Percayalah, Perjuanganmu Menunggu Tidak Akan Sia-sia. Jalani Saja Sembari Bernegosiasi dengan Semesta

menunggu tidak akan sia-sia

Hati bagaimana kabarnya? Ya, rasanya dalam hal apapun kurang pantas kalau di awal sapaan tidak menanyakan kabar. Bagaimana perjuanganmu? Apakah sudah mendapatkan titik terang atau kamu masih duduk di sudut kemarin ? Responnya bagaimana masih acuh atau sedikit ada perubahan? Mungkin tidak kalau dia juga menginginkanmu? Apakah dia adalah seseorang yang Tuhan kirim untuk menjadi teman hidupmu? Atau dia semakin jauh?

Advertisement

Logika kalau diberi ruang sedikit saja memang banyak sekali yaa pertanyaan nya. Hems, kadang rasanya tak sanggup untuk di jawab. Dijawab satu malah balik nanya lagi, dijawab lagi malah makin banyak pertanyaan yang kadang berhasil membuat hati galau, karena sangat banyak sekali pertimbangan yang sering muncul karena logika. Jadi gimana mau tetap libatkan logika atau hati mau jalan sendiri. Tapi bukannya hati dan logika harus tetap jalan bersamaan karna kan hidup harus stabil antara perasaan dan perbuatan. Ahh, sampai kapan pun logika dan hati tak boleh berpisah biarkan saja mereka saling menyeimbangkan.

Baiklah, tak akan habis kalau membahas logika dan hati. Jadi apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata “berjuang”? Bukan, bukan berjuang melawan penjajah tapi berjuang untuk cintamu. Sudah sampai mana kamu menunggu seseorang yang sangat diharapkan dan diinginkan? Kalau aku, ah sudahlah jangan di tanya lagi, sejak november 2017 akhir aku masih menunggu sampai saat ini. Iya benar aku masih menunggu orang yang sama yang bahkan aku tak pernah tau apakah dia merasakan sedang di tunggu atau tidak.

Mulai dari masih jaim saat pertama kenal sampai sekarang kalau kangen ya bilang aja. Sejak 3 tahun lalu, tahun 2020 menjadi awal baru untukku, kenapa awal baru? Iya karena di tahun ini aku dengan beraninya mengatakan apa yang aku rasakan, walau aku tau ujungnya bukan seperti yang aku inginkan tapi setidaknya aku lega, lega karna orang yang aku tunggu tau kalau dirinya sedang ada yang menunggu dan ada yang berjuang untuk selalu tau kabarnya.

Advertisement

Sebenarnya aku pun tidak tau, tapi hal ini masuk dalam pikiranku. Sepertinya dia sudah pernah bersama orang lain tapi ujung-ujungnya berakhir dan kami bertemu lagi di persimpangan jalan. Pura-pura tidak kenal walau pun akhirnya saling sapa. Kadang aku berpikir apakah dia yang akan menjadi yang terakhir tapi berkali-kali logika selalu mengingatkan untuk lebih berhati-hati.

Karena memang seharusnya kita pantas untuk menunggu, memperjuangkan orang yang kita anggap layak. Kalau pun akhirnya ia tak pantas masuk ke hidup kita, semesta punya cara untuk menyatukan. Walau aku sering setiap malam bernegosiasi pada Tuhan untuk memudahkan kami bersama, tapi apapun yang terjadi dan siapapun yang menjadi takdir kita, semua keputusan ada di tangan Dia yang memberi cinta. Tugas kita hanya memohon dan bersyukur.

Tugasku hanya berjuang dan menunggu, bagaimana akhirnya itu hak dia. Tetap bersamaku atau meninggalkanku. Setidaknya dia tau ada orang yang sangat menginginkannya, ada orang yang bersedia menunggu kabar darinya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

helloo, aku saat ini bekerja di instansi pemerintah.

Editor

une femme libre