Di tengah pandemi yang semakin memperketat kita untuk tetap di rumah agar menekan penyebaran virus, membuat beberapa orang menemukan hobi baru dalam dunia marketing. Bahkan orang awan pun sangat lihai memerankan peran mereka sebagai seorang marketer yang menawarkan dan memperkenalkan produk kepada konsumennya. Marketing sendiri merupakan kegiatan pemasaran mulai dari merencanakan produk, penetapan harga, promosi hingga pendistribusian.Â
Tak heran jika berlakunya social distancing dijadikan peluang bagi mereka untuk mendirikan usaha baru seperti marketing. Berjualan online merupakan solusi di tengah pandemi yang semakin meluas, selain bermanfaat untuk diri sendiri juga orang lain. Melakukan promosi secara online dengan dalih dirumah aja namun bisa mendapat penghasilan dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.Â
Mereka bahkan rela mengantar ke rumah pembelinya untuk menghindari kerumunan dan peningkatan penyebaran virus. Tentunya sesuai prosedur kesehatan yang harus dipatuhi dengan menjaga kebersihan sering mencuci tangan dan juga mengenakan masker saat keluar rumah. Bekerja di tengah wabah yang membahayakan tidaklah mudah, namun dengan menggunakan kreativitas yang kita miliki tentunya kita dapat menciptakan peluang usaha yang menguntungkan.
Kebijakan work from home yang tidak tahu entah sampai kapan membuat beberapa orang beralih profesi untuk menjadi marketer, seperti berjualan makanan ringan, baju dan produk kecantikan dilakukan secara online. Melakukan promosi sebaik mungkin agar pembeli tertarik dan memutuskan untuk membeli, dengan pengenalan produk dan melakukan komunikasi yang baik kepada konsumen agar mereka aware terhadap produk yang kita jual. Beberapa orang yang memang sudah memiliki keahlian dalam mengolah masakan atau jago dalam urusan dapur mulai memanfaatkan situasi untuk memperoleh keuntungan dengan menjual masakan mereka.
Tak banyak yang benar-benar ahli dalam promosi produk, mereka hanya berbekal kamera handphone cekrak-cekrek kemudian dijadikan story dan dengan sedikit kata persuasive sukses menarik minat yang melihatnya. Dicantumkannya beberapa testimoni dari konsumen dengan maksud agar mereka benar-benar tahu bahwa konsumen menikmati produk yang dijual. Pemberian pelayanan dengan komunikasi yang baik, penawaran siap antar dan memberikan potongan harga pada waktu tertentu sebagai bentuk membangun citra dari produk yang dijual. Menawarkan biaya free ongkir juga menarik konsumen karena selain mereka mendapat kemudahan juga meningkatkan value terhadap produk yang dijual.
Apalagi selama Ramadhan peluang berjualan makanan siap masak sangat besar, seperti lauk pauk dan cemilan sekedar untuk berbuka maupun sahur. Makanan yang dijual pun beranekaragam, seperti berbagai olahan ayam, ikan dan cemilan hanya butuh menggoreng saja bisa untuk menemani bersantai dirumah bersama keluarga. Tidak hanya itu cemilan ringan kekinian juga tersedia. Beberapa produk makanan memang lebih diminati masyarakat dalam masa pandemi seperti saat ini.
Pelaku usaha akan memberikan penawaran yang cukup fastastis seperti pembelian beli 2 geratis 1, pemberian gift atau produk secara geratis kepada konsumen, dan juga potongan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah banyak. Selain praktis dan ekonomis, membeli produk makanan siap masak dilakukan mereka sebagai stok makanan selama masa pandemi, hal ini dikarenakan setiap daerah sudah melakukan lockdown local untuk menghambat penyebaran virus.
Kebijakan pemerintah yang menghimbau agar tidak keluar rumah serta lebih menegaskan lagi menjelang lebaran di tahun ini. Dimana tidak dianjurkan untuk berjabat tangan dan berkunjung kerumah saudara agar tidak menyebarkan virus. Namun hal tersebut tidak menjadi penghalangan untuk bisa bersilaturahmi dengan saudara dan kerabat terdekat bisa dilakukan secara online, dan yang paling penting kita masih bisa menikmati jajanan lebaran yang biasa kita santap.
Menjual berbagai kue kering seperti, nastar, kue coklat, putri salju, dll. Juga menjadi peluang besar menjelang lebaran. Meskipun terdengar seperti memanfaatkan situasi namun hal itu wajar untuk menambah penghasilan melihat sulitnya bekerja dalam masa krisis seperti ini. Walaupun kita dilarang silaturahmi di lingkungan sekitar karena ditakutkan menambah jumlah pasien covid, namun dengan adanya orang-orang yang terjun dalam marketing dapat memudahkan kita untuk mendapatkan makanan yang kita inginkan.
Tidak hanya berbisnis makanan, keuntungan juga bisa didapat dengan menjual produk kecantikan yang paling digemari oleh para wanita. Saat tetap dirumah tentunya beberapa orang akan sedikit melewatkan waktu mereka untuk merawat kecantikan. Namun beberapa orang akan berupaya tampil cantik walaupun tetap di rumah. Beberapa orang yang sudah berpengalaman dalam dunia marketing dan sudah lama menekuni profesi ini, akan lebih meningkatkan dalam proses menawarkan produk yang dijual.
Mereka akan memperbanyak promosi secara online dan berupaya mempersuasi konsumennya agar tetap aware dan membeli produk yang dijual. Sadar akan tidak sedikitnya pesaing di pasaran, membuat mereka giat dalam melakukan promosi dan menawarkan produk baru agar konsumen tertarik. Mungkin tidak semua produk kecantikan laris diserbu pembeli, beberapa produk yang paling diminati seperti masker wajah, lulur, lisptik, dll sangat bermanfaat digunakan saat dirumah.
Adapun hikmah yang kita dapat dari adanya pandemi ini menjadikan kita lebih dekat dan  memperbaiki komunikasi dengan keluarga. Selain itu juga meningkatkan ibadah kepada Tuhan dan lebih banyak bersyukur. Timbulnya rasa empati kepada orang lain dan peduli dengan sesama sangat dibutuhkan sebagai support dalam menghadapi krisis social sekarang.
Selama di rumah mungkin sebagian orang mulai bosan dan ingin menikmati liburan, namun melihat keadaan yang bisa dikatakan tidak baik-baik saja mengharuskan kita untuk mengurungkan niat. Dengan kita berada dirumah bisa meringankan beban tenaga medis dan pemerintah yang telah berusaha untuk mengurangi penyebaran virus.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”