Sederet Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Jadi People Pleaser. Daripada Merugikan Diri Sendiri?

berhenti jadi people pleaser

Memiliki kepribadian yang baik tentu menjadi dambaan banyak orang. Terlebih kebaikan yang tidak pandang bulu. Tapi bagaimana jika kebaikanmu karena kamu tidak bisa menolak permintaan orang lain saja. Terlebih harus membuatmu mengesampingkan perasaanmu hanya agar bisa membahagiakan orang lain. Tentu akan sangat merepotkan bukan.

Advertisement

Banyak orang yang menyebut orang yang seperti ini sebagai people pleasure. Seorang people pleasure selalu ingin tampil ramah, rapi, peduli, hangat, murah hati, supel, kreatif, menyenangkan, dan suka menolong. Sekilas seorang people pleasure terlihat memiliki kehidupan yang sangat sempurna. Tapi ternyata tidak semudah itu untuk menjadi seorang people pleasure. Banyak efek buruk yang akan muncul pada masa depan seorang people pleasure. 

Menurut seorang psikolog bernama Susan Newman, seorang people pleasure akan meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingannya sendiri. Menurutnya ini muncul karena kebiasaannya yang ingin selalu merasa dianggap penting dan ingin berkonstribusi bagi orang lain. Seorang people pleasure hanya merasa aman dan percaya diri jika telah mendapatkan pengakuan dari orang lain. Dengan begitu mereka bisa merasa diterima oleh lingkungannya.

Apabila seseorang people pleasure tidak mendapat penerimaan atau pengakuan dari orang lain dia akan merasa minder, bingung dan merasa tidak pantas serta kurang baik. Ada beberapa tindakan yang mencermikan seseorang adalah people pleasure, yakni tidak bisa menolak ajakan dan permintaan orang lain, tidak berani mengungkapkan pendapat, selalu meminta maaf pada setiap kesalahan walaupun bukan kesalahannya, selalu mendengar pendapat orang, dan mudah terpengaruh orang lain.   

Advertisement

Dengan menjadi people pleasure sebenarnya kita telah merugikan diri sendiri. Karena sikap kita yang  bertentangan dengan keinginan diri sendiri. Alih-alih ingin dilihat keberadaannya malah berujung hilangnya tujuan hidup. Seseorang yang menjadi people pleasure rela menyingkirkan keinginannya demi keinginan orang lain.

Terkadang mementingkan kepentingan orang lain baik, tapi bila ini dilakukan terus menerus diri kita sendiri yang akan dirugikan. Kita jadi tidak bisa menentukan tujuan hidup karena menganggap pilihan orang lain sudah paling baik. Kita juga cenderung tidak berani memberi pendapat karena merasa pendapat kita tidak akan didengar siapapun. Tentu ini akan menghambat perkembanganmukan.

Advertisement

Padahal jika kita berani menolak dan berani bersuara, orang di sekitar kita pasti juga akan memahami selama alasanmu itu jelas dan sesuai. Bila kita selalu mengikuti kemauan orang lain tanpa memikirkan suara hati kecil bisa jadi kita tidak mendapatkan kebahagian yang sejati karena terus dibayangi orang lain. Orang akan menganggap remeh usahamu bahkan tidak menghargai usahamu. Untuk itu mulailah mencoba menyuarakan keinginanmu.

Di samping itu, seorang people pleasure rawan mengalami pembullyan. Bully yang dilakukan juga bermacam-macam dari verbal maupun non-verbal. Namun, sering kali seorang people pleasure tidak merasa jika sedang dimanfaatkan. Bahkan dalam beberapa kasus mereka tidak merasa sedang berada dilingkungan yang toxic.

Untuk itu kita perlu membuat batasan-batasan dalam hidup kita. Agar tidak mudah dimanfaatkan orang lain karena kebaikan yang dimiliki. Wajar rasanya jika orang tua kita sering mengingatkan untuk teguh pada prinsip kita. Dengan memiliki prinsip kita jadi memiliki batasan jelas dan mampu menentukan tujuan hidup. Setidaknnya yakin pada pilihan hidup sendiri. Kita juga jadi bisa melindungi diri dari orang-orang yang iri terhadap kita. Karena tidak semua orang baik mendapat balasan kebaikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre