Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membuat kita bebas dalam berpendapat. Namun cara berpendapat seseorang kadang disalah artikan, sehingga menumbuhkan rasa benci satu sama lain dan mengakibatkan saling membuli di media sosial. Media sosial merupakan media berbasis internet yang berupa ruang virtual interaktif. Frekuensi penggunaan media sosial tergolong tinggi, ini sebuah kontribusi pembenci berani mengungkapkan maknanya secara lisan provokasi.
Pengaruh media sosial membuat mereka terpapar informasi dengan cepat. Musuh-musuh ini merasa ketagihan dengan media sosial. Jika itu dalam suatu hari mereka tidak akan membuka media sosial, maka mereka akan merasa ketertingalan informasi. Media sosial memiliki banyak pengaruh, salah satunya adalah efek negatif berupa fenomena kebencian. Fenomena ini bahkan menimbulkan gejolak yang meluas di Indonesia sampai Pemerintah mengeluarkan undang-undang Pasal 27 ayat (3) UU ITE dan Pasal 28 ayat (2) UU ITE.
Perlu kita ingat, tak semua orang menyukai kita dan tak semua orang juga membenci kita. Haters yang muncul tak lain iri atas pencapaian kita dan seolah-olah buruk di matanya. Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling hidup berdampingan, namun rasa iri dapat membutakan mereka.
Menurut (Sorrentuno, Cohen, Olson, & Zanna, 2005), kita semua mempunyai pandangan yang mampu merefleksikan tentang nilai, keyakinan, pemahaman dan pengalaman. Semua orang pasti tahu bahwa dalam berkomunikasi melibatkan masalah etika. Saat Anda membaca komentar haters yang senonoh, apakah anda akan marah atau langsung membalasnya dengan kalimat negatif juga? Atau apakah Anda tipikal orang yang mencoba untuk cuek atas komentar haters tersebut? Jika Anda masih marah ketika membaca komentar haters, maka perlu Anda ketahui bahwa anda perlu belajar sikap bodo amat saat hadapi haters di media sosial. Maka dari itu, mari kita kupas lebih dalam bagaimana bersikap bodo amat yang sebenarnya saat menghadapi haters.
Pada dasarnya, memiliki kebencian akan membantu Anda mengelola amarah dengan lebih bijak. Tentunya haters yang membuat kita marah terkadang membuat kita ingin membalas hal yang sama. Perlu kita ingat bahwa, saat kita merespons dan menanggapi haters, maka haters akan merasa senang dan menang karena mampu membawa kita masuk kedalam kebencian mereka. Namun, jika kita mengendalikan amarah dengan lebih sabar, seiring waktu haters akan menyerah sendiri.
Mengambil sikap yang cuek untuk menanggapi musuh Anda adalah cara yang tepat untuk menjadi lebih dewasa dan bijaksana. Intinya, Anda juga harus tau kapan harus menanggapi dan kapan harus mengabaikannya.
Bersikap bodo amat menjadi cara ampuh untuk menanggapi perlakuan haters kepada kita. Jangan menguras tenaga Anda hanya untuk mendengarkan ocehan haters. Percuma. Haters gak bakalan bisa berhenti untuk mencari kelemahan dan kesalahan Anda. Sebaik-baiknya seseorang pasti aka nada aja yang salah di mata haters. Jadikan bodo amat sebagai perisai diri Anda yang menghalau peluru kebencian dan amarah yang akan melukai Anda.
Memang benar kita sebagai manusia memiliki perasaan, namun jika perasaan kita untuk menerima hal buruk, maka besar kemungkinan Anda akan terjerumus pada rasa dendam yang tak akan ada ujungnya. Tingkat kesabaran manusia berbeda-beda, semestinya Anda harus tahu seberapa sabarnya diri Anda. Pengetahuan tingkat kesabaran diri sendiri membantu kita dalam mengontrol rasa ego dan emosinal diri. Anda berhak marah, emosi, dan tidak senang atas cacian haters di media sosial, akan tetapi Anda juga perlu control diri sehingga akan mampu menjadi lebih dewasa dalam menanggapi masalah yang ada.
