Benar dan salah bisa diartikan sangatlah luas. Baik diartikan dalam berperilaku, berpenampilan, tindakan maupun yang lainya. Tetapi jika kita bicara soal angka matematika bisa dipastikan jika itu memang benar dan salah, tetapi beda kalau bicara soal prilaku, tindakan kita kepada orang lain, pemikiran kita.
Bicara tentang pemikiran semua orang pasti membenarkan perkataan yang keluar dari mulutnya yang dianggap sudah paling benar, akan tetapi belum tentu perkataan itu benar dari sudut pandang lain. Wawasan dan pengetahuan juga berperan penting dalam hal benar dan salah ini. Semakin tinggi wawasan yang kamu miliki maka semakin relatif arti benar menurut kamu. Karena orang yang berwawasan pasti menerima sudut pandang manapun.
Begitupun kata salah bisa diartikan negatif dan bisa diartikan positif tergantung dari perilaku yang mencerminkan baik dan buruk perilaku yang kita buat. Kita berbuat salah bisa kita perbaiki, jadi kata salahpun bisa menjadi positif jika kita menanggapi nya dengan benar. Berbeda jika kita salah tapi tidak memperbaikinya.Â
Seseorang bisa berkata kalau itu benar karena hanya melihat dari satu perspektif yang dipercayainya. Berbagai perspektif lah yang membuat benar atau salah itu relatif dan tidak bisa dipercaya. Tergantung kita sendiri yang memahami nya bagaimana. Kita diajarkan dari kecil bahwa sesuatu yang benar itu bersifat positif dan salah itu bersifat negatif. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi dan wawasan yang kita punya hal yang salah ataupun negatif tidak seutuhnya negatif tetapi juga bisa mengandung unsur positif nya jika dilihat dari perspektif yang luas.
Apa yang diajarkan kita sewaktu kecil dan pengalaman hidup kita adalah landasan dasar kita bisa membenarkan sesuatu yang benar dan menyalahkan sesuatu yang salah. Tetapi setiap orang memiliki masa kecil yang berbeda-beda-beda dan pengalaman hidup yang berbeda-beda yang membuat kata benar dan salah itu relatif adanya. Makanya dalam hidup kita harus mempunyai prinsip,petunjuk,dan pedoman seperti halnya agama yang kita percayai memiliki aturan dan pedoman hidup yang benar dan salah. Jika bicara melalui agama, semua agama tentunya mengajarkan hal yang positif dan menghindari hal yang negatif.
Sering kita jumpai disekitar kita bahwa orang dewasa cenderung merasa benar jika berbicara kepada anak kecil. Hal itu bisa disebabkan karena pengalaman dan pemikiran yang sudah berkembang dan semakin dewasa seseorang maka semakin berubah-ubah pola fikirnya makanya orang dewasa berbicara suatu hal yang dikatakan pada anak kecil belum tentu kebanarannya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”