Beranjak usia seperlima abad membawa banyak perubahan dalam hidup. Banyak hal datang tanpa diundang, dan tak sedikit pula yang pergi tanpa pamit. Ada yang datang bak ombak di lautan yang membuat diri ini mau tak mau harus kuat untuk menahannya. Tak sedikit pula, banyak yang tumbang karena ketidakmampuan untuk menahan hal itu. Siapa lagi kalau bukan masalah, datang secara beriringan seakan tanpa memberi jeda untuk bernafas.Â
Setiap orang tentu pernah mengalaminya. Caranya ia bertahan pun berbeda-beda. Ketika kita dihadapkan dengan masalah yang membuat diri kita ini seakan-akan merasa di dalam kegelapan. Tak tahu dimana arah jalan terang karena sudah terlalu gelap. Ketika kita mampu untuk tersadar dan mengambil jalan tenang dengan pemikiran dingin, kita akan mudah menemukannya. Kita hanya terfokuskan pada masalah yang terlihat begitu besar sehingga pintu terang terlihat begitu kecil dan nyaris tidak terlihat.
Salah satu pesan yang didapat dari datangnya ombak dan kegelapan adalah, kamu tidak mempunyai kontrol terhadap suatu hal yang berada di luar diri kamu. Kamu hanya bisa mengontrol diri kamu sendiri, terutama pemikiran dan tindakan kamu. Bagaimana kamu penanganinya adalah cerminan dari dalam diri kamu sendiri. Kamu tidak harus membuat orang lain bahagia, kamu hanya perlu membuat diri kamu bahagia. Karena itulah cara menikmati hidup.
Terlepas dari ombak yang tak tahu jeda, ada pula hal yang seakan-akan hilang ditelan bumi. Hilang tanpa kabar dan pergi tanpa pamit. Dengan hilang dan perginya sesuatu itu membuat kita paham, bahwa sesuatu yang datang pasti akan pergi. Sesuatu yang ada akan tiada. Jikalau bukan sekarang, pasti akan nanti. Semua itu terjadi seiring dengan waktu. Ketika waktu terus berjalan, maka hidup akan terus berjalan.Â
Rasa sakit dan kecewa sudah menjadi hal yang pasti dirasakan dan tidak dapat terhindarkan dalam hidup. Berteman dengan kedua rasa itu membuat diri kita lebih mampu untuk berfikir dewasa, karena idak semua hal selalu bahagia. Ada kalanya, sedih dibutuhkan untuk diri kita. Ketika bahagia mampu membuat diri kita menjadi sosok yang berharga, dikala itu pula sedih menjadi pengingat bahwa kamu lebih berharga. Kamu sudah mencapai titik saat ini saja sudah berharga, karena kamu mampu melewati berbagai macam rasa yang tidak mengenakan itu.
Ketika ketidakpastian dalam hidup adalah kepastian yang terjadi. Ketika itu pula, kita harus siap menerima apapun yang terjadi. Menerima hal yang datang dengan sepenuh hati, dan rela melepaskan sebagai proses healing terhadap diri sendiri. Bukan perkara mudah atau tidaknya, tapi siap atau tidaknya. Selamat menikmati hidup. Hidup hanya sekali, nikmati itu dan jangan kamu sia-siakan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”