#BelajarDiNegeriOrang-Memantapkan Kembali Niat Study ke Luar Negri di Tengah Himpitan

Curahan Hati Study ke Luar Negeri

Dari sekian banyak hal yang bersemayam dalam hati dan terus tertanam dalam pikiran adalah tentang #BelajarDiNegeriOrang. Tentang bagaimana caranya suatu saat, diri ini dapat pergi ke luar negeri untuk dapat melanjutkan study, mengejar cita-cita, mewujudkan impian, dan memulai hidup yang baru dengan nafas yang dihirup pada belahan dunia lain selain Indonesia.

Advertisement

Sesuatu yang terus memanggil dan tak akan pernah usai. Keinginan untuk dapat  #BelajarDiNegeriOrang adalah sebuah keinginan yang tidak lagi terpendam. Tembok kamar, ruang imaji, buku catatan, potongan kertas, dan media lainnya menjadi sebuah saksi dari keinginan kuat seseorang yang nyatanya harus berjuang mati-matian untuk dapat mewujudkan hal tersebut.


“A smooth sea never made a skilled sailor” -Franklin D. Rosevelt


Sebuah kutipan yang saya percayai dan dijadikan sebuah pengingat serta semangat. Kenyataan bahwa hidup tak selalu berjalan seperti yang diharapkan. Menyadari bahwa segala hal yang ingin didapatkan harus disertai dengan usaha. Bahwa untuk sampai di puncak, harus ada tanjakan serta kelokan berliku yang dilalui. Layaknya sebuah perjalanan, yang paling penting adalah proses dalam perjalanan tersebut dan hasil akhir adalah hadiah dari Tuhan.

Advertisement

#BelajarDiNegeriOrang adalah sebuah perjalanan panjang. Tak terhitung berapa banyak “kepedihan” yang harus dihadapi. Apakah sempat ingin menyerah? Tidak, tidak pernah. Harus ditunda, lebih tepatnya ini. Mencoba untuk benar-benar jujur berdialog terhadap diri sendiri. Apa yang sebetulnya kamu inginkan? Apa tujuan kamu? Sudah seberapa keras usahamu? Siapkah untuk merelakan? Dan sederet pertanyaan-pertanyaan menohok lainnya pun hadir.

Lelah sejenak itu hal yang wajar. Namun, di dunia ini selalu ada harga yang harus dibayar bukan?. Ketika orang lain sudah terlelap di tengah malam, ada sepasang bola mata berwarna cokelat yang masih berkutata dengan laptop, serakan kertas di sana sini, alat tulis yang entah sudah tidak lagi di tempat yang seharusnya, juga pikiran-pikiran yang rusuh tentang motivation letter, research, curriculum vitae, application letter, tagihan listrik yang belum dibayar, uang gaji yang masuk telat dan campuran berbagai macam kenyataan hidup lainnya yang tidak bisa kalua tidak dipikirkan.

Advertisement

Namun bagi saya, segala hal baik harus di wujudkan. Tidak perlu berjalan tergesa-gesa, berproses saja. di tengah keabsurdan hidup yang harus tetap di jalani dengan haha hihi, sebuah tamparan keras dari Tuhan pun hadir dan itulah yang membuat niat untuk dapat #BelajarDiNegeriOrang semakin mantap. Bukan untuk menyaingi siapapun, bukan untuk “menyombongkan diri” setelahnya. Tetapi, ini adalah salah satu hal yang saya inginkan. Walaupun sempat ada salah satu orang yang teramat saya sayangi pernah berkata bahwa, “Untuk apa perempuan jauh-jauh pergi ke luar negeri?” Bukan hanya pertanyaan ini yang muncul, juga “Perempuan itu sudah S1 saja sudah cukup. Sampai S2 sudah lebih dari cukup. Ngapain lanjut S3 lagi?”.

Hingga hari ini saya mencoba untuk menuangkan hal tersebut, masih ada rasa sedih yang saya rasakan. Apakah impian saya keliru? Apa yang kurang tepat dari seorang perempuan yang ingin melanjutkan kembali sekolah ke luar negeri? Namun, justru pertanyaan itu pula yang menjadi salah satu hal untuk saya mencoba kembali memantapkan niat #BelajarDiNegeriOrang. Bagi saya, hidup itu penuh kejutan dan penuh warna. Saya tidak hanya ingin mengetahui beberapa warna, tetapi saya ingin melihat warna lainnya. Dan kejutan? Saya ingin selalu merasakan kejutan-kejutan tersebut.

Proses memantapkan niat bagi saya, bukanlah proses yang sebentar. Butuh waktu. #BelajarDiNegeriOrang bukan lagi soal jarak, tetapi tentang kejujuran pada hati. Apakah benar bahwa #BelajarDiNegeriOrang adalah hal yang terbaik dan satu-satunya cara? Setiap individu memiliki konflik bathin juga pikirannya masing-masing.

Tetapi, ketika kita mulai benar-benar mengosongkan pikiran dan jujur sejujurnya, maka saat itu pula kamu akan menemukan jawaban seperti apa yang kamu cari. Memantapkan niat juga bukan hanya tentang dialog pada diri sendiri tetapi juga dengan Tuhan Sang Pemilik Sejati hati manusia. Jadi, jangan pernah lupa kepada-NYA. Satu hal, mungkin diantara kita pernah ada yang berpikir bahwa #BelajarDiNegeriOrang hanyalah milik mereka yang memiliki privilege lebih terutama untuk segi materi. Tapi rasanya tidak yang ada hanyalah yang mau berjuang lebih dan tidak.

Dan, sudah tidak ada lagi keraguan dalam diri. Tinggal menunggu waktunya untuk terbang tinggi. Terbang dengan nyaman tanpa rasa khawatir bersama Qatar Airways, salah satu maskapai terbaik. Terima kasih atas program Qatar Student Club yang dikhusukan bagi pelajar Indonesia. Benefit yang bisa didapatkan dari program ini juga sangat luar biasa. Yuk mantapkan niat dan rencanakan perjalanan mu ke Negara impian bersama Qatar Airways dan Qatar Student Club.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pejalan yg lahir di bulan Maret. Hutan, pantai, gunung, folk, indie, jazz, puisi, sastra, senja, dan buku. Berimajinasi, berdo'a seraya mengabadikan. Selalu suka hidup di bumi. Mencintai Indonesia dan pembelajar sepanjang hayat.