Beberapa Perspektif yang Luput dari Seorang Perfeksionis

Perfeksionisme adalah sebuah pandangan hidup seseorang yang mengagungkan kesempurnaan menurut versinya. Ternyata bukan hanya kecantikan saja yang bersifat relatif tetapi kesempurnaan juga. Pada suatu kasus contohnya menurut Dilan, patokan pasangan "sempurna" adalah yang seperti Milea yaitu perempuan yang cantik dan asyik. Sedangkan menurut saya pasangan yang sempurna adalah seseorang yang pengertian dan mampu memberikan rasa nyaman. Jadi adakah ukuran kesempurnaan yang mutlak di sini? TIDAK!

Advertisement

Beberapa orang yang perfeksionis cenderung tidak menyadari bahwa standar kesempurnaan miliknya tidak sama dengan kriteria perfect menurut orang lain. Sehingga misalkan ada dua orang yang sama-sama perfeksionis mengerjakan satu hal yang sama dalam satu proyek, maka akan selalu ada celah dan kesalahan yang terdapat pada pekerjaan yang sudah mereka garap. Baik di mata rekan si perfeksionis tadi maupun di mata orang lain. Jadi, mau diusahakan sesempurna apapun pasti akan selalu tidak "sempurna" bila ditilik dari perspektif orang lain. Dan oleh karena hal inilah muncul pernyataan "Tidak ada hal yang sempurna di dunia ini" karena kesempurnaan yang hakiki memang tidak ada, sebab pemilik kesempurnaan hanyalah Tuhan Yang Maha Sempurna.

Perfeksionis sih boleh, tapi ya harus diposisikan juga. Jangan sampai karena diri kita terlampau perfeksionis, kita jadi mempersulit diri sendiri. Contohnya kamu mencari pasangan yang super sempurna seperti yang ada di dalam khayalanmu, kamu mematok kriteria yang kelewat tinggi sampai lupa bahwa dirimu sebenarnya punya banyak kekurangan yang harus dibenahi. Sehingga kamu selalu saja menolak orang – orang yang memberikan hatinya padamu. Jangan begitu ya, guys! Be realistic, please! Kamu hanya akan melukai dirimu dan orang lain saat kamu mengagungkan prinsip perfeksionismemu itu.

Perfeksionis boleh tapi tetap harus realistis!

Advertisement

Ada banyak orang yang perfeksionis justru mendapatkan banyak feedback negatif dari lingkungannya karena dinilai terlalu kaku dan ambisius, bahkan beberapa dari kaum perfeksionis punya banyak haters tersembunyi yang sebenarnya tidak membenci kepribadian mereka secara utuh, sang haters hanya membenci standar "kesempurnaan" si perfeksionis saja. Kalau kamu merasa dirimu selama ini adalah seorang perfeksionis, coba deh renggangkan sedikit ikat pinggangmu!

Jadilah orang yang lebih fleksibel karena kamu menjalani hidup bukan hanya untuk memenuhi obsesi kesempurnaan melainkan dengan berbaur dan mencocokkannya dengan prinsip orang lain. Memaksakan standar kesempurnaan milikmu sendiri pada orang lain hanya akan membuat orang lain terluka dan bahkan menyerah untuk menghadapimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I'm a badass INFP squad.