Berhenti Saling Menyalahkan. Kini Sudah Saatnya Kita Saling Memperbaiki Kesalahan

saling memperbaiki kesalahan

Selalu mencari kesalahan orang lain, bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Karena bisa saja, perbuatan mencari kesalahan orang lain, berbalik mengarah pada diri sendiri. Ada kalanya lebih baik diam, daripada terlalu mencampuri urusan orang lain. Bukan berarti kita tidak peduli, tetapi ada hal-hal tertentu yang tidak patut kita ketahui.

Advertisement

Jika itu sebuah kebaikan, wajar jika kita menyebarkan dan mengikuti kebaikan tersebut, tapi jika itu sebuah keburukan lebih baik tidak diberi tau kepada orang lain dan jangan diulangi kesalahan yang sama. Sebaik apapun diri kita, pasti ada yang namanya kesalahan yang pernah dibuat, dan seburuk apapun kita pasti ada kebaikan yang pernah kita lakukan. Jadi, jangan pernah merasa lebih baik dari siapapun.

Maka dari itu, apabila orang tua kita, saudara kita, teman-teman kita, atau bahkan orang yang tidak kita kenal sekalipun, alangkah baiknya apabila kita mengetahui rahasia maupun kesalahan yang pernah mereka buat, jangan sampai orang lain tau. Aib orang lain sebaiknya dipendam saja, sebagaimana kita menyembunyikan aib kita sendiri. Apa gunanya mengumbar hal-hal yang merugikan orang lain? Tentu tidak berguna, dan akan menjadi bumerang bagi kita sendiri di kemudian hari.

Lebih baik memperbaiki kesalahan tersebut dengan menyeimbangkan antara teori dan praktik. Jangan terlalu banyak bicara, sedangkan apa yang kita bicarakan tidak pernah dilakukan. Begitupun di dunia maya, dunia digital, yang segala sesuatunya akan meninggalkan jejak. Jadi berhati-hatilah, jangan biarkan di kemudian hari kita akan menyesalinya.

Advertisement

Dengki, iri hati, mudah terprovokasi, dan gampang menyebarkan berita simpang siur adalah potret dunia media sosial hari ini. Kita terlalu sibuk mencari-cari kesalahan orang yang tak sepaham dengan kita, lalu sibuk mencari pembelaan-pembelaan yang sepaham dengan kita. Bukan kebenaran yang kita cari. Seolah-olah kita sedang mencari lawan, bukan kawan. Padahal yang kita butuhkan adalah kawan yang sebanyak-banyaknya. Bukankah satu lawan itu banyak, dan seribu kawan itu sedikit? 

Maka dari itu, hindari segala hal yang mengarah pada permusuhan, hentikan mencari kesalahan lain, dan bangun jiwa-jiwa yang damai di lubuk hati yang paling dalam. Menganggap orang yang tak sepaham sebagai orang yang mesti ditertawakan adalah suatu perbuatan yang sia-sia. Mungkin mereka melakukan perbuatan yang salah, yang bisa jadi disengaja atau tidak disengaja. Tapi bukankah itu adalah hal yang lumrah, kenapa kita mesti permasalahkan?

Advertisement

Jadi, lebih baik melakukan upaya-upaya mengajak ke arah yang lebih damai, lebih rukun, dan lebih harmonis diantara sesama. Karena persatuan bukanlah barang murah, tapi sesuatu yang sangat mahal nilainya. Mungkin hari ini, kita merasa lebih baik, lebih hebat, dan lebih tau akan sesuatu hal. Tapi di esok nanti, bukan tidak mungkin, malah mereka yang lebih sukses daripada kita. Jadi tinggalkan perkara membanding-bandingkan dengan orang, lebih baik saling melengkapi kekurangan yang dimiliki masing-masing.

Hari ini, esok hari, adalah hari-hari untuk memperbaiki kesalahan dan hari-hati untuk memulai dan membuat sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Tinggalkan segala permusuhan, tinggalkan segala kebencian pada orang lain, tinggalkan segala hal yang akan merusak diri kita sendiri. Mulailah hari dengan kebaikan, mulailah hari dengan perasaan postif, dan tunjukan bahwa senyum-senyum kebahagian akan mengalahkan segala keburukan dan kejahatan di dunia ini. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Manajemen Dakwah UIN Alauddin Makassar