengalamannya. Bersyukur masih ada yang mengingatkan. Ternyata syukur saja tidak cukup. Ada satu hal yang membuat syukur kita menjadi penuh yaitu berbagi. Berbagi membuka banyak jalan, memudahkan. Terlebih di saat-saat yang rasanya sulit menggapai syukur .

Dalam sebuah proses kita perlu terbuka, supaya apa yang kita usahakan tak hanya berbuah kebaikan pada diri sendiri namun juga orang lain. Dengan berbagi kita akan menerima lebih. Berbagi tak harus selalu materi melainkan apa yang tak terlihat seperti cerita, waktu, motivasi apa saja. Berbagi tak harus menunggu punya. Justru berbagi akan meringankan, mempermudah, melipat gandakan nikmat. Jadi, jangan disimpan sendiri. Berbagilah sebelum penuh.