#BeraniWujudkanMimpi-Kekuatan Pepatah dan Petuah Guru

Perjuanagn Maha(siswa) dalam menggapai keridhaan sang Maha(kuasa)

Cerita ini bermula ketika aku akan mulai menempuh pendidikan tinggi di salah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara, yap tepatnya Universitas Sumatera Utara (USU) tempatku menempuh pendidikan kini. Oh iya hampir lupa, aku adalah gadis kelahiran Sukabumi, Jawa Barat. Aku merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, adik laki lakiku masih sangat kecil.

Advertisement

Iya, saat ini aku kuliah di Universitas Sumatera Utara, Medan. Kota milik orator-orator handal dan kaum pemikir kritis. Orang bilang kota ini tanah kelahiran para penjahat. Orang bilang kota ini keras melebihi kerasnya ibu kota, dan kenyataannya, puji syukur kepada Allah yang maah Esa karena sampai saat ini aku tetap tumbuh dengan sehat sentosa tanpa kekurangan sesuatu hal apa pun.

Hal ini tentu bersinggungan dengan keputusanku yang memilih merantau ke tanah Medan, tanah dengan segala keelokan dan multikultural budayanya yang beragam. 

Medan bukanlah jangkauan untuk anak setingkatku. Jaraknya yang amat jauh dari kampungku mengharuskan aku merogoh kantong lebih dalam, mengharuskan orang tuaku berkorban dan bekerja lebih keras untuk aku bisa sampai di tempat ini. Orang tuaku yang hanya seorang petani tentu mempunyai keterbatasan dalam menyanggupi semua keperluanku. Mulai dari tiket pesawat, uang untuk membeli perlengkapan selama di Medan nanti, uang jajan dan masih banyak lagi. Aku masih ingat, dahulu ayahku sampai menjual kebun peninggalan nenek hanya demi mencukupi biaya ongkosku ke Medan.

Advertisement

Ketika aku berangkat dengan kesedihan dan ketakutan, maka saat itu juga aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan pulang dengan kemenangan dan kebahagiaan. Aku menganggap diriku telah berhutang budi dan materi pada orang tuaku dan saat itu juga aku bertekad akan mengembalikan semuanya, akan membayar lunas pengorbanan orang tuaku dengan mahar berupa gelar dan pencapaian pencapaian membanggakan yang akan aku raih dan aku persembahkan untuk orang tuaku. 

Kendati begitu aku selalu bangga kepada ayah dan ibuku. Di tengah banyaknya guncangan banyak pihak yang kontra dengan keputusanku untuk kuliah karena mereka merasa aku anak tidak tahu diri yang hanya akan membebankan dan meresahkan orang tua, aku juga selalu meyakinkan kedua orang tuaku bahwa niatku ini adalah tulus untk mencari ilmu (ibadah yang tak berujung),  semata-mata kulakukan adalah untuk mencari kerdhaan-Nya, terlebih lagi islam mewajibkan umatnya baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu. Bersyukur, karena ayah dan ibuku selalu satu jalan dan satu paham denganku. 

Advertisement

Di samping itu, ada kontribusi besar dari aku untuk diriku sendiri, aku telah berhasil meyakinkan diriku sendiri bahwa aku mampu melewati semua ini. Hal ini juga yang selalu aku katakan pada ayah dan ibuku. Aku dan diriku percaya akan satu hal keajaiban keyakinan di mana waktu akan membuktikan semuanya padaku. Guruku selalu mengatakan bahwa Kekayaan ada dalam keyakinan. Selalin itu beliau juga mengatakan bahwa Selalu ada jalan di setiap kemauan dan akan ada rintangan yang mengahalaumu untuk sampai ke tujuan.

Kekuatan kekuatan itulah yang selalu aku yakinkan pada orang tuaku, sebab aku percaya Tuhan menciptakan manusia bukan tanpa alasan, melainkan -Dia akan bertanggung jawab dan mencukupi semua kebutuhan makhluk-Nya. Mengapa aku katakan demikian sebab aku sadar aku tidak meminta untuk diciptakan, tuhan yang berkehendak menciptakanku, maka itu artinya -Dia lah yang akan bertanggung jawab dan mencukupi semua kebutuhan hidupku.

Semua kalimat-kalimat pepatah dan petuah dari guruku itu tidak sekedar kalimat bagiku, lebih dari itu pepatah dan petuah tersebut juga merupakan penguat bagi diriku hingga aku bisa berdiri kokoh seperti sekarang ini.

Oh iya hampir lupa aku ingin mengatakan suatu hal kepada siapapun yang membaca tulisanku ini, sebelumnya aku mengatakan ini bukanlah untuk riya ataupun pamer, tapi semoga hal ini dapat memotivasi dan menginspirasi pembaca. Puji syukur alhamdulillah beberapa waktu lalu sudah bisa mengirimi orang tuaku uang bekal, aku rasa nominal uang itu sudah lebih dari cukup untuk menggantikan kebun yang dahulu pernah ayah jual untuk membiayai uang kuliahku. 

Tentunya masih ada cerita lain di luar sana yang lebih menakjubkan dari cerita yang aku tulis malam ini. Pada dasarnya, setiap orang mempunyai kesempatan dan kemampuan yang sama. Di samping perjuangan, tekad dan keyakinan lah yang membedakan. Akhir kata aku cuma mau bilang, selalu ada jalan di setiap kemauan, walaupun pada akhirnya kita tahu akan ada rintangan dalam jalan yang kita tempuh, namun tak usah khawatir justru tantangan itulah yang akan mengantarkan kita pada tujuan.

Siapa pun itu semoga kuat dan tegar dalam menghadapi rintangan, mari pantang putus di tengah jalan agar kita sampai di tujuan.

#BeraniWujudkanMimpi

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis