#BelajarDiNegeriOrang-4 Tips Bagi Pelamar Beasiswa Ke Luar Negeri Agar Sukses Terpilih Jadi Awardee

Tips Beasiswa Ke Luar Negri

Dewasa ini bukan hanya omongan belaka jika pendidikan menjadi salah satu cara terampuh untuk menaikkan derajat seseorang. Banyak dari tokoh dunia yang sukses berkat jalur pendidikan seperti Obama, Nelson Mandela, bahkan para pahlawan kita seperti Soekarno dan RA. Kartini juga sukses membanggakan bangsa karena mereka adalah kategori orang yang terdidik lewat  ilmu yang mereka punya. Itu kenapa Mandela sampai mengatakan jika  pendidikan adalah cara paling ampuh untuk mengubah dunia.

Advertisement

Di zaman sekarang banyak sekali pelajar indonesia yang semakin bermikiran inovatif, brilian sehingga mereka tidak mau terjebak zona nyaman, sebab berbagai alasan itu pula hampir setiap tahun intensitas jumlah pelajar Indonesia yang belajar ke luar negeri semakin bertambah, yang tidak lain penyebabnya karena mereka ingin merasakan kualitas pendidikan yang lebih baik, berstandar internasional dan ingin berkontribusi untuk bangsa, sehingga hal ini juga menginspirasi banyak mahasiswa lain untuk melakukan hal yang sama.

Namun sebelum itu ada banyak juga persyaratan yang harus dilakukan pelajar Indonesia agar impian mereka bisa terwujud, dan berikut 4 tips agar peluang lolos  menjadi awardee beasiswa semakin terbuka lebar.


 Niat


Advertisement

Ada hadis yang berbunyi Innamal A’malu binniyat, kalau diartikan bahasa Indonesia berarti segala sesuatu tergantung pada apa yang diniatkan. Tepat sekali mungkin hal ini sering disepelekan oleh banyak orang tapi jika kita bersungguh-sungguh dengan niat yang kita punya, niscaya akan dikabulkan Tuhan.

Bukan hanya dalam beribadah, niat yang benar harus dimiliki setiap orang, karena kalau tidak begitu,  bisa jadi kita akan menyerah saat tengah memperjuangkan beasiswa yang kita inginkan. Merasa berat mengumpulkan segala persyaratan beasiswa, atau lelah meminta surat ini dan itu. Jadi untuk solusinya kalau sedang down ingat-ingat lagi ya niat awal yang telah kita buat.

Advertisement


Cari Informasi mengenai universitas, biaya hidup, sistem kuliah dll


Selanjutnya tidak kalah penting, yakni menggali informasi tentang A-Z mengenai universitas yang kita apply, tentang biaya hidupnya yang kemungkinan sangat berbeda dengan di Indonesia yang relatif lebih murah dibanding negara-negara lain, sistem kuliahnya pastinya lebih ketat dan kompetitif karena bersaing dengan mahasiswa dari banyak negara.

Dan juga jangan sampai terlewat pikirkan mengenai biaya tiket perjalanan pesawat dari Indonesia ke negara tujuan, karena tidak bisa dipungkiri harga tiket itu mahal, namun jika kalian berminat sebenarnya ada cara mudahnya. Kalian bisa mendapatkan harga miring bagi para pelajar, informasi perubahan jadwal, paket wifi dll, yakni  dengan cara bergabung dengan  Qatar Airways Student Club.


Persiapkan berkas yang diminta


Berikutnya paling wajib untuk dilakukan, yakni mempersiapkan berkas. Banyak dari perguruan tinggi luar negeri yang mewajibkan persyaratan dokumen, beberapa diantarnya seperti CV, surat rekomendasi dari universitas/sekolah, sertifikat TOEFL/IELTS, motivation letter, piagam, ijazah, dll.

For your information setiap beasiswa memiliki persyaratan yang berbeda-beda, namun yang hampir pasti diwajibkan adalah sertifikat nilai TOEFL untuk ke negara Asia dan Amerika, sedangkan untuk ke negara Eropa seringnya mewajibkan untuk mencantumkan  sertifikat nilau IELTS.


Buat 0% Kesalahan saat mensubmit dokumen


Terakhir yakni meminimalisir bahkan membuat 0 kesalahan saat mengirim berkas persyaratan beasiswa. Pada kenyataanya orang yang melamar beasiswa itu tidak sedikit, jika diibaratkan dari 100 orang kemungkinan hanya 10 orang yang lolos mendapatkan beasiswa.

Untuk itu kejelian dan kehati-hatian saat melakukan proses sebelum submit berkas beasiswa harus benar-benar dilakukan dengan matang, karena menurut salah satu orang Indonesia yakni Ahmad Fuadi selaku penulis novel negeri 5 menara yang sudah banyak sekali menerima beasiswa untuk belajar di luar negeri menyatakan bahkan untuk menulis satu berkas saja bisa memerlukan waktu hingga satu bulan, ini masuk akal sekali karena selain untuk mengecek kesalahan yang mungkin dilakukan, sama sekali tidak lucu apabila gagal menjadi awardee  beasiswa hanya karena salah menulis essay.

Cukup sudah pemaparan di atas, sebagai orang yang bertekad kuat apalagi bagi pencari beasiswa sudah mengharuskan kita untuk menjadi orang yang tidak mudah menyerah, selain itu kita juga harus berjuang lebih ekstra dari mahasiswa yang membiayai kuliahnya sendiri.

Namun jangan bersedih juga, sebab  jika Tuhan telah berkehendak serta jika kita giat untuk terus berusaha pasti suatu saat nanti kita akan berhasil menjadi bagian dari mahasiswa penerima beasiswa  yang mampu berkontribusi untuk negeri tercinta Indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang mahasiswi jurusan Sejarah Peradaban Islam. Yang memiliki hoby, membaca, menulis, menonton film & ingin bisa fasih berbahasa Inggris.