Lingkaran pertemanan pada perempuan banyak macamnya. Ada yang lebih sering berkumpul dan ngerumpi bersama bestie ciwik-ciwik-nya ngomongin cowok, bahkan ada yang kebanyakan laki-laki semua. Punya pacar perempuan yang punya banyak teman pria tentu bisa jadi pemicu konflik dan menggoyahkan kepercayaanmu sebagai pasangannya, tapi kamu tak perlu khawatir menjalani hubungan dengannya.
Meski tertawa dan terkadang sebagian waktu luangnya dihabiskan dengan teman laki-laki, kamu perlu mengerti ada ruang tersendiri untukmu di hatinya. Jika ia sudah menerimamu dan mengikat hubungan bersamamu, kamu harus tahu kamu melebihi semua teman laki-lakinya.
Aku bersyukur menemukan seseorang yang bisa berkata ‘Kamu bebas main sama siapa saja,’. Di situ rasanya lega, meski aku menyandang status berpacaran tapi rasanya tak ada kekhawatiran berlebih. Tak ada rasa takut lingkaran pertemanan semakin sempit dan waktu seru-seruan dengan teman laki-laki menghilang begitu saja.
Ini membuat aku merasa tetap hidup dan jadi diri sendiri.
Mungkin pikiran terburuknya adalah saat membayangkan posisinya dapat dengan mudah terganti dengan teman-temanku, tapi kamu perlu percaya tidakakan semudah itu. Tetap ada bagian dari diriku yang tak dapat mereka terka dan tau karena memang fungsi kami berteman hanya untuk saling mendukung sewajarnya.
Sama sepertimu, aku pun membebaskan keseharianmu melakukan hal yang kamu suka dan berteman dengan siapa saja. Meski jika dibandingkan kamu bahkan menghindari teman wanita agar aku tak merasa tersaingi. Terdengar tak adil memang dengan keputusanyang kamu buat tentang hidupmu untuk menenangkan aku, tapi aku masih berkutat nyaman berteman dengan teman-teman pria.
Pun aku telah terbuka dengan segala kepercayaan yang telah kamu berikan. Kadang aku menebak apakah kamu marah, kesal atau cemburu saat aku memutuskan berbuka dan berbagi denganmu, tujuannya ya supaya kamu tau aku tak ada maksud lebih dengan laki-laki yang memang hanya seorang teman.
Kamu satu-satunya orang yang bisa melihat seluruh isi di smartphone-ku tanpa aku merasa risih atau takut, seperti takut kamu marah saat mendapati ada pesan dari teman pria yang sedang bercerita atau bercanda denganku. Hal kecil seperti itu yang menurutku tak banyak orang yang bisa aku percaya, bukannya tak menjaga hati mereka.
Aku telah menentukan batasan diri dan juga sebisanya menjaga hati tanpa menutup-nutupi.
Dan aku sangat berterimakasih kamu telah lebih banyak mengajak berdiskusi dan bertanya ketimbang ngambek tanpa arti yang membuatku bingung harus bagaimana. Terima kasih kamu tidak menduga-duga hal buruk yang akhirnya memperkeruh pikiranmu sendiri. Terima kasih, ya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”