Tingkat haters akan selalu meningkat seiring kemajuan serta kesuksesan Anda. Setelah menerapkan sikap bodo amat kepada haters, maka Anda akan menghadapi langkah yang baru. Perlu Anda ketahui bahwa selain kita menghiraukan omongan haters, kita juga perlu menjadikan omongan haters sebagai alat intropeksi dan bahan evaluasi diri. Komentar atau tudingan haters tidak selalu salah. Terkadang rasa kebencian seseorang kepada Anda muncul dari sikap Anda sendiri.
Mungkin tindakan Anda pernah melakukan sesuatu yang salah, tetapi Anda tidak menyadarinya. Terkadang haters tidak bermasud menghina, melainkan mengkritik Anda supaya lebih berkembang. Mungkin cara penyampaian komentarnya yang kurang baik. Terpenting bagi kita yaitu harus menyaring perkataan haters yang baik dan yang buruk untuk diri Anda sendiri. Bisa saja tidak berniat menjatuhkan, tetapi malah mengingatkan. Tak ada salahnya kita jadikan intropeksi dan evaluasi diri.
Dewasa ini tingkat haters di Indonesia menjadi candu akibat sering menghujat di media sosial. Kemampuan kita tentunya sangat terbatas dalam menghadapi haters. Haters sekarang ini bukan hanya mengejek dan menghina, bahkan memfitnah dan mempropagandakan banyak pihak untuk saling menyerang. Ketika kita sudah merasa cukup untuk bodo amat, maka kita juga perlu perlindungan hukum yang berwenang. Jika tindakan haters sudah keterlaluan maka perlu ditindak oleh pihak yang berwenang.
Terkadang kita harus keras kepada mereka, agar mendapatkan efek jera dan tidak mengulangi lagi. Pelaporan kepada pihak hukum tentunya ketika kita sudah merasa terancam oleh haters, seperti penuduhan bersalah, memfitnah, dan mencemarkan hal buruk dari kita yang sebenarnya itu hanya manipulasi kata-kata mereka sendiri. Memang kita hidup di Negara demokrasi, namun kita sebagai manusia pasti mempunyai akal sehat dalam beretika dengan orang lain. Peraturan hukum yang ada dibuat bukan untuk membatasi kita dalam mengekspresikan diri, akan tetapi mengontrol tatanan hidup bermasyarakat agar tidak menyimpang.
Selama ini nilai dan prinsip masih relevan bagi kita, dan dapat menjadi acuan universal bagi perkembangan ilmu pengetahuan, etika, individu dan masyarakat. Apalagi di era masyarakat digital, hal ini membutuhkan pemikiran kritis dalam hal kebebasan berpendapat dan luasnya informasi. Peran sosial terbentuk dari pesepsi kita. Ketika terjadi sebuah interaksi, maka di situ dapat mempengaruhi cara kita dalam mengevaluasi dan menginterpretasikan peran. Kata ’haters´ untuk kebanyakan orang sebagai sampah masyarakat dan tidak patut dikasihani.
Hal itu berbeda ketika ’haters’ di tempatkan pada sebagian orang yang memerlukannya untuk kemajuan dan perkembangan diri. Tentu saja hal tersebut sangat mempengaruhi cara kita dalam mengungkapkan perasaan. Sikap bodo amat yang kita pelajari akan membawa ketenangan serta tidak merasa gelisah atas kelemahan yang kita miliki. Kita akan terus berkembang kearah yang lebih baik jika tidak mengikuti apa yang haters inginkan. Setiap hinaan yang dilontarkan oleh haters jadikanlah pembakar semangatmu untuk meningkati hidup dan membuka peluang kesuksesanmu. Oleh karena itu, bersikap bodo amat membantu kita dalam mengambil sikap dari sudut pandang yang hati-hati juga akan membuahkan hasil yang positif.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”