Kehidupan yang dijalani manusia tidak selamanya sama, layaknya sebuah roda, akan berada diatas dan akan berada di bawah. Tergantung bagaimana kita akan melangkah menuju mimpi yang kita harapkan. Prosesnya bagaikan metamorfosis kupu-kupu, penuh ujian untuk mencapai keindahan.
Namaku Ayla, aku berasal dari keluarga yang sederhana dan kekurangan. Sejak kecil aku selalu dikucilkan oleh teman-temanku, baik itu SD, SMP, dan SMA karena aku merasa pemikiranku berbeda dengan mereka. Aku seorang yang pendiam dan tidak suka untuk hedonisasi. Karena aku tahu, Ayah harus memeras kulitnya agar aku dapat sekolah dengan layak. Aku menjalani hari-hari di sekolah dengan santai dan biasa, hingga suatu ketika ada beberapa temanku menyindir kehidupanku di depan seluruh teman-temanku. Saat itu aku masih duduk di bangku kelas 6, temanku berkata dengan lantangnya ketika aku mulai menyahut pembicaraan mereka “hey Ayla, emang kamu bisa kuliah? Biaya dari mana hahahah”.
Aku hanya bisa terdiam dan tersenyum sambil mengucap dalam hati “Ya Allah, jika Engkau meridhoi hamba-Mu untuk mengais ilmu lebih dalam lagi, beri hamba kekuatan dan ketabahan untuk menjalaninya, dan permudahkanlah hamba dalam menggapai Ridho-Mu”. Semenjak kejadian itu, aku semakin memperkuat keyakinanku untuk #BeraniWujudkanMimpi walaupun aku tau, keluargaku tidak mampu untuk membiayaiku.
Perlahan Allah mulai menjawab segala doa-doaku, hingga aku bisa masuk SMP dan SMA tanpa adanya tes yang rumit. Pada suatu ketika aku hampir lupa akan mimpiku untuk kuliah. Saat duduk dibangku kelas 12 aku jarang masuk kekelas, dengan alasan aku ingin ikut pelatihan untuk menjadi Abdi Negara. Namun Allah tahu yang terbaik untukku. Pada saat pengisian program seleksi masuk keperguruan tinggi melalui jalur rapot, aku lolos jalur 50%. Tetapi aku berfikir bahwa nantinya aku tidak dapat lolos ke tahap selanjutnya.
Detik-detik yang ditunggu akhirnya tiba, yaitu pengumuman jalur SNMPTN. Kala itu aku masih ada di Pesantren, dan belum pulang. Karena Pesantren tidak memperbolehkan santrinya membawa alat elektronik, aku meminjam Hp temanku untuk membuka pengumuman, walaupun dalam hati aku yakin tidak lolos. Tapi Allah punya rencana lain, karena pengumumannya ditunda menjadi jam 5 sore. Akupun berinisiatif untuk pulang kerumah, dalam perjalanan fikiran dan hatiku masih bergulat antara aku lolos dan tidak. Hingga fikiranku meyakinkan hatiku dan berkata “Aku nggak mungkin lolos, pokok nanti kalau aku lolos, Aku akan berlutut sama Ibuk dan mencium kaki Ibu”.
Beberapa saat kemudian aku sampai dirumah, kupantau layar Hp ku walaupun keyakinanku cukup besar untuk tidak lolos. Pukul 16.45 ku tinggalkan layar Hpku untuk melakukan aktivitas lain, karena aku tidak ingin sakit hati terlebih dulu. Aku menenangkan diri dengan membaca beberapa surah, salah satunya Al-Waqiah. Aku terbuai dalam ketenangan qolbuku, hingga pikiranku teringat akan pengumuman tersebut. Dua jam kemudian aku beranikan diri untuk memandang layar Hpku dengan tujuan melihat hasil pengumuman.
Namun sebelum ku buka web tersebut, guru BK yang merekap siswa yang lolos mengirim pesan padaku terlebih dulu “Selamat ya nak, kamu ketrima di pilihan pertama kamu”. Aku masih belum percaya mengenai hal itu, hingga aku membuka web resmi SNMPTN dan ternyata benar Aku ketrima di kampus biru Brawijaya. Sontak aku teringat akan nadzar yang aku ucapkan dan aku berlari memanggil Ibuku, ku cium kakinya dengan balutan air mata. Rintihan air mata Ibu pun mulai menetes mengenai kepalaku, hingga kupeluk Ibu dan berkata “Mak, aku bisa kuliah Mak, Anakmu bisa kuliah”. Tangis harus kebahagiaan mengiringi kala itu dengan penuh syukur.
Pencapaian yang sempurna tidak lepas dari bagaimana cara mensyukuri setiap proses kehidupan yang di alami manusia di dunia ini. Bersyukur dan pasrah terhadap kehendak-Nya merupakan kunci yang ada dalam setiap hati manusia. Tidak lupa juga usaha yang membuat kita menjadi lebih baik lagi. Jangan pedulikan apa kata mereka, karena mereka hanya bisa berkata tanpa tahu proses yang ada dalam setiap jalannya. Selalu semangat dan #BeraniWujudkanMimpi, karena mimpi hanya untuk mereka yang mampu berusaha dan berdoa. Terima kasih.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”