Banyak orang yang memiliki gaya berfikir mengakar atau radikal bahwa orang kaya karena berasal dari keturunan bapak dan ibunya yang kaya. Bahkan banyak orang yang me-labeling dirinya juga, kalau ia dari desa tidak mungkin akan jadi pejabat atau sukses di kota. Jika pun ada, maka orang meruntut, dan ternyata bapaknya atau kakeknya juga orang yang berpunya.
Nah, itulah pemikiran masyarakat bangsa Indonesia pada saat ini. Mereka percaya keberuntungan akan datang dengan tiba-tiba, bukan diciptakan. Mengapa demikian? Banyak orang yang sudah mencoba, gigih, dan banting tulang tapi ia tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Lupa jika dibalik perjuangan juga ada ujian. Banyak kesabaran yang perlu dibutuhkan, banyak ikhlas yang perlu direlakan.
Keberuntungan dan keberkahan bahkan pun perlu ada waktu. Jika buahnya tidak didapat oleh kita hari ini, bisa didapat kelak nanti, di dunia maupun di akhirat. Nah jadi keberuntungan itu diciptakan. Seperti halnya peluang yaitu banyaknya kejadian yang muncul dari banyaknya kejadian seluruhnya. Kalau orang mampu menghitung peluang maka akan dapat momentnya, dan itu sama saja menjemput keberuntungan.
Keberuntungan ditambah dengan keberkahan maka harus ada usaha lebih agar, kehidupan menjadi lebih asyik. Hidup tidak akan asyik jika datar-datar saja. Makan jika hambarpun akan biasa, namun jika makan berasa akan terus penasaran. Begitulah keberuntungan dan keberkahan, perlu ada rasa jadi perlu juga ada usaha-usaha. Selalu pastikan karena kita sama-sama ciptaan Tuhan, segala aktivitas harus berdasarkan niat baik. Tak lupa syukur atas segala nikmat sehingga kita tetap biaa berjuang menjemput keberuntungan dan keberkahan.
Hari ini memang gagal, atau hari ini memang berhasil maka berusahalah agar dan tetap berhasil. Yuk, bareng-bareng kita menjemput keberuntungan dan keberkahan kita masing-masing. Sampai nanti kita puas menikmati atas jerih usaha yang kita lakukan.
Bukti mengapa kita harus berusaha, yaitu dari awal ketika Tuhan menurunkan Adam dan Hawa kedunia. Agar Adam dan Hawa bisa kembali bertemu, mereka berjalan jauh-jauh kilometer yang akahirnya bertemua. Bukankah itu contoh keberuntungan? Jika Adam hanya diam dan Hawa juga hanya merenung maka, kita sampai anak cucu nanti mungkin juga tidak akan ada. Agar bisa bertahan hidup pun mereka mulai melakukan bercocok tanam. Tanaman itu untuk bahan makanan agar bisa bertahan hidup.
Begitulah hidup, keberuntungan tidak datang begitu saja. Kita perlu berusaha untuk menjemputnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”