Bukannya Ambisius, Tidak Tahu Cukup Serta Bersyukur. Hidup Itu Banyak Tuntutan yang Tidak Akan Berakhir

Hidup itu banyak tuntutan, dan kita harus selalu berjuang, berusaha dan bersyukur.

Bukannya tidak mengenal kata cukup, apalagi bersyukur dengan apa yang sudah ada. Tapi, bumi ini terus berputar, masa iya kitanya diam terus dan hanya bergantung pada gravitasi sih?

Advertisement

Bagaimana kalau suatu hari gravitasi tiba-tiba lelah menarik kita? Bagaimana kalau bumi juga lelah berputar, lalu memilih untuk lompat galah? Apakah kemudian kita juga akan tetap diam dan menunggu terlempar lalu terombang-ambing di antara bintang-bintang? Nasib baik kalau terlempar ke langit, kalau ternyata malah terkubur dalam tanah?

Banyak yang dengan mudahnya bilang, “Kamu ambisius banget sih! Secukupnya saja bisa tidak?”. Tapi, cukup itu seperti apa? Cukup bisa hidup sehari-hari? Cukup kerjaan beres aja? Sayangnya, hidup apalagi di tahun 2019 menjelang 2020 ini nggak bisa hanya dengan cukup aja.

Hidup di jaman sekarang terlalu banyak kejutannya. Sebentar mungkin usaha kita pelan-pelan membuahkan hasil, lalu tiba-tiba datang badai angin ribut, tahu-tahu usaha kita sudah jatuh tergeletak begitu saja di atas tanah. Atau mungkin juga cuacanya sangat bersahabat makanya usaha kita bisa terus bertumbuh hingga matang dan bisa kita petik. Tetapi, nggak menutup kemungkinan, dicolong tetangga.

Advertisement

Juga bukannya menolak bersyukur. Kami, sebagaimana manusia lainnya yang kemudian berkesempatan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan juga pastinya sangat senang dan bersyukur. Tapi, bersyukur saja bukan akhir dari rangkaian perjuangan. Hidupmu tidak serta merta selesai setelah berhasil dan bersyukur. Hidup masih panjang, hingga tetes terakhir hembusan nafasmu yang terakhir.

Kami tetap berjuang meskipun katamu kami ini sudah sukses. Karena kami tahu, tidak ada hal yang pasti di dunia ini. Apa yang kamu miliki sekarang mungkin bisa tahan lama, mungkin bisa hilang, bahkan rusak. Kita tidak pernah tahu.

Advertisement

Lagipula, kalau kami langsung berhenti berusaha hanya karena katamu kami sudah sukses, lalu apa yang harus kami lakukan? Duduk diam di rumah menghadap dinding sambil menghitung berapa ekor semut yang lewat? Atau duduk diam lalu nyinyir bagaimana kamu sendiri tidak segera sukses seperti kami?

Yaa, daripada kami menghabiskan waktu kami di bumi hanya demi hal-hal tidak berguna seperti itu, bukankah lebih baik kami tetap berusaha? Entah mengembangkan usaha kami yang katamu sudah sukses ini, atau mencoba usaha baru.

Kami bukannya sangat ambisius, hanya merasakan sedikit kebosanan kalau tidak melakukan apapun. Kami juga tahu dimana batas kami, juga kewajiban kami untuk bersyukur. Tapi itu semua tetap tidak bisa dijadikan alasan kami untuk berhenti berjuang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Spilling irregular ideas through words