Saat ini manusia tengah memasuki era teknologi dan globalisasi yang begitu pesat perkembangannya. Mulai dari hal-hal kecil hingga sesuatu yang lebih kompleks dalam kegiatan sehari-hari sudah di dukung dengan teknologi, sehingga terciptanya sebuah keefektifan dan fitur instan yang mempermudah pekerjaan manusia. Dengan aktifitas yang serba online dan realtime, serta akses yang dapat dikatakan cukup luas memberikan perubahan masif terhadap pola kehidupan bermasyarakat, terutama pola sosial antar masyarakat.
Jauh sebelum teknologi benar-benar menginvasi kehidupan ini, manusia cenderung lebih bersifat terbuka, dan kontributif secara langsung membantu sesamanya, berkegiatan secara sederhana dan tradisional, dan lebih banyak menebar senyuman yang benar-benar sebuah ketulusan dengan bertatapan secara langsung.
Namun, kehadiran teknologi bak bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki yang meluluhlantakkan pola dan tatanan kehidupan masyarakat, disamping semua kefektifitasan dan benefit yang diberikannya.Â
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Dikutip dari Wikipedia, pada awalnya perkembangan suatu teknologi dapat ditinjau dari kebutuhan manusia itu sendiri untuk mengatasi perubahan cuaca dan iklim, menghadapi serangan hewan buas, mempermudah aktifitas ekonomi hingga peperangan, dan lain sebagainya. Namun teknologi juga dapat berkembang dari aspek teoretis yakni hanya berlandaskan keingintahuan manusia akan fenomena alam yang terjadi disekitarnya, seperti penemuan hukum gravitasi dan kalkulus oleh Isaac Newton dan Leibniz.
Sains dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan begitu pula sejarah dan perkembangannya. Namun demikian tentu saja dapat terlihat perbedaan yang mencolok saat membahas sejarah dan perkembangan teknologi, sejarah teknologi membahas aspek terapan dari sains, seperti penemuan peralatan atau teknik untuk memudahkan suatu aktifitas manusia.
Sedangkan sejarah sains mempunyai cangkupan yang lebih luas karena mengkaji suatu gejala alam atau gejala yang terjadi di kehidupan manusia berdasarkan aspek-aspek teoretis ataupun yang berkaitan dengan hal-hal abstrak secara matematis hingga ranah filsafat.
Oleh karena teknologi merupakan suatu hal yang aplikatif, maka perkembangan teknologi sangat mempengaruhi perubahan aktifitas ekonomi, sosial, politik, dan budaya dari kehidupan manusia, sehingga sejarah teknologi dapat pula direkontruksi berdasarkan perubahan-perubahan pada aspek-aspek tersebut. Memang di satu sisi, teknologi memiliki sebuah kekuatan untuk membagikan manfaat yang cukup baik dalam kemajuan kehidupan, namun tak jarang pula menimbulkan bayang-bayang kelam di balik kebermanfaatan yang di berikannya.
LINGKUNGAN
Mendengar kata lingkungan saja sudah memunculkan berbagai variasi mengenai dampak buruk yang diberikan sebuah teknologi atas dedikasi manusia yang terus menggunakannya tanpa tau membatasi serta mengontrol penggunaannya. Teknologi yang secara masif digunakan diseluruh penjuru dunia, menyebabkan kerusakan-kerusakan pada lingkungan dan alam baik secara langsung dan tidak langsung.
Contoh dalam penggunaan teknologi secara langsung adalah penggunaan kendaraan bermotor yang menghasilkan pembuangan asap yang dapat menimbulkan polusi di udara. Contoh sederhana lainnya dalam penggunaannya secara tidak langsung yang tanpa kita sadari adalah pengrusakan hutan dan lahan terbuka untuk membangun pabrik pembuatan teknologi canggih yang mempermudah kehidupan manusia. Sehingga mengakibatkan kerusakan dari populasi hutan dan lahan terbuka, berikut dengan komponen kehidupan di dalamnya.
Hal-hal tersebut memunculkan sisi egoisme manusia yang tidak memperdulikan lingkungan dan alamnya demi kemudahan dirinya melaksanakan kegiatan dan kepentingannya dengan mudah, efektif, dan efisien. Hanya dengan hal tersebut, manusia telah kehilangan satu sifat perduli dan simpatik terhadap lingkungannya.
SOSIAL KEMASYARAKATAN
Dampak dari bayang-bayang kelam sebuah kemajuan teknologi pada dasarnya berkesinambungan dan berkaitan satu sama lain. Dengan matinya rasa simpati dan keperdulian manusia kepada lingkungannya, maka dengan itu perlahan-lahan rasa keperdulian dan simpati terhadap sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat akan juga sirna.
Egoisme akan muncul secara perlahan-lahan dalam kehidupan yang penuh kompetisi. Menghiraukan kepentingan bersama, dan lebih mengedepankan kepentingan pribadi untuk mendapatkan upgrade teknologi, atau ingin menguasai sektor kehidupan dengan teknologi yang ada, bahkan hanya sekedar menjadi sebuah figur terpandang dengan apa yang dimiliki.
Bagaimana tidak, kita ambil contoh penggunaan sebuah gadget. Saat ini, pertemuan antar manusia yang bahkan keluarganya sendiripun telah kehilangan sebuah kehangatan dan tatap muka serta perbincangan hangat yang biasa dilakukan tanpa sebuah teknologi dulu. Kini pertemua kemasyarakatan dan sebuah keluarga hanya sebatas datang bertandang dan berfokus pada gadget nya masing-masing. Alih-alih ingin datang bertandang, kini dengan teknologi video call, sebuah keluarga bahkan jarang bertatap muka secara langsung.
Tak hanya itu, komentar-komentar netizen yang maha benar saat ini menimbulkan konflik yang lumayan besar dan dalam membekas di masyarakat. Membentuk sebuah kubu-kubu antara yang baik dan benar, mengkotak-kotakkan antara si kaya dan si miskin.
Selain itu, sangat-sangat gampang untuk menyebar sebuah isu yang dapat memporak-porandakan sebuah tali silahturrahim antara masyarakat saat ini. Hanya bermodalkan sebuah gadget, dan manipulasi data yang bertolak belakang dengan fakta yang sangat-sangat mudah untuk mengeditnya. Belum lagi aksi-aksi selfie di kalangan masyarakat di tempat yang tak seharunya dilakukannya, seperti lokasi bencana alam, dan bahkan pada sebuah jasad korban terkena musibah.
Semua antah-berantah yang disebabkan oleh teknologi ini seperti yang telah kita ketahui, sedikit demi sedikit mematikan nurani seorang manusia, menimbulkan egoisme, keserakahan dan ketamakan yang mungkin tidak kita sadari karena kemunculannya yang begitu kecil dan tak pernah kita perkirakan.
Maka dari itu, sebagai seorang manusia yang baik, dan juga pemuda milenial yang tumbuh dalam sebuah bangsa teknologi, marilah kita semua bersama-sama memberika blokade-blokade untuk menangkal bayang-bayang semu invasi teknologi secara masif. Meski pada akhirnya kita akan hidup sendiri-sendiri, namun tidak ada salahnya kita menikmati perjuangan kita dalam berkontributif menyadarkan manusia bahwa mereka lebih penting dari teknologi itu sendiri.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”