#BeraniWujudkanMimpi-Lepas Batas antara Perjuangan dan Keikhlasan

MIMPI adalah satu kata yang akan menuntunmu pada sebuah “keikhlasan”. Keikhlasan untuk terus bercengkrama dengan tujuan yang setiap hari menyapa dikepala, keikhlasan untuk mau berusaha tanpa henti hingga rasa puas itu muncul dengan sendirinya, juga keikhlasan untuk berteman dengan segala kemungkinan terburuk dari setiap usaha yang telah dilakukan. Mimpi adalah satu kata yang memberikan alasan mengapa harus berjuang. Mimpi bukan milik mereka yang setiap hari hanya bisa berangan, namun mimpi adalah milik semua orang yang mau mewujudkan dan berani keluar dari zona nyaman.

Dari kecil, aku memang sangat ambisius, rasa ambisius inilah yang membuatku menemukan sebuah mimpi besar untuk masa depanku. Umumnya, ketika anak kecil ditanya “kalau sudah dewasa mau jadi apa?” Dengan pemikiran polos dan mantap aku selalu menjawab “ingin menjadi  seorang dokter”. Mimpi inilah yang terus aku pegang hingga SMA, menjadi alasan kenapa aku mau belajar hingga dini hari, dan yang memotoriku untuk ikut berbagai kompetisi biologi. Namun takdir justru berkata lain, aku tidak diterima di Fakultas Kedokteran diberbagai universitas yang ku coba dan aku  akhirnya memutuskan untuk gap year.

Di tahun kedua, aku masih mencoba untuk memperjuangkan mimpiku manjadi dokter, tapi hasilnya masih nihil. Rasa kecewa, malu, marah dan bahkan hampir menyerah memelukku erat waktu itu, bagaimana tidak? Aku sudah berjuang satu tahun untuk belajar siang dan malam, tertinggal dari teman teman seangkatanku, membuatku tenggelam dalam rasa kekecewaan tak terkira. Sampai di satu titik aku memaksa diriku untuk mengikhlaskan mimpi menjadi dokter dan berjuang mencari mimpi baru dengan sudut pandang yang berbeda, membuka pintu pintu kesempatan yang selama ini terkunci oleh keegoisanku sendiri.

Akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke jurusan yang tidak  pernah kupikirkan sebelumnya yaitu Teknik Kimia. Menjadi seorang insinyur proses adalah mimpiku di masa depan, walaupun belum sepenuhnya bisa move on dari mimpiku menjadi dokter. Untuk mewujudkan mimpiku menjadi seorang insinyur proses, hampir setiap hari aku belajar hingga dini hari, mengikuti webinar keteknik kimiaan, memahami setiap materi materi rumit keteknikan yang anehnya semakin kupelajari semakin kusukai. Sekarang aku sedang menikmati lelahnya berjuang, mempelajari setiap materi yang tidak pernah kuimpikan sebelumya, dan berproses untuk menjalani takdir indah yang dulu kukunci rapat.

Orang tuaku pernah berkata padaku “ rezeki itu tidak pernah tertukar, mau sekeras apapun usahamu pingin jadi dokter, kalau itu bukan jalanmu ya ngga bakal tercapai, yang penting kamu sudah mau berjuang dengan maksimal, hasilnya seperti apa cobalah untuk ikhlas menerimanya”. Kata kata itu seakan menamparku untuk tidak hanya terpaku pada satu tujuan saja yang dapat menghambat tujuan tujuan indah yang lain, karena satu kesuksesan tidak hanya berasal dari satu macam usaha. ketika kita gagal satu kali bukan berarti kita akan gagal selamanya.

Saat ini baru aku tersadar bahwa jalan setiap manusia itu memang sudah digariskan, sesuai dengan versi terbaik Yang Maha Kuasa, bukan versi terbaik menurut kita. Kini aku sangat bersyukur karena telah berani keluar dari zona nyaman. Dikesempatan yang kujalani saat ini aku berhasil membuktikan ke diriku sendiri bahwa pilihanku tidaklah salah, keikhlasanku akan mimpi sebelumnya membawa hasil, aku berkesempatan menjadi asisten laboratorium, tutor bahasa inggris, menjadi sekretaris dan manager acara disebuah organisasi, hingga mendapatkan project penelitian bersama dosen dengan tema yang sangat kusukai.

Kadangkali aku berefleksi, andai aku dulu masuk di Fakultas Kedokteran, mungkin aku ngga bisa dapat kesempatan kesempatan hebat yang saat ini sedang ku jalani. Untuk itu, jangan pernah menutup kesempatan yang datang karena keegoisan diri kita sendiri. Karena kita tidak tahu kesempatan dan mimpi mana yang dapat menerjemahkan arti sukses yang sesungguhnya. Teruslah #BeraniWujudkanMimpi.