Pada pesan yang tersebar melalui media sosial chat tertulis mengenai penularan virus covid-19 yang dapat diketahui seseorang tanpa harus melakukan tahapan test swab. Dalam pesan terusan tersebut juga disebutkan beberapa gejala yang dirasakan oleh para pasien covid-19. Terdapat 7 point penting tersebut merujuk kepada klaimnya terkait cara mendeteksi covid-19 pada tubuh seseorang, gejala yang disebutkan beragam dan memang terlihat seperti gejala pasien yang telah terjangkit virus covid-19. Namun pesan tersebut tidak bisa diterima langsung oleh para pembaca, mengacu pada laman kominfo menyatakan bahwa pesan berantai ini adalah hoax.
Sumber utama didapatkan dari laman web liputan6.com yang menyatakan bahwa pesan berantai melaui sebuah aplikasi chat tersebut adalah hoax. Liputan6.com menelusuri kebenaran pesan tersebut melalui cek fakta liputan6 dengan langsung menanyakan pada dokter atau ahli pada bidang kesehatan. Kemudian bertanya langsung kepada dr. Karina Maya mengenai kebenaran dari berita tersebut. dr. Karina Maya mengatakan
"Pada dasarnya kita tidak pernah tahu adanya covid-19 di tubuh kita tanpa adanya tes swab PCR. Pemeriksaan PCR dengan swab pada bagian nasofaring dan atau orofaring dianggap sebagai golden standard atau standar utama untuk orang terduga covid-19," ujar dr Karina saat dihubungi Liputan6.com, Senin (21/9/2020).
dr. Karina Maya juga menjelaskan bahwa sensitivitas pada test swab atau test PCR memang hampir 98% akurat, namun tidak 100% karena jika test dilakukan berulang ulang maka bisa jadi negatif, dan untuk gejala yang dirasakan pada tubuh seseorang yang belum atau merasa tidak tertular virus covid-19 harus segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan berkonsultasi ke dokter mengenai gejala yang dialaminya.
Di era yang serba cepat seperti sekarang mendapatkan informasi sungguh sangatlah mudah namun perlu kehati-hatian dalam menerima setiap informasi yang didapatkan, melalui media apapun tanpa melihat asal usul informasi tersebut terutama informasi informasi yang sifatnya tidak memiliki sumber yang kredibel. Sangat sering kita temukan informasi yang tidak memiliki sumber yang jelas dengan mudahnya tersebar luas melalui media sosial. Dengan begitu cepatnya penyampaian informasi tersebut maka masyarakat sebagai penerima ataupun pembaca informasi hendaknya bersikap kritis dan mampu berpikir cerdas serta pandai dalam memilah informasi. Penerapan literasi digital sangat penting dalam hal ini, maka dari itu dimulai dari diri kita sendiri bisa menerapkannya. Hal ini berlaku untuk semua kalangan masyarakat baik di desa maupun kota, sebaiknya menerapkan budaya literasi dengan baik agar bersama sama bisa melawan budaya hoaks. Mari bersama sama lawan hoaks!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”