Kuliah S2 atau master untuk sebagian orang memang bukan hal mewah, apalagi bagi teman-teman yang memiliki privilege sejak kecil yang mana bebas mau melanjutkan pendidikan di dalam negeri atau pun di luar negeri. Sayangnya hal ini tidak berlaku bagiku, dan aku baik-baik saja meskipun hidup tanpa yang namanya privilege karena dengan atau tanpa itu bagiku tetap saja aku harus #BeraniWujudkanMimpi dengan kerja kerasku.
Banyak orang bilang bahwa cita-citaku terlalu tinggi saat mereka tau bahwa aku berencana melanjutkan studi masterku di Inggris, negara impianku sejak SMP. Mereka bilang, wanita yang berumur lebih dari seperempat abad harusnya memikirkan untuk menikah dan berkeluarga bukan malah ribet ingin kuliah, mana di luar negeri lagi. Atau terkadang aku dengar bullying halus yang dibalut bercanda tentang mimpi yang ketinggian dan nanti akan jatuh kalau sakit. Aku tersenyum kecut menghadapi manusia dengan mindset yang berbeda denganku. Dan tentu saja aku harus belajar untuk tidak sakit hati atau pun menghentikan mimpiku.
Aku menyadari bahwa mimpiku adalah tentang aku dan diriku, bukan tentang orang lain. Aku memilih untuk berani mewujdukan mimpiku. Berjuang sekuat tenaga, bekerja keras sampai aku lupa apa itu hari libur. Agar aku tidak menyesal di hari tua. Untuk saat ini aku tidak tau bagaimana ending dari perjuanganku setidaknya aku sedang berproses dan berjuang.
Langkah pertama untuk aku mewujudkan mimpiku adalah menabung, tentu saja aku harus punya tabungan. Karena untuk kuliah di Inggris bukan hanya mahal tetapi ada banyak berkas yang harus dipersiapkan seperti persiapan bahasa atau pun visa.  Karena kuliah di Inggris menyaratkan hasil tes Bahasa Inggris atau yang biasa disebut IELTS (International English Language Testing System) jadi aku harus kursus dan tentu saja membutuhkan uang. Sampai sini aku memahami, bahwa omongan orang tidak bisa membayar biaya lesku jadi aku benar-benar semakin membulatkan tekadku bahwa aku pasti bisa.
Selain les IELTS, aku juga rajin browsing tentang beasiswa yang menyediakan jurusan yang ingin aku ambil. Thank`s to google sudah menyiapkan data dengan lengkap beserta orang-orang baik yang mau berbagai cerita dan kisah perjalanan kuliah di Inggris. Lihatkan, betapa selalu ada jalan untuk setiap mimpi dan harapan yang kita inginkan. Dalam hidup ini kita dituntut bekerja keras untuk diri kita sendiri tanpa perlu membandingkan dengan orang lain. Hal terpenting adalah bekerja keras dan sangat keras untuk mewujudkannya, jika memang nanti tidak berhasil setidaknya kita sudah berjuang dan bisa menjalani sisa hidup dengan bahagia.
Soekarno, presiden pertama Indonesia pernah bilang, gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. Aku setuju, jika memang nanti aku tidak bisa melanjutkan studi masterku di Inggris, setidaknya aku masih bisa terdampar di salah satu negara di benua Eropa lainnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”