Sebuah langkah besar dimulai dari langkah kecil. Mencapai impian pun dimulai dari mengumpulkan banyak tekad dan motivasi yang tinggi. Terlebih impian bisa keliling dunia dan kuliah di luar negeri, impian ke Jerman banyak dijadikan destinasi mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa. Karena Jerman menyimpan bangunan bersejarah yang kini menjadi tujuan wisata internasional. Seperti tembok Berlin, Brandenburg Gate, Holstentor, Frauenkirche, dan banyak lagi lainnya.
Mendengar kisah sukses beberapa kakak senior di salah satu universitas yang bekerja sama dengan penyedia banyak beasiswa, membuatku ingin menginjakkan sebuah langkah baru di Jerman. Kenapa memilih Jerman? Selain teknologinya yang canggih, biaya hidup relatif murah seperti harga satu kilo apel hanya € 2 (setara Rp.30.000) dan begitu juga dengan susu € 0.60 – 1 (setara Rp.9000- Rp. 18.000). Apalagi kalau bisa memasak sendiri tentu pengeluaran akan lebih hemat.
Tidak hanya biaya hidup yang terjangkau, Jerman memiliki sistem Pendidikan terbaik. Program studi diampu oleh pengajar berdedikasi tinggi dan program tersebut diakui akredibilitas secara global. Bertemu dengan orang berlatar belakang berbeda dan budaya, membuat pikiran kita makin terbuka tentang indahnya dunia ini. Pergi ke Jerman tidak hanya menjadi impian, ketika kita mulai berusaha menyusun pondasi kesuksesan.
Saya bersyukur bisa bertemu dengan sosok inspirator di “Pemburu Beasiswa” enam tahun silam. Diinisiasi Syukron seorang Mahasiswa lulusan S2 Wroclaw University of Science and Technology. Sebelumnya pernah ikut program pertukaran mahasiswa di Polandia yang disponsori oleh Erasmus Mundus (kini Erasmus +). Beliau pun menjadi staff khusus PPI Polandia yang pernah menjadi salah satu panitia terselenggaranya acara ICONIC PPI Jerman 2016. Juga dihadiri oleh Mantan Presiden RI, B.J Habibie. Pesan dari penemu teori Mr.Crack yang diakui dunia yaitu “kunci kehidupan adalah cinta dalam arti yang luas, baik cinta kepada Tuhan YME, cinta kepada sesame manusia, sesama karya manusia, keluarga, pekerjaan, serta cinta kepada tugas yang diberikan” dalam acara ICONIC PPI Jerman 2016 (B.J.Habibie).
Berbicara untuk mendapatkan beasiswa itu mutlak harus bisa menjadi tidak biasa, kita harus menjadi luar biasa. Luar biasa dalam niat, kesabaran maupun usaha. Kesabaran dalam niat diwujudkan dari sabar mengumpulkan berkas yang dibutuhkan untuk aplikasi. Sabar bila meminta bimbingan dosen yang super sibuk. Pun sabar kepoin informasi dari BKLN dan penyedia beasiswa.
Mengumpulkan kesabaran yang tinggi bila banyak orang yang mencibir akan rencana indah kita. Banyak orang mengkerdilkan, bahwa cita-cita kita sepertinya terlalu tinggi. Padahal meraih beasiswa ibarat mendaki gunung, ia menyusuri bebatuan yang terjal dan harus tetap fokus pada tujuan. Sabar berproses seperti ikut les privat untuk meningkatkan skill berbahasa Inggris maupun bahasa daerah yang akan digunakan di luar negeri. Begitu pun perlu rasa ingin tahu tinggi, mengingat kita akan tinggal di negara yang berbeda dengan iklim, tradisi maupun latar belakang budaya di sana. Tidak ada salahnya sharing bersama alumni penerima beasiswa.
Sabar dalam usaha, itu penting terutama ketika banyak mengalami penolakan setelah mengirimkan aplikasi beasiswa. Kembali harus mengecek apakah CV sudah memikat, motivation letter sudah bagus? Pun memiliki segudang sertifikat prestasi, pengalaman organisasi, karya tulis dan lainnya. Mengumpulkan segala berkas yang dibutuhkan minimal beberapa minggu dari deadline. Jangan sampai sistem kebut semalam, yang hasilnya kurang efektif.
Karena barang siapa yang bersungguh-sunggu dia akan mendapatkannya. Tawakkal, berserah diri dan banyak berdoa. Karena segala sesuatu yang kita pilih, berhasil atau gagal ditentukan oleh Tuhan YME. Intropeksi diri ketika mengalami kesulitan, karena kita punya banyak kesempatan.
Mendapatkan sekolah gratis di luar negeri butuh pengorbanan banyak, karena kalau kita percaya akan impain tersebut, suatu saat pasti tercapai walaupun gagal berulang kali. Kuncinya yaitu terus mencoba, walau sering ditimpah kegagalan. Stop minder maupun mengeluh, siap mengeluarkan budget tambahan, dan terus mengulang-ngulang doa. Sebab kita tidak tahu bagian ikhtiar mana yang akan menjadi peluang dan rezeki kita.
Para pemburu beasiswa, yakinlah segala sesuatu bisa dicapai asal diusahakan, dimaksimalkan dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Karena usaha tidak pernah menghianati hasil. Semangat terus ya!
Qatar Airways Student Club.
#BelajarDiNegeriOrang
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”