Ada beberapa orang yang sudah tau pasti apa yang mereka impikan dan terus menekuninya sedari kecil. Misal menjadi atlet atau penari balet. Enak sekali ya, kalau jalan hidup jelas dan sejalan dengan mimpi begitu. Tapi pada realitanya justru banyak yang mimpinya tidak selurus yang diinginkan loh. Atau banyak yang baru tahu jelas apa yang mereka inginkan setelah bertahun-tahun tidak memiliki mimpi yang jelas, sehingga sudah terlanjur salah jalan.
Saya pun pernah begitu. Tapi selama kamu mampu mempertahankan mimpimu dan mau terus memperjuangkannya, kamu akan dapat mewujudkannya, meski harus memutar jalan. Saya rasa masih jarang ada yang mengangkat topik "tetap mewujudkan mimpi meski sudah salah jalan" ya. Yuk saya ceritakan pengalaman sambil berbagi pembelajaran pada kalian.
Awalnya saya tidak punya mimpi (haha). Saya tidak tau ingin jadi apa. Saya hanya suka menggambar, dan ingin jadi illustrator. Tapi ayah saya kurang setuju dengan industri tersebut sehingga beliau menyarankan saya untuk masuk ke jurusan lain, yang terlihat lebih menjanjikan, dan saya menurut. Ah, kalau ingat masa-masa itu, saya ingin memarahi diri sendiri, kenapa saya tidak memiliki mimpi yang jelas dan malah masuk ke jurusan yang tidak saya sukai? Pesan saya pada kalian, punyailah mimpi yang jelas agar kalian dapat menentukan dengan pasti langkah yang akan kalian ambil.
Lalu, jangan terlalu bingung dengan pendapat orang lain. Semua memang terdengar bagus, dan saran orang lain tentu sangat baik untuk didengar, tapi jangan sampai hal itu malah membuatmu ragu dengan mimpimu ya! Tapi kalau sudah terlanjur salah? Tidak ada kata terlambat! Selesaikan dulu apa yang menjadi tanggung jawabmu, lalu coba pikirkan untuk pelan-pelan mengambil jalan lain menuju mimpimu.
3,5 tahun kemudian saya lulus dari fakultas itu tapi tetap saja saya tidak merasa cocok sama sekali disana. Saya tidak dapat memaksakan diri untuk lanjut mengerjakan hal yang tidak sesuai dengan saya sama sekali. Saya masih tetap suka menggambar (walau skill sudah tumpul karena lama tidak dipakai) dan ingin bekerja di bidang menggambar, meski bukan sebagai illustrator (karena orang tua kurang setuju). Untungnya saya mendapat inspirasi untuk menjadi fashion designer. Di bidang ini saya akan tetap bisa menggambar, meski hasilnya bukan karya cetak atau digital melainkan baju.
Hal ini ternyata disambut positif oleh kedua orangtua saya. So here's the point. Kalau kamu bukan tipe yang bisa tutup telinga rapat2 dan keras kepala memperjuangkan mimpi seperti saya, kita bisa 'memodifikasi' mimpi. Coba cari alternatif bidang yang kurang lebih sama dan bisa diterima oleh banyak pihak dan pasar. Daripada bersikeras sendiri, kita bisa mencari solusi yang lebih baik untuk semua, kan? Inilah realita, nggak semua yang kita bayangkan harus terwujud 100%. Kita yang harus pintar- pintar menyesuaikan diri. Asal memenuhi aspek dasar mimpi kita, saya rasa itu sudah cukup untuk mewujudkan mimpi.
Lalu yang terakhir adalah terbuangnya waktu dan uang akibat salah jalan. Memang menyulitkan tapi mau bagaimana lagi? Kita harus menghadapi konsekuensi pilihan kita di masa lalu. Tapi bukan berarti tidak bisa kok! Di awal menjadi fashion desainer, saya tidak mempunyai dana yang cukup untuk mengambil sekolah fashion design yang mahal dan kurikulumnya lengkap. Saya juga tidak punya banyak waktu karena sudah harus bekerja memenuhi kebutuhan. Yah, mimpi memang tak bisa dipisahkan dengan realita hidup.
Apa yang bisa saya lakukan? Saya bersama teman saya mencari seorang guru menjahit mahir yang sudah pensiun. Beliau memang berniat membagikan ilmu tanpa memberandol ilmunya dengan harga yang tinggi. Apabila kalian sabar mencari, kalian akan bisa menemukan orang yang bisa membantu kalian dengan dana yang terjangkau. Tentu untuk dasar saja ya, apabila nanti dana kalian sudah cukup, kalian bisa melanjutkan ke tempat yang lebih sesuai.
Lalu untuk waktu, saya maksimalkan waktu saya setiap hari di pagi hari untuk mengambil kursus. Saya datang terus untuk mengejar ketertinggalan saya selama ini. Siangnya, saya akan mencoba bereksperimen dan melayani customer. Yang paling penting adalah memaksimalkan waktu seefisien mungkin untuk membekali diri dengan skill. Tanpa terasa, akhirnya kini saya sudah lulus dan berhasil membuat beberapa model baju. Saya #BeraniWujudkanMimpi saya, meski pernah salah jalan dan modifikasi mimpi dulu.
Itulah perjalanan mewujudkan mimpi saya yang awalnya tak sesuai dengan realita. Tapi mimpi tak bisa dipisahkan dari realita. Realita kadang bisa membingungkan kita, tapi jika kamu tetap yakin dengan mimpimu, niscaya kamu akan bisa menemukan jalan untuk menyelaraskan mimpi dengan realita. Be creative, fighting, with #Briguna!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”