Selama pandemi Covid-19 yang menuju tahun keduanya ini, telah banyak sekali korban yang terdampak. Seperti beberapa pegawai perusahaan yang terkena PHK, atau menjadi kerja di rumah aja, sampai ke pengusaha yang memilih gulung tikar.
Banyak dari mereka yang diPHK merupakan tulang punggung keluarga. Juga ada yang walaupun orang berada namun tetap merasa punya tanggung jawab untuk tetap bisa bermanfaat dengan mengembangkan kapasitas diri. Akibatnya, mereka harus memutar otak dan memiliki keberanian yang baru untuk menghadapi tantangan pandemi, yang kehadirannya kurang lebih 100 tahun sekali dalam sejarah perjalanan umat manusia.
Di era yang sangat potensial dan menjanjikan karena serba teknologi dan digital seperti saat ini maka tidak terlalu sulit untuk menemukan solusi. Salah satunya ialah menjadi seorang konten kreator di sosial media (sosmed). Untuk memulai profesi ini diperlukan keahlian sebagai sosok yang kreatif dan edukatif. Kedua hal ini mau tidak mau menjadi tantangan baru bagi yang ingin sukses berprofesi sebagai konten kreator di sosmed.
Menurut hasil riset, data pengguna sosmed di Indonesia sendiri sudah sebanyak 200 juta jiwa. Ini merupakan ladang yang sangat besar dan bisa sangat subur jika konsisten dan tepat dalam membangun konten yang ‘sempurna’. Bayangkan, dunia yang serba digital dengan sangat mudah menghubungkan kita ke ratusan juta orang di Indonesia. Tentu ini akan mendatangkan cuan sebanyak-banyaknya.
Sosmed sendiri yang umumnya digunakan adalah Instagram, WhatsApp, Facebook, dan TikTok. Masing-masing memiliki ciri khas yang unik. Untuk berhasil dan sukses membuat konten, seharusnya bisa mengikuti kebutuhan dan kesukaan para pengguna. Sayangnya, setiap pengguna memiliki karakter yang berbeda. Selain itu, masing-masing sosmed juga punya karakter yang tak sama. Sehingga kembali menjadi tantangan yang harus dijawab mengenai bagaimana dapat sukses menjadi konten kreator.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, keberanian untuk berinvestasi ‘leher ke atas’ atau mencari pengetahuan baru sangat dibutuhkan untuk menjawabnya. Seperti, dengan mencari tau apa yang dapat dibagikan dan dijual kepada pengguna, bagaimana memilih produk/jasa yang tepat, bagaimana memilih siapa yang menjadi target konten, sampai mengelola sosmed agar lebih menarik dipandang mata dan diingat oleh isi kepala.
Tidak hanya investasi ‘leher ke atas’, persiapan dari hati seperti niat, rasa percaya diri, konsistensi, sampai ke mental yang kuat akan sangat dibutuhkan agar siap menghadapi tantangan-tantangan lainnya yang tak terduga. Faktanya, di sosmed sendiri sudah lumrah jika opini dan komentar negatif dapat berkembang liar yang tentu saja dapat menyasar ke kita.
Fakta lainnya, dari sekian banyak para konten kreator yang berani memulai ngonten, telah terpaksa ‘mati di jalan’ yang karena bisa jadi keberaniannya telah mati. Atau mungkin karena konsistensi yang tidak berjalan lagi. Atau niat yang pudar begitu saja. Dan, klimaksnya ialah kalah oleh tantangan, masalah serta hambatan yang ditemukan.
Keberanian dan konsisten adalah kunci. Agar bisa berkembang dan menjadi sukses memerlukan waktu yang tidak sebentar. Tanpa kesabaran serta dua hal tadi, sesuatu yang luar biasa yang telah menanti di depan hanya akan menjadi harapan yang kosong.
Ada milyaran manusia yang membutuhkan ledakan manfaat yang diciptakan melalui jerih payahmu. Ayuk segera memulai konten dan iringi dengan kesabaran untuk tetap berani dan konsisten!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”