Belajar Dari Kisah Sukses Seorang Enterpreneur, Penulis dan Motivator Muda Merry Riana

Kali ini admin mau mengajak teman-teman untuk memetik pelajaran dari kisah sukses seorang motivator muda asal Indonesia yaitu Merry Riana. Kenapa admin menulis artikel dengan mengangkat judul ini, salah satunya karena admin mengidolakan sosok tokoh wanita yang sangat menginspirasi itu. hehe

Advertisement

Merry Riana lahir di Jakarta, 29 Mei 1980, dia adalah putri dari pasangan Ir. Suanto Sosrosaputro dan Lynda Sanian, dia juga istri dari Alva Christopher Tjenderasa, dan ibu dari Alvernia Mary Liu dan Alvian Mark Liu. Selain sebagai konsultan keuangan, enterpreneur, dan motivator, Merry Riana juga menjadi seorang penulis. Dia menerbitkan bukunya yang berjudul “A Gift From a Friend” pada tahun 2006.

Seperti kita ketahui, Merry Riana merupakan salah satu tokoh yang sangat menginspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia dan bahkan di Asia, admin juga menjadi bagian dari sekian anak muda yang terinspirasi itu. Kisah hidupnya yang dimulai saat dia berada di negara tetangga Singapura, diangkat oleh seorang penulis yang bernama Alberthiene Endah yang ia tulis ke dalam bukunya yang berjudul “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar”.

Sebenarnya admin juga belum sempat baca buku itu, tapi buku itu diangkat ke dalam sebuah film layar lebar dengan judul yang sama dengan judul bukunya yaitu “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar”. Dan tentu bukan admin saja yang sudah nonton filmnya ya, teman-teman pasti juga sudah pernah kan. Mungkin cerita dalam buku dan filmnya agak sedikit berbeda, nah karena admin belum sempat baca bukunya tapi sudah nonton filmnya, jadi kita fokus ke filmnya ya. Yuk kita mengingat-ingat lagi kisah dari perjalanan seorang Merry Riana :

Advertisement

“Saat terpaksa mengungsi ke negara tetangga Singapura karena kondisi Indonesia yang sedang tidak stabil akibat adanya kerusuhan pada tahun 1998, Merry Riana berangkat seorang diri dan berbekal uang seadanya”

Bayangkan jika kita yang berada pada posisi itu, di tempat asing, seorang diri, dan hanya dengan membawa uang seadanya, keluarga yang ditinggalkan pun sedang dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Mungkin kita tidak bisa berpikir harus kemana dan bagaimana bertahan hidup disana. Tapi Merry Riana tidak putus asa, melalui media sosial dia mencari temannya dari Indonesia yang memang sedang kuliah di Singapura, Irene.

Advertisement

“Saat harus mengambil keputusan untuk menempuh pendidikan di Singapura walaupun harus berhutang”

Setelah mendapati temannya Irene, Merry Riana dihadapkan dengan masalah karena tidak bisa tinggal bersama temannya di asrama sebab dia bukan seorang mahasiswi. Untuk itu Merry harus mengikuti tes masuk kampus NTU, baru kemudian bisa mendapat pinjaman uang kuliah sebesar $40.000 dollar Singapura. Awalnya dia ragu-ragu karena nominal pinjaman itu tidak sedikit, tapi demi bertahan hidup di negara asing itu dan demi mewujudkan harapan kedua orang tuanya atas kehidupannya yang lebih baik disana, Merry Riana berani mengambil keputusan untuk menempuh pendidikan meskipun harus berhutang. Ketika dihadapkan dengan keputusan yang sulit seperti ini, sering kita lebih memelihara keraguan. Keputusan terbaik ialah yakin terhadap diri sendiri, ikuti kata hati dan yakinlah bahwa kita bisa, jika takdir sudah membawa kita sejauh ini, itu artinya kita memang harus melangkah.

“Ketika dia harus bekerja dan hidup super hemat”

Saat memasuki masa-masa kuliahnya, Merry berusaha mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia memang mendapat pinjaman dari pihak kampus NTU, tapi itu hanya cukup untuk membayar biaya kuliah dan tidak untuk biaya hidup sehari hari. Kegigihannya untuk bertahan bisa kita jadikan contoh, dia bisa menyesuaikan diri untuk berhemat meski hanya dengan makan roti tawar setiap hari demi mencukupi uang sakunya yang tidak seberapa *dan jujur pas nonton kisah Merry yang makan roti tawar di dalam toilet karena malu dengan teman-teman yang lain itu, membuat admin ga bisa nahan tangis*.

Bisa kita petik lagi pelajaran dari ini, bahwa hitunglah pengeluaranmu dan sesuaikan dengan penghasilanmu. Apalagi jika sedang dihadapkan dengan kondisi keuangan yang mendesak, buang semua ego untuk bersenang-senang dan berfoya-foya.

“Tidak membanding-bandingkan kehidupannya dengan orang lain. Meskipun ketika temannya sibuk berbelanja, Merry justru sibuk bekerja”

Seperti kita tahu bahwa Merry memiliki seorang teman yang kehidupannya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan dirinya. Iya Irene, yang hidup serba berkecukupan, ditambah lagi dengan dikelilingi teman-teman satu kampus yang gaya hidupnya juga sama seperti Irene. Jangankan untuk biaya hidup sehari-hari, untuk membeli pakaian dan barang-barang mewah pun Irene mampu. Tapi Merry tetap fokus pada tujuan utamanya, dia tidak pernah membandingkan kehidupannya dengan kemewahan hidup teman-temannya. Dia tidak pernah merasa berkecil hati karena kehidupannya yang jauh lebih sulit dibandingkan teman-temannya yang lain. Justru ini dijadikannya tongkat penyemangat, bagaimana suatu hari dia bisa hidup berkecukupan seperti teman-temannya itu.

“Semangat Merry Riana yang terus berkobar, meskipun jatuh bangun sering menghadang dan berupaya memadamkan mimpinya”

Selama berada di Singapura, Merry mengalami jatuh bangun beberapa kali. Ini terlihat ketika dia ditipu oleh perusahaan investasi, saat dia mencoba berbagai peluang bisnis seperti pembuatan skripsi, mencoba bermain saham, dan berbagai bisnis lainnya tapi semua mengalami kerugian, ditambah ketika dia harus menghadapi konflik dengan teman-temannya karena kesalahpahaman. Tapi Merry tidak gentar, semua permasalahan itu dihadapinya dengan tetap optimis bahwa dia mampu menuntaskan dan mencapai mimpi-mimpinya. Hingga akhirnya Merry mampu menyelesaikan kuliahnya dan sukses sebagai Financial Cosultant, kemudian dia memulai bisnisnya sendiri lalu meraih penghasilan $1.000.000 dollar di usia 26 tahun.

Akhirnya Merry membuktikan bahwa dia mampu mewujudkan mimpi-mimpi yang diukirnya. Semangat pantang menyerah untuk meraih apa yang diimpikan menjadi palu penghancur kerikil-kerikil yang menghadang langkahnya. Seorang wanita, yang jauh dari keluarga, bertahan hidup dan menempuh pendidikan di tempat asing, mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri, lalu harus berhadapan dengan masalah-masalah yang cukup pelik. Wahh, itu sungguh wanita yang spesial.

Kita bisa belajar dari wanita tangguh ini, bagaimana hidup itu berproses. Kita ditempa dan diasah dengan berbagai pisau tajam, terhempas jatuh dan melukai, tapi kita harus bangkit lagi. Dari itu kita dituntut untuk kuat, tegar, tahan banting menghadapi satu persatu kerikil yang menghadang. Ketika rasa letih hadir dan menghantui hasrat kita untuk segera menghentikan langkah, ingatlah bahwa bukan hanya kita yang mengharapkan mimpi ini terwujud, tapi ada mereka orang-orang yang kita cintai (keluarga) yang justru terus berharap dalam doa. Ingatlah mereka, bayangkan harapan dan mimpi-mimpi indah mereka. Jika kita mampu mewujudkannya, tidak ada kebanggaan yang lebih besar dari menjadi seorang anak yang mampu mewujudkan harapan orang tuanya.

Sekilas kita telah mengingat kembali kisah perjalanan seorang konsultan keuangan, penulis, enterpreneur, sekaligus motivator muda Merry Riana, semoga kita semua anak muda Indonesia bisa memetik banyak pelajaran dari kisah tokoh wanita inspiratif ini dan menerapkan semangatnya dalam kehidupan. Oh ya, ada satu kutipan kalimat yang selalu admin ingat dari film ini yaitu ketika Merry Riana mengucapkan, “Bahwa hidup itu bukan hanya tentang berhitung, bukan hanya tentang berhemat, tapi juga menyelesaikan”. Dan satu quote yang bisa admin kutip dari kisah Merry Riana :

“Bermimpilah, karena dengan bermimpi akan membuat kita merasa lebih hidup”

*quote ini sudah pernah admin tulis di lembar motto dan persembahan skripsi admin kemarin* haha 😀

Jika dalam artikel ini mengandung banyak kesalahan dan kekeliruan, admin ucapkan beribu maaf. Dan tentunya admin mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Terima kasih.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat hening bersama secangkir mocca susu