Sejak bayi aku dibesarkan oleh kakek dan nenek karena bapak dan ibuku berpisah. Kakek dan nenek inilah yang kuanggap orang tuaku, aku memanggil mereka dengan sebutan Bapak dan Mbok. Simbokku seorang penyayang kucing. Beliau sejak kecil juga tidak diasuh oleh orangtua sendiri melainkan diasuh oleh bibinya yang juga penyayang kucing. Jadi dalam silsilah keluarga saya sejak dulu selalu ada yang diberi karunia perasaan menyayangi hewan imut berbulu bak boneka ini.
Hari-hariku sejak kecil selalu diwarnai keindahan bermain bersama boneka berwarna-warni ciptaan Allah ini. Aku tumbuh sebagai anak tunggal dalam pengasuhan Bapak dan Simbok. Masa kecilku yang teramat indah masih terpatri dalam ingatanku hingga sekarang. Meski tumbuh dalam keluarga yang sangat sederhana namun aku mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari Bapak dan Simbok yang bekerja sebagai buruh tani. Simbok juga berjualan pecel dan gorengan serta jenang jika sedang tidak musim ke sawah.Â
Aku sekarang berumur 44 tahun dan aku bekerja sebagai abdi negara sejak tahun 2005. Aku mulai benar-benar aktif peduli pada kucing terlantar sejak tahun 2011. Ketika itu ada kucing liar yang berkeliaran di komplek kantor tempat aku bekerja. Seekor kucing betina bersama 4 ekor anaknya kuberi makan setiap hari. Takdir berjalan terus dan tahun 2012 aku dipindah tugas di sebuah kantor kecamatan.
Kantor kecamatan ini terletak di depan pasar besar kecamatan itu.Jadi aku sering ke pasar setiap jam istirahat karena untuk beribadah shalat dhuhur aku biasanya ke masjid agung yang terletak di sebelah barat pasar jadi setiap hari aku berjalan melewati pasar itu. Disitu aku melihat sendiri bagaimana nasib kucing terlantar yang terbuang. Aku tergerak untuk menolong mereka. Mungkin Tuhan yang telah memilih aku karena hatiku selalu menangis setiap melihat perut kucing-kucing itu yang kempes. Aku membayangkan bagaimana perihnya lapar yang mendera mereka. Sebagian mereka yang sakit atau yang masih kecil aku bawa pulang ke rumah kontrakanku, sedang yang besar cukup aku kasih makan.
Setelah sekian lama "action" menolong kucing-kucing terbuang itu dengan segala susah payah tiba-tiba aku terpikir untuk mendirikan yayasan untuk menyantuni hewan kesayangan Nabi Muhammad itu. Karena menolong mereka membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pakan juga biaya berobat. Selama itu aku mengorbankan gajiku untuk kegiatan sosial yang aku lakukan dengan segenap keikhlasan karena memang aku sangat menyayangi binatang lucu itu sejak kecil. Ide untuk mendirikan yayasan ini bermula ketika aku silaturahmi ke rumah temanku yang sudah berhasil mendirikan yayasan untuk difabel.
Temanku ini guru SLB. Sejak itu aku berdoa memohon kepada Allah semoga cita-citaku mendirikan yayasan penyantunan kucing bisa terwujud. Aku berdoa semoga Allah selalu welas asih pada kucing-kucing terlantar itu. Sering aku tak kuasa menahan air mata ketika berdoa memohon belas kasih Sang Maha Pencipta untuk makhluk-Nya yang kuanggap sebagai boneka hidup itu. Ya bagiku kucing adalah boneka imut berwarna-warni yang dihadiahkan-Nya untukku.
Mimpiku mendirikan yayasan penyantunan kucing sudah sejak tahun 2014 dan sampai sekarang belum terwujud. Kadang aku putus asa juga dan menyerah. Tapi aku bertekad meski mimpi itu tidak terwujud, aku akan tetap menolong kucing dengan apa yang aku bisa. Aku tak akan berhenti menyayangi mereka selama nafasku masih berhembus.Â
Saat ini ku menjadi aku menjadi pengurus grup kucing di facebook. Ada 5 buah grup kucing yang aku "create", yaitu : Indonesia Stray Cat Rescue (ISCR), Indonesia Sayang Kucing Domestik (ISKD), Kucing Desa Indonesia (KDI), Komunitas Penyayang Kucing Trenggalek dan sekitarnya (KPKT), Komunitas Penyayang Kucing Wonogiri dan sekitarnay (KPKW). Grup ISKD pernah eksis di acara talkshow "Kick Andy" dengan diundangnya 2 orang anggota grup yaitu Welia Iyah dari Kalimantan Selatan dan Asep Suhendar dari Bandung. Melalui grup kucing itu aku berusaha dengan apa yang aku bisa untuk membantu menolong kucing dari berbagai daerah di wilayah Indonesia.Â
Tenyata setiap perjuangan itu mungkin harus berliku. Dalam perjalananku mengurus grup beberapa kali aku merasakan pembunuhan karakter. Biasanya masalah sumbangan (donasi). Selain masalah donasi juga kadang ada beberapa hal yang diributkan. Yah namanya di dunia maya kita bergaul dengan segala macam jenis orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Meski sakit hatiku akibat menjadi korban cyber bullying tapi aku menjalani semuanya dengan tabah dan sabar. Kadang dalam hidup kita harus ikhlas merasakan kepahitan.Â
Mimpiku mendirikan sebuah yayasan penyantunan kucing mungkin sekarang belum terwujud. Tapi aku masih mencoba optimis, berharap suatu hari nanti Allah mewujudkan impian-impianku. Selain mendirikan yayasan penyantunan kucing aku juga bermimpi suatu hari nanti akan terbit buku semi biografiku dengan judul "Diary Hari – Hari Indahku bersama Boneka – Boneka Imut Berwarna -warni Ciptaan Allah".
Aku juga bermimpi mendirikan taman bermain dan belajar bagi anak – anak di lokasi penampungan kucing.  Aku selalu berdoa semoga Allah memberiku umur dan kesehatan untuk mewujudkan semua impianku. Amin.
#BeraniWujudkanMimpi
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”