Dewasa ini semakin marak dengan toxic relationship, hubungan beracun baik dalam hubungan lawan jenis ataupun persahabatan biasa. Tidak dipungkiri lagi, latar belakang utamanya mungkin adalah saingan. Banyak orang-orang yang menganggap orang lain, sahabat, bahkan keluarganya sebagai saingan bagi dirinya sendiri. Ketakutan akan kehidupan orang lain yang lebih baik, sehingga membuat dirinya pun bahkan takut menghadapi kenyataan.
Padahal sebenarnya, mungkin saja orang yang dianggapnya sebagai saingannya itu tidak pernah berpikir demikian. Bahkan malah ada yang berpikir ingin berusaha bersama-sama, mungkin sekadar bertukar pikiran dan pendapat. Tapi karena ketakutan akan saingan atau mungkin bisa dibilang sifat iri yang sudah menggelapkan mata, sehingga niatan baik itu pun akhirnya menjadi prasangka buruk yang terus menghantui kehidupannya sendiri.
Hal seperti ini sering sekali terjadi baik pada laki-laki ataupun perempuan, semua kalangan usia dari anak sekolah sampai dengan orang tua. Dilandasi dari rasa iri terhadap orang lain, kemudian berlanjut ke arah kehidupan yang gengsi, tidak sedikit orang-orang yang terjerumus hal-hal negatif hanya karena iri dan gengsi. Yang awalnya hanya menganggap orang lain sebagai saingannya.
Sangat susah untuk menyadarkan insan yang berpikiran seperti ini. Kenapa? Karena sifat ini sudah merajalela ke dalam hati sanubari mereka ditambah lagi dengan ambisi luar biasa yang kemudian mendukung sifat ini. Alhasil, kamu yang masih belum tersadarkan menganut sifat seperti ini pun banyak yang berhasil menyakiti hati orang lain, terutama orang – orang di sekitar kamu.
Kalau bukan mereka sainganmu, lalu siapa sainganmu yang sebenarnya? Sainganmu yang sebenarnya adalah dirimu sendiri, musuh terbesar diri ini juga adalah diri sendiri. Tentu, sahabat terbaikmu juga adalah dirimu sendiri. Diri sendiri memegang peranan yang sangat penting dalam hidup ini. Kita bisa menjerumuskan dan mencintai diri ini.
Ketika kita bisa mengalahkan diri sendiri, ketika itu juga kita akan menjadi dewasa dan berani menghadapi kenyataan tanpa terlebih dahulu berkeluh kesah. Karena sejatinya diri ini bisa menerima segala jenis kenyataan yang terjadi, bisa mendukung kita untuk berusaha mencapai yang kita inginkan. Hanya saja cara kita menempuh tujuan dan menyayangi diri ini mungkin tidak tepat, karenanya berujung pada menyalahkan orang lain.
Ketika kita berhasil menaklukkan segala hasrat di dalam diri sendiri, maka apapun yang terjadi pasti akan kamu anggap sebagai sesuatu hal yang wajar. Wajar terjadi karena hasil sebuah perjuangan, wajar terjadi karena hal alamiah yang pasti juga bisa terjadi pada kehidupan orang lain.
Karenanya, setelah membaca artikel ini, mulailah berhenti menganggap orang lain sebagai sainganmu, berhenti menyakiti orang lain dan dirimu sendiri dengan pemikiran dan sifat seperti ini. Taklukkan dirimu sendiri sebagai bentuk mencintai dirimu yang utuh. Dengan demikian, kedewasaan akan semakin dekat denganmu dan kebahagiaan pun pasti akan segera menghampiri.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”