November tahun lalu…
Aku tidak mengira bahwa kamu akan datang di hidup ku dengan cara yang sangat indah. Perlahan tapi pasti kamu masuk ke dalam hatiku dan menempati tempat yang sudah lama kosong. Tentu saja aku menyambut mu dengan senang, sangat senang.
Akhirnya ada seseorang yang membutuhkanku dan yang kubutuhkan. Akhirnya ada seseorang yang menyayangiku dan yang ku sayangi. Ah.. bisa saja kamu membuat ku nyaman dan terbiasa dengan mu. Senang sekali rasanya tiap namamu muncul dalam notifikasi handphone ku.
Aku menjadi terbisa dengan perhatian-perhatian kecil yang kamu berikan seperti, “good morning honey“. Hatiku sadar, aku bahagia. Ada seseorang yang selalu menungguku tiba di rumah. Dan sejak saat itu, hari-hari ku dimulai dengan ucapan selamat pagi darimu.
Menjalani hari bersama. Kamu selalu bisa menemaniku kemana dan kapan saja dan kamu selalu bisa ku andalkan. Waktu berlalu dengan sangat cepat ketika aku bersamamu. Dari hari ke hari rasa sayang ku hanya bertambah besar saja kepada mu. Aku merasa kamu adalah hidupku. Kamu sumber kebahagiaanku. Dan aku sadar.. aku takut kehilanganmu. Sangat takut. Aku takut kehilangan perhatian mu, takut kehilangan rasa sayang yang kamu berikan selama ini.
Bulan berganti hingga suatu saat aku merasa kamu menjauh dariku dan pada akhirnya ketakutan ku terjadi. Dengan mudahnya kamu melepaskanku. Aku benar-benar kehilanganmu. Pikiran dan hatiku bergejolak. Aku mulai menyalahkan diri sendiri. Aku mulai mencari-cari alasan kenapa kamu melepaskanku.
“Apakah ini salahku? Apa yang salah denganku?”
“Apa yang ku perbuat sehingga kamu dengan mudahnya menyudahi semua ini?”
Kuhabiskan hari-hari setelah kepergianmu dengan menangis. Mengingat semua kenangan indah bersamamu. Membiarkan diriku tenggelam dalam kesakitan. Sakit sekali rasanya, kamu membuatku terbiasa dengan kehadiranmu di hidupku, dan aku harus mengatur ulang hidup ku saat kamu pergi.
Itu tidak mudah karena aku masih sangat menyayangimu dan lebih sakit lagi mengetahui kenyataan bahwa kamu sudah tidak merasakan hal yang sama terhadap ku. Aku harus apa dengan hidupku? Sampai suatu hari aku lelah meratapi kepergianmu dan aku sadar setiap orang bisa berubah kapan pun dan aku tidak bisa mencegahnya.
Aku berkata pada diriku sendiri
“Aku sudah mencoba melakukan yang terbaik, aku sudah mencoba mempertahankan hubungan ini, aku tidak menyerah, namun jika dia ingin menyerah aku bisa apa?”
Yang bisa ku lakukan saat ini adalah berdamai dengan patah hati. Karena aku tidak bisa memaksa seseorang untuk berjuang dan aku pun tidak bisa berjuang seorang diri. Maka jika dia menginginkan untuk menyerah biarkanlah.
If you hurting, know this.
You can fight and you will heal.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”