Dewasa ini, makin banyak anak muda yang mulai sadar akan pentingnya mengenyam pendidikan lebih tinggi. Keterbatasan ekonomi bukan lagi halangan yang sanggup mematahkan semangat membara mereka karena hari ini ada begitu banyak beasiswa yang disediakan pemerintah maupun pihak swasta.
Namun, persoalannya kini berbeda. Anak muda memang tidak lagi dihadapkan dengan sulitnya mengakses informasi tentang beasiswa pun tidak terkendala menyoal mendapatkannya, mereka disuguhkan permasalahan “keragu-raguan” ketika beasiswa sudah berada di genggaman tangan. Ragu harus meninggalkan orangtua di tanah kelahiran atau bahkan ragu meninggalkan pasangan yang mengharuskan menjalani LDR alias long distance relationship.
Dengar, untuk menggapai cita-cita yang kita impikan terkadang memang butuh suatu hal untuk dikorbankan. Boleh jadi mengorbankan waktu kebersamaan dengan orangtua, keluarga atau orang-orang terkasih. Itulah konsekuensi yang mau tidak mau harus dilalui. Mungkin sulit rasanya, masih ada sedikit rasa ragu atau tidak tega meninggalkan orang-orang yang kamu kasihi di belakang. Percayalah, mereka justru mengharapkan yang terbaik untuk kita dan tidak ingin menjadi penghambat langkah menuju mimpi-mimpi kita.
Ketahuilah, setiap keputusan selalu memiliki konsekuensi dan konsekuensi tersebut harus dihadapi dengan gagah berani. Begitu pula dengan belajar di negeri orang yang tentu saja impian besar siapa saja. Berkorban waktu dan kebersamaan untuk sementara mestinya tidak terlalu menjadi masalah. Toh, ketika kita berhasil merampungkan segalanya, semua hal yang telah kita korbankan nantinya pasti terbayar, lunas.
Apa yang harus kita lakukan cukup satu, tidak menyerahkan mimpi dan cita-cita pada sebuah ragu.
Ragu boleh saja dua atau tiga kali memaksa kita kembali berpikir ulang atau bahkan membuat langkah kita tersendat-sendat lantas berhenti di tengah jalan. Ingatlah, bahwa sejatinya impian yang menjadi kenyataan barangkali tidak akan memberi kesempatan hingga berkali-kali.
Jangan padamkan mimpimu karena ragu yang terlalu dominan. Ragu boleh tetap ada, tapi tidak untuk berkuasa penuh yang akhirnya malah membuatmu semakin rapuh.
Jangan patahkan impianmu hanya sebab ragu yang rancu. Jika harus berlari, maka berlarilah. Rangkai tiap-tiap keraguan dengan tekad bulat menguntai mimpi. Yakinlah, konsekuensi yang akan kita hadapi tidak akan ada apa-apanya. “Keragu-raguan” hanyalah bagian dari sekelumit proses kehidupan yang memang diharuskan untuk menemui dan membolak-balikkan hati kita.
Belajar di negeri nun asing boleh jadi kesempatan yang tidak akan pernah terganti. Maka, jangan menyerah dan jangan berhenti. Kita layak memperjuangkan mimpi-mimpi yang sudah terlanjur kita gantungkan di langit tinggi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”