Belum Bekerja Selepas Wisuda Itu Bukan Akhir Dunia. Ayolah, Kesempatanmu Masih Lebar Terbuka

Menganggur selepas wisuda

Pertanyaan orang-orang memang nggak akan ada habisnya untuk kita dengarkan. Dahulu, sebelum tamat kuliah selalu timbul pertanyaan “kapan lulusnya?”. Setelah lulus, timbul pertanyaan “kapan mau kerja?”. Mungkin setelah dapat kerja nanti akan timbul pertanyaan “kapan nikah?”. Dan setelah nikah, akan timbul pertanyaan “kapan punya baby?”. Teruntuk kamu yang sudah lulus pasti pernah dicerca pertanyaan seperti ini:

Advertisement


Q : Eh, kamu udah lulus kuliah ya? Kapan Lulusnya?

A : Udah lulus kok beberapa bulan yang lalu.

Q : loh! Udah beberapa bulan kok belum kerja juga? Kenapa?

Advertisement

Q : Milih-milih kerjaan ya?

Q : Nggak punya skill ya? Atau gelarnya doang yang Sarjana, tapi ilmunya nggak ada !

Advertisement

Q : …..


Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering dilontarkan kepada kita yang belum kunjung mendapat pekerjaan. Setiap orang memang bebas beragumen apapun. Kita memang tidak memiliki kuasa untuk menutup mulut mereka atas argumen dan pertanyaan-pertanyaan yang keluar dan bahkan menyakitkan untuk kita dengarkan. Kita hanya memiliki kuasa untuk menutup telinga kita dan melapangkan hati kita untuk bisa diberikan kesabaran atas ke-nyinyiran orang-orang mengenai hidup kita.

Mungkin kamu ada yang merasakan hal yang sama seperti itu. Setelah lulus tak lantas langsung mendapatkan pekerjaan. Sudah mencoba lamar kesana kemari tapi belum juga diterima kerja dan bahkan malah di PHP-in perusahaan disuruh menunggu kabar selanjutnya tapi tak kunjung diberi kabar.

Melihat teman-teman yang sudah memperoleh pekerjaan mengenakan seragam serta memposting suasana dan aktivitas kantor bersama rekan-rekannya di sosial media lantas membuat kamu mupeng dan minder? Merasa bahwa diri kamu tidak ada apa-apanya? Tidak bisa seperti mereka. Belum lagi timbul pikiran dalam diri yang merasa bahwa jurusan yang sudah kamu ambil tidak memiliki cukup banyak lapangan pekerjaan. Aku juga yakin banyak di luar sana yang juga merasakan hal seperti ini. Mulai sekarang berhenti untuk galau, berhenti untuk minder dan berhenti untuk menyalahkan keadaan.

Setiap kita memiliki fase yang berbeda-beda dalam hidup. Ada mereka yang cepat lulus, cepat dapat kerja, cepat nikah dan cepat punya baby atau malah fase sebaliknya. Lambat lulus, lambat dapat kerja, lambat nikah dan lambat punya baby. Kita tidak pernah tau fase mana yang lebih dulu menghampiri kita. Kita hanya perlu meyakinkan diri kita bahwa fase tersebut pasti akan kita lewati. Tapi entah kapan waktunya nanti, karena rencana Sang Maha Pencipta itu lebih indah dari rencana makhluk-Nya.

Kita kadang suka nggak sadar bahwa semua yang ada dalam hidup kita ini sebenarnya sudah diatur sebegitu indah oleh Sang Maha Pencipta, bahkan sebelum kita dilahirkan ke dunia. Kebanyakan kita hanya menuntut tanpa mau menjalani proses untuk mendapatkannya.

Menjadi seorang pengangguran bukanlah masalah terbesar yang harus kamu ratapi seumur hidup. Jika usaha dan doa sudah kamu lakukan, biarlah Sang Pencipta bekerja menurut rencananya. “Tapi usiaku sebentar lagi akan menginjak 25 tahun. Sementara kebanyakan lowongan itu mengharuskan usia maksimal 25 tahun jika tidak memiliki pengalaman. Lantas sampai kapan aku harus menggantungkan hidup dengan orang tua? nanti rezekiku bagaimana?”, “Aku kan juga pengen bisa membahagiakan orang tuaku”.

Aku tau bagaimana kekhawatiran yang kamu rasakan. Tapi apakah selama kamu hidup di dunia ini kamu pernah merasakan kelaparan dan kekurangan? Ingat, rezeki masing-masing kita itu sudah di atur dari mana dan dari siapa datangnya. Kamu nggak perlu mengkhawatirkan yang namanya rezeki. Urusan membahagiakan orang tua, sudah pasti semua anak ingin melakukannya. Tapi coba kamu pikirkan lagi, apakah membahagiakan orang tua itu selalu harus dengan materi? Jika kamu di besarkan hanya dengan materi, tanpa diberi kasih sayang oleh orang tua apa itu cukup berarti?

Teruntuk kamu yang masih sibuk memikirkan pertanyaan orang-orang tentang “kapan mau kerja?”, lebih baik sembari berusaha, sembari menunggu rencana indahnya sang maha pencipta buatlah dirimu untuk lebih produktif lagi. Melakukan hal-hal lain yang kamu sukaI misalnya. Jangan sampai hari-harimu monoton dan membosankan. Karena masih banyak kegiatan positive dan bermanfaat yang bisa kamu lakukan diluar sana.

Teruntuk kamu yang suka nyinyir dengan pertanyaan “kapan lulusnya?”, “kapan mau kerja?”, “kapan nikah?”, “kapan punya baby?”, sadarlah, bahwa orang yang kamu nyinyir-kan itu sudah pasti ingin bisa melewati masing-masing fase terebut. Kamu bahkan tidak pernah tau kan bagaimana perjuangan mereka selama ini, kegalauan mereka dan suasana hati mereka? 

Mungkin sebelum kamu bertanya "kapan?", mereka sudah mempunyai target untuk kapan bisa lulus, bekerja, nikah dan punya anak. Hanya saja mungkin pencapaiannya butuh waktu atau melenceng dari target yang mereka buat. Jadi daripada sibuk nyinyirin orang lain, lebih baik saling mendoakan.   

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Website : menjadipendengar.com | Amateur yang menjadikan menulis sebagai kesibukan yang dibuat-buat ✌️

Editor

Not that millennial in digital era.