#BelajarDiNegeriOrang-Kemudahan dari Kemewahan Belajar di Luar Negeri

Faktor yang memudahkan untuk belajar

Cita-cita yang tetap menjadi obsesi bagi saya sampai saat ini adalah kesempatan menimba ilmu di institusi pendidikan luar negeri. Cita-cita ini telah ada bahkan sebelum saya meraih gelar sarjana lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Bahkan setelah gelar lanjutan saya raih, cita-cita tersebut masih tetap ada. Tampaknya akan dia tidak akan hilang sebelum dapat diwujudkan.

Advertisement

Saya menyadari faktor utama belum terwujudnya cita-cita tersebut adalah, kurangnya fokus untuk mempersiapkannya. Khususnya, fokus memenuhi prasyarat mendapatkan beastudi yang dibutuhkan. Bagaimanapun bukan perkara murah untuk dapat menikmati “kemewahan” belajar di institusi pendidikan di luar negeri. Setidaknya dengan mengetahui fitur yang tersedia pada Qatar Airways Student Club, dapat semakin memotivasi saya untuk lebih giat lagi menyiapkan kebutuhan-kebutuhan yang disyaratkan.

Pekerjaan yang saya jalani saat ini, secara tidak langsung memaksa untuk terus memperbaharui ilmu yang saya miliki. Keterbaruan ini, ditambah dengan bagaimana bentuk-bentuk aplikasi atas ilmu pengetahuan tersebut. Setidaknya saya harus mengetahui apabila ada hal baru, khususnya dalam bidang yang saya dalami. Tentu “kemewahan” tersebut akan membawa “kemudahan” jika yang saya cita-citakan dapat terwujud.

“Kemudahan” apa yang dapat dirasakan jika berkuliah di luar negeri, setidaknya ada beberapa menurut persepsi saya, di antaranya:

Advertisement


Kemudahan untuk lebih fokus belajar. 


Saya beranggapan akan menemukan ruang untuk lebih fokus belajar. Sudah jauh dan bersusah-payah pergi ke negeri orang, tentu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Selamat tinggal reminder dan notifikasi yang sering muncul sehari-hari, dan tidak ada kaitannya dengan proses pendidikan.

Advertisement

Selain itu, saya bisa memilih lingkungan yang dapat mendukung proses belajar. Perpustakaan yang hening, literatur yang lengkap, dan mitra diskusi yang beragam, setidaknya itu yang saya bayangkan selama ini. Tentu jauh lebih mudah menyerap ilmu dengan kondisi kondusif seperti itu.


Kemudahan bertemu suhu untuk belajar


Untuk yang pernah mengikuti proses pendidikan tinggi tentu pernah merasakan, disaat sedang melakukan kajian/penelitian dan mencari literatur pada satu bidang tertentu, mendapatkan satu nama yang berkali-kali muncul di kolom temuan pencarian. Saya menyebut orang-orang tersebut sebagai suhu pada bidangnya. Ilmuwan yang mendalami sebuah ilmu, dimana kita juga sedang/akan mempelajarinya.

Apabila demikian, kita bisa “mengejar” suhu tersebut untuk belajar padanya. Seperti cerita di film kungfu, kita bisa memilih untuk berguru kepada seorang ahli bela diri alirang tertentu. Caranya, bisa dimulai dengan mencari institusi dimana dia bernaung, sekaligus mencari kemungkinan untuk belajar di tempat tersebut. Niscaya ilmu dari suhu tersebut bisa diserap secara langsung.


Kemudahan mengaplikasikan ilmu


Satu hal yang menurut saya berbeda dan menjadi keunggulan #BelajarDiNegeriOrang, adalah kesempatan untuk menerapkan ilmu secara langsung. Saya tidak mengatakan belajar di negeri sendiri berarti tidak bisa mengaplikasikan ilmu yang dipelajari. Akan tetapi di negara-negara dimana bidang pendidikan diunggulkan, banyak institusi di luar dunia pendidikan, bahkan sektor bisnis, memberikan kesempatan kepada ilmuwan berinovasi di fasilitas mereka.

Kesempatan ini juga menjadi sebuah “kemewahan” bagi saya yang sedang mendalami ilmu bersifat terapan. Dapat merasakan hasil ilmu pengetahuan diterapkan dalam konteks lingkungan nyata, tidak hanya di ruang kelas dan lingkungan akademis, menjadi sebuah experiential learning yang tentunya menambah wawasan bagi seorang pembelajar.


Kemudahan mengikuti kegiatan tambahan terkait


Informasi ini saya dapatkan dari cerita beberapa orang teman yang pernah dan sedang manjalani pendidikan di luar negeri. Lingkungan akademis di sana, kerap mengadakan kegiatan di luar kurikulum yang telah ditetapkan. Berbagai kursus, seminar, atau lokakarya dapat diikuti di dalam maupun di luar masa perkuliahan. Ditambah lagi program-program sertifikasi yang memberikan nilai tambah bagi seorang profesional.

Setidaknya empat faktor tersebut yang menjadikan cita-cita untuk berkuliah di luar negeri, tetap ada.

Semoga pandemi segera berlalu, dan jalan cita-cita terwujud terbuka lebar. Kondisi bekerja dari rumah saat ini, dapat saya manfaatkan untuk kembali melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Semoga..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini