Dari Sebuah Kegagalan, Aku Belajar Banyak Tentang Sebenar-benarnya Kehidupan

Belajar kehidupan dari kegagalan

Entah berapa kali aku terjatuh pada sebuah kegagalan. Baik itu dari semesta ataupun akibat pilihan sendiri. Namun aku tetap berusaha untuk bangkit, jatuh lagi, bangkit lagi. Sampai aku lupa berapa kali aku terjatuh pada situasi yang sama. Aku banyak mengalami kegagalan, baik dalam hal keluarga, pekerjaan, hubungan. Bahkan dalam mengenali siapa diriku sendiri dan apa mauku saja aku hampir gagal. 

Advertisement

Aku percaya, perjalanan hidup di dunia ini memang tidak mudah. Untuk itu aku dituntut untuk tidak mudah lelah, apalagi sampai menyerah. Memang cukup berat untuk dihadapi sendiri, tapi inilah yang namanya tanggung jawab. Seburuk apapun keadaannya, aku yang memiliki tanggung jawab untuk menghadapinya, bukan orang lain. Dan aku yang memiliki andil atas hidupku. 

Pada fase awal mungkin aku terlihat tidak mampu menghadapinya, bingung mencari jalan keluarnya, bahkan merasa tidak memiliki potensi untuk menyelesaikan ini semua. Tapi percayalah itu hanya respon sementara. Karena aku tidak akan membiarkan diriku terpuruk terlalu lama pada keadaan yang tidak membuatku nyaman. 

Kegagalan demi kegagalan kulalui, kuhadapi walaupun terkadang di tengah jalan aku mulai ingin menyerah dan lelah mulai menguasai diri, namun aku selalu yakin bahwa ada kemenangan yang ditawarkan jika aku mampu melewatinya. Dan aku ingin kemenangan itu. Saat dilanda lelah dan ingin menyerah, aku kembali bulatkan niat untuk berjalan lagi. 

Advertisement

Memang tidak ada yang ingin mengalami kegagalan, tapi apakah ada kata kemenangan dan keberhasilan jika kita belum mencicipi rasanya gagal? Apalah arti sebuah keberhasilan itu? Aku selalu percaya bahwa Tuhan selalu melihat usaha hambanya, mendengar setiap doa yang dilantunkan hambanya. Itulah alasan mengapa aku tidak ingin berhenti.

Dari kegagalanpun aku belajar untuk mengenal orang-orang sekitarku, mengamati mereka yang senantiasa berada disampingku, merangkulku, dan memelukku untuk sekedar menenangkan dan menyemangatiku. Kegagalan mengajarkanku bagaimana rasanya untuk bangkit lagi meminta pada tuhan di setiap doa yang tidak pernah putus. Kegagalan mengajarkanku untuk menghargai waktu yang kumiliki. 

Dengan kegagalan aku menjadi lebih kuat, lebih sabar dalam menantikan hasilnya, menikmati prosesnya, menjadi lebih berani. Karena aku yakin, kegagalan akan merubah hidupku menjadi lebih baik lagi. Yang nantinya aku akan berterima kasih pada diriku sudah bersedia berjalan dan bertahan sejauh ini. Aku bersyukur pernah mengalami ini semua. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An independent human being.

Editor

Not that millennial in digital era.