Benarkah Menjadi K-popers dapat Menghilangkan Stress?

Benarkah Menjadi K-popers dapat Menghilangkan Stress?

Korean wave sudah menyebar di seluruh dunia sejak tahun 1990-an, termasuk di Indonesia. K-pop merupakan sebuah genre musik yang berasal dari Korea Selatan. K-pop dan drama Korea saling terikat dengan korean wave. Masyarakat dari berbagai usia mulai melirik akan hadirnya korean wave tersebut dan akhirnya melabeli diri sendiri dengan sebutan K-popers.

Advertisement

Tidak sedikit orang bertanya, mengapa bisa sampai menyukai K-pop? Mengapa memiliki bias? Apakah tidak sia-sia menyukai mereka, tetapi mereka pun tidak mengetahui keberadaan kami?

Saya mulai tertarik dengan boy group sejak kelas 6 SD. Pada waktu itu saya dikenalkan dengan K-pop oleh kakak saya. Apa sih yang diharapkan dari anak kecil menyukai K-pop pada zaman itu? Kami tidak memiliki uang untuk membeli merchandise artis kesukaan, tidak memiliki handphone yang memadai untuk membuka video youtube, dan hanya mengandalkan televisi atau radio untuk sekedar mendengarkan musik dari artis kesukaan kami. Lulus dari bangku SD, saya menempuh pendidikan SMP dan SMA yang cukup jauh dari rumah. Saya bersekolah asrama di provinsi sebelah.

Waktu SMP dan SMA merupakan waktu yang tepat untuk mencari jati diri. Mulai memikirkan langkah ke depannya ingin bagaimana, terlebih jauh dari orang tua, memikirkan cara menyenangkan orang tua, dan mencoba berbagai organisasi sekaligus kepanitiaan. Hal yang disebutkan tadi tentunya tak lepas dari beban pikiran, muncul rasa stress, dan lain-lain. Saya memiliki banyak teman, mayoritas K-popers juga. Biasanya kami saling bercanda gurau dan membahas boy group masing-masing kesukaan kami. Saya pikir bahwa saya dan teman saya memiliki sebuah ketertarikan yang sama, meskipun boy group yang kami suka berbeda. Ketika idol kami terkena masalah, biasanya kami saling bercerita bagaimana sedihnya yang kami rasakan dan itu sangat membantu untuk menghilangkan rasa stress.

Advertisement

Pasti banyak tulisan, ketikan, omongan yang berkata bahwa menjadi K-popers merupakan sebuah pelarian dari dunia yang kejam. Menurut saya itu semua benar. Karena ketika kami merasa sedang di bawah-bawahnya menjalani hidup, kami butuh seseorang yang bisa mendukung kami. Mungkin orang tua mendukung, mungkin teman-teman juga mendukung. Akan tetapi, biasanya kami butuh dukungan secara tidak langsung dari idol kami.

Menjadi K-popers itu boros. Orang-orang di luar sana banyak yang berpikiran seperti itu. Akan tetapi, menurut kami fakta tersebut tidak benar. Dengan kami mengingkan sesuatu, misalnya membeli merchandise, menonton konser, mengikuti jumpa fans, tentunya kami akan lebih sedikit mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang tidak perlu. Kami akan lebih giat bekerja untuk menghasilkan uang lebih banyak. Sebenarnya guna membeli merchandise dan tiket konser maupun jumpa fans itu untuk apa? Untuk mengapresiasi diri kami sendiri dan idol kami karena sudah bertahan sampai di tahap sekarang.

Menjadi K-popers bukanlah sebuah kesalahan, melainkan hal tersebut menjadikan kami dapat menjalani hidup dengan lebih baik. Benar adanya dengan menjadi K-popers dapat mengurangi rasa stress dan membangkitkan semangat untuk menjalani hari ke depannya. Mari bersama-sama menghargai keputusan stetiap orang. Jika memang benar dan membawa dampak positif, sebaiknya kita dukung. Akan tetapi, apabila langkah tersebut salah dan hanya membawa dampak negatif, sebaiknya kita ingatkan secara baik-baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini