Bekerja Cepat Tidak Selalu Jadi Solusi, Lebih Baik Bekerja Tepat

Di era sekarang orang benar-benar dituntut untuk bekerja dengan cepat dengan hasil yang maksimal. Berbagai metode pun banyak dikembangkan untuk membuat kerja lebih cepat dengan hasil yang maksimal. Sayangnya tidak semua orang mampu mengikuti metode tersebut.

Advertisement

Bahkan banyak yang merasa ketinggalan dan merasa tidak produktif karena tidak bisa bekerja dan berkarya secepat orang lainnya. Hal itu tentu saja manusiawi. Karena tidak semua orang cocok dengan suatu metode tertentu.

Tulisan ini tentu saja bukan untuk menormalisasi bermalas-malasan atau melambat-lambatkan pekerjaan-mu. Artikel ini ditujukkan kepada kamu dan mungkin saja atasanmu bahwa bekerja cepat tidak selalu jawaban tepat yang dicari.

Bahkan bekerja cepat bisa jadi membawa malapetaka apabila tidak dilakukan dengan kehati-hatian dan pertimbangan yang matang. Malapetaka itu bisa saja perkara kecil dari kesilapan kata-kata atau tulisan. Hingga perkara yang besar sampai menyangkut nyawa orang banyak.

Advertisement

Bekerja cepat tidak selalu bisa diaplikasikan ke semua bidang. Ada bidang-bidang tertentu yang perlu variable waktu yang lama untuk bisa meraih hasil yang maksimal. Jangan sampai karena bekerja cepat itu berhasil di satu bidang lantas bisa diterapkan bidang lainnya. Karena ada berbagai faktor yang bisa menjadi penentu suatu pekerjaan berhasil meraih hasil terbaik atau tidak. Kecepatan hanya salah satunya saja – dan itu bukan segalanya.


Direction is so much more important than speed – Anonim


Advertisement

Sebut saja seorang pekerja kontraktor yang dituntut untuk menyelesaikan bangunan Gedung harus selesai dalam waktu 6 bulan. Padahal pekerjaan nya begitu rumit dan bisa memakan waktu lama. Alhasil para pekerjanya dituntut untuk lebih cepat menyelesaikan tugasnya masing-masing. Hingga meningkatkan resiko kecelakaan kerja. Bahkan Analisa perancangan bisa jadi dilewatkan. Menyebabkan struktur Gedung yang tidak kuat. Bisa saja selesai. Namun Gedung tersebut tingkat keamanan nya menurun. Karena dikerjakan terburu-buru.

Begitu juga dengan kamu yang bekerja di bidang lainnya. Apapun bidang itu. Perlu memakan waktu untuk kamu benar-benar menguasai atau bahkan menjadi ahli di bidang itu. Sebut saja di dunia tulis menulis. Seorang Tere Liye tentu tidak memulai dari menulis puluhan novel best seller. Tetapi selalu dimulai dari satu novel pertama. Novel pertama itu selalu diawali dari satu bab pertama dan satu bab pertama selalu diawali dengan kalimat pembuka pertama.

Waktu dan Kesabaran

Di era instant ini banyak orang menginginkan hasil secara cepat. Mereka ingin sukses sesegera mungkin. Padahal sukses tidak dibangun dalam semalam. Perlu waktu. Oleh karena itu siapa yang bersabar dan bertahan dalam perjalanannya menuju kesuksesan. Maka dialah yang akan menjadi pemenangnya. Siapa yang tidak sabar sama saja memutuskan untuk meraih kegagalan. Kuncinya adalah sabar. Maka waktu lah yang akan menjawabnya.

Melibatkan Banyak Orang Bisa Jadi Pekerjaan Lebih Lama

Ketika dalam satu pekerjaan dikerjakan banyak orang. Banyak yang menganggap pekerjaan tersebut dapat diselesaikan lebih cepat. Padahal tidak juga. Apabila orang-orang yang bekerja di dalam tim tersebut tidak dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan baik. Maka pekerjaan yang harusnya selesai dalam satu pekan bisa baru selesai dalam waktu satu bulan. Karena banyak nya kepala dan mulut yang berkontribusi dalam pekerjaan yang sama. Apalagi jika tidak dipimpin oleh pemimpin yang baik.

Kepemimpinan adalah Kunci

Pada suatu pekerjaan. Baik itu pekerjaan profit maupun non-profit. Apalagi dalam skala besar, siapa  pemimpin yang memimpin pekerjaan itu akan berdampak besar bagi sukses atau tidaknya pekerjaan yang dikerjakan. Karena pemimpin lah yang terus mengarahkan dan mengkoordinasi agar pekerja yang terlibat di dalamnya tetap berada dalam jalur yang semestinya. Supaya pekerjaan tepat sasaran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I Write blog not tragedies.