Saat Kamu Berbuat Baik Berarti Kamu Juga Tengah Berbuat Baik untuk Dirimu Sendiri

Berbuat baik untuk diri sendiri

Adakah manusia di dunia ini yang merasa suci dan tidak berdosa? Jika ada saya hendak menemuinya dan berguru padanya. Sahabat, dalam menjalani kehidupan ini ada kalanya kita berbuat kesalahan, tetapi masih adakah yang mau memaafkan lalu membantu kita dikala kesusahan? Menjadi baik itu adalah hal yang mudah dan siapapun mampu melakukannya. Tetapi istiqomah dalam kebaikan itulah yang sulit dan tidak setiap manusia mampu menjalaninya.

Advertisement

Tuhan menciptakan manusia dengan keanekaragaman takdir hidup bukan untuk saling mendominasi dan menguasai atas manusia lainnya. Tuhan menganugerahi kekayaan dan kemiskinan, kecerdasan dan kekurang pintaran, kesempurnaan fisik dan ketunaan fisik pada aebagian diantaranya. Namun, semua itu adalah citra Tuhan Yang Maha Sempurna dan tidak pantas kita merasa dilahirkan dengan jalan hidup yang tidak adil.

Banyak diantara sahabat yang dianugerahi kekayaan tetapi tidak mampu menerjemahkan tanggung jawab sosialnya bagi sekitar. Sehingga, kekayaan hanya milik sendiri saja. Pada titik tertentu kita akan menyadari bahwa perbuatan baik akan memantul pada pelakunya.

ADVERTISEMENTS

“Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri”.

Advertisement

Persoalan yang sering menghampiri kehidupan sahabat semuanya adalah : orang cenderung menjadi patah semangatnya ketika sadar bahwa kebaikannya dianggap sunyi bahkan terkadang disalahtafsirkan orang lain.

Sahabat, kita tidak boleh bosan. Kita tidak boleh Lelah untuk senantiasa berbuat kebaikan. Tetapi saya sendiri menyadari bahwa bertahan untuk melakukan kebaikan bukanlah hal yang gampang. Namun, hanya dengan cara beginilah orang lain akan ikut-ikutan melakukan hal baik. Karena kebaikan itu menular.

Advertisement

Terkadang orang lupa bahwa awal dari perbuatan baik bermula dari kemampuan menjaga lisan. Saat bicara hendaknya kita semua tidak sebatas mengandalkan pikiran dan hati semata, tetapi diatas semua itu kita harus mengandalkan kesadaran yang bersumber dari Tuhan.

Kita semua tahu bahwa lidah tidak bertulang. Tetapi semua sepakat bahwa lidah bisa lebih tajam dari pedang dan lebih beracun dari bisa kobra. Maka dari itu jaga lisan : supaya kata – kata kita meskipun bernada teguran tidak menyinggung perasaan. Supaya ucapan kita yang bermaksud menasehati tidak terkesan menggurui. Supaya ucapan kita mampu meneguhkan hati orang lain tanpa kesan merendahkan. Dan hal ini tidaklah mudah jika kita tidak melibatkan kemurnian hati dan kesadaran yang bersumber dari Tuhan.

Yang tidak boleh kita abaikan terlebih lupa, bicara soal kata. Kita harus melakukan apa yang kita katakan. Kita tidak boleh menjadi pribadi Jarkoni (bisa mengajar tetapi tidak bisa menjalankan). Jika kita tidak mampu satu kesatuan antara pikiran, perkataan dan perbuatan maka apapun yang keluar dari mulut kita akan menjadi bahan tertawaan orang lain.

Terima kasih untuk yang selalu berbuat baik, karena baik adalah kata yang indah dan wajib kita wujudkan dalam perbuatan sepanjang menjalani kehidupan.

 

Syarif Prasetyo

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hanya seorang pejalan kaki yang kebetulan penyuka kopi dan dunia literasi. Bekerja sebagai peneliti lingkungan terutama lingkungan perairan (Biomonitoring Aquatic) sesuai dengan pasion.