"Pengen cepet-cepet kuliah deh pasti seru".
Siapa nih yang pernah kepikiran gitu juga?kalo ada berarti aku nggak sendirian. Salah satu ucapan yang pernah aku lontarkan dulu ketika masih di bangku SMA. Ada pepatah mengatakan ‘waktu adalah uang’ yang artinya waktu sangat bernilai mahal dalam kehidupan meski hanya satu detik saja. Waktu merupakan hal yang berharga, nikmat, dan karunia dari Tuhan.Â
***
Masa SMA adalah masa dimana kita menginjak jenjang terakhir di sekolah. Selain menjadi lebih dewasa masa ini lebih memiliki banyak pengalaman, banyak cerita dalam proses pendewasaan seperti kisah cinta monyet atau tentang kisah persahabatan yang menyenangkan
Dimulai ketika aku kelas 10 di semester pertama yang masih beradaptasi dengan suasana baru yang berada di bangku SMA dan teman-teman dari berbagai SMP. Berkenalan adalah hal yang menyenangkan tapi juga ada sedikit rasa sungkan dan canggung. Apalagi aku tipe orang yang kalo nggak diajak ngobrol duluan aku diem. Masih malu-malu untuk memulai obrolan dengan satu sama lain. Tetapi tak disangka hanya dengan 3 hari aku bisa akrab dengan teman sekalas ku yang memiliki karakter berbeda-beda.
Muncullah hal-hal dan tingkah konyol yang tak terduga bisa membuat sakit perutku karena seringnya tertawa. Suasana kelas yang awalnya sepi menjadi ricuh dan gaduh penuh gelak tawa teman lainnya. Dari sini kekompakan dan keharmonisan kelas muncul.
Kegiatan belajar tatap muka tidak berlangsung lama karena adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara online. Semester 2 kelas 10 dipenuhi dengan kegiatan online, seperti pembelajaran online, ujian online, dan diskusi online. Banyak perbedaan yang aku rasakan. Yang biasanya setiap hari Senin diadakan upacara bendera, selama pandemi covid-19 tidak ada rutinitas itu lagi.
Hari-hari ku menjadi flat, hambar, dan bosan semua dilakukan dari rumah saja tapi mau bagaimana lagi kondisi pandemi covid-19 yang tidak kondusif cukup menggemparkan. Sedih? itu pasti banyak yang aku rindukan seperti bermain uno bersama saat jam istirahat, ke UKS ketika jam pelajaran kosong,dan ngerjain pr bareng sebelum pelajaran dimulai.
Selama dirumah pun ingin rasanya aku pergi main dengan teman-teman entah itu hanya duduk sembari menggosip ria perihal cowo atau bahkan menertawakan hal sepele. Kini yang bisa dilakukan hanya obrolan lewat chatting, call, dan video call.Â
Ketika aku kelas 11 tidak berbeda jauh dengan kelas 10 semester akhir yang media pembelajaran melalui zoom, google meet, google classroom,dan YouTube. Materi pelajaran yang aku peroleh tentu kurang maksimal dan membuat aku memakai jasa bimbel privat untuk menunjang kemampuan belajar. Dengan mendatangkan guru ke rumah dapat lebih fokus dalam menangkap materi pelajaran.
Sampai pada akhirnya aku kelas 12 yang tugas sudah mulai jadi beban bagiku karena barengan dengan banyaknya ujian serta hafalan untuk ujian praktik di tiap mata pelajaran. Overthinking dan rasa ingin mengeluh hari-hari kurasakan. Saat-saat inilah mulai disibukkan dengan persiapan masuk ke perguruan tinggi.
Pengen cepet-cepet masuk di dunia perkuliahan yang bisa pakai outfit bebas,bawa buku dikit, punya banyak teman dari berbagai daerah. Pikiran itu muncul ketika aku mulai merasa stres dengan kegiatan yang ada di kelas 12. Meskipun begitu aku bisa melewatinya dengan dibarengi nangis tiap malamnya takut akan semua yang aku rancang untuk masuk ke dunia perkuliahan tidak sesuai harapan
Sekarang alhamdulilah aku mendapat kesempatan masuk ke Perguruan Tinggi Negeri lewat jalur undangan (SNMPTN) dengan prodi pendidikan kimia. Pada dasarnya realita yang sudah aku rasakan di dunia perkuliahan tidak sepenuhnya sesuai ekspektasiku. Tanpa disadari waktu berjalan begitu cepat.
Padahal awalnya aku merasa masa SMA biasa aja tidak ada yang spesial ketika banyak orang yang menganggap masa-masa SMA adalah masa yang paling indah diantara masa-masa sekolah lainnya. Namun, ketika sudah di dunia perkuliahan aku merasa rindu dengan masa-masa tersebut.
Dulu juga ketika SD sempat berpikir kalo SMP lebih santai, begitu udah di bangku SMP kepikiran lagi kalo SMA lebih asik begitu seterusnya. Dan kenyataannya sekarang aku ingin mengulang lagi ke masa-masa SMA. Walaupun memang masa SMA ku tidak full 3 tahun offline karena adanya pandemi covid-19. Banyak banget hal yang mengesankan bareng temen-temen yang sekarang cuma jadi kenangan yang bisa dilihat dan dikenang dari sebuah foto.
***
Dari pengalamanku ini , aku belajar untuk menghargai setiap detik waktu yang aku lakukan. Menikmati hari demi hari yang dilalui dengan rasa syukur, karena momen yang sama tidak mungkin bisa terjadi lagi di waktu yang berbeda melainkan hanya bisa untuk diingat maupun dikenang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”