Bepergian di hari besar nasional adalah keputusan yang tepat pada saat itu. Selain libur sekolah dan libur kerja, lokasi yang dipilih pun mendukung. Lokasi yang kami sekeluarga pilih memiliki keunikan, lumayan sepi ketika hari libur natal tiba.
Ya, kami pergi pada tanggal 25 Desember, dan kembali di 31 Desember. Sengaja tidak mengambil tahun baru di sana karena harga yang melonjak tinggi membuat kami mundur.Â
Keluarga saya mengalah untuk memilih Bangka dan Belitung sebagai destinasi liburan pada saat itu karena kecintaanku pada Andrea Hirata dan Laskar Pelangi. Selain kecintaanku pada hal tersebut, memilih kota dengan keindahan alam yang tak perlu diragukan itu meluluh kan hati kedua orang tua dan keluargaku.
Mama, sebagai #TeamPantai akhirnya setuju tanpa perlawanan untuk ke Belitung lalu ke Bangka. Perjalanan menuju Belitung ditempuh melalui udara, memilih maskapai Garuda Indonesia karena pada masanya perjalanan ke Belitung hanya memangkas biaya 800 ribu untuk pulang pergi dan 1,2 juta untuk tour selama 5 hari 4 malam di hotel bintang 2.
Melanjutkan perjalanan ke Bangka dengan banyaknya hidden gem disana. Hari pertama kami disambut hangat oleh team dari travel kami. Kami langsung diajak ke hotel untuk menaruh barang barang kemudian dilanjutkan dengan berbagai aktivitas.
Mulai dari berkeliling kota, mendatangi lokasi wisata lokal seperti alun alun, kopi kong djie, dan ke rumah atau hotel berhantu yang sangat terkenal di Belitung, bahkan sudah tersebar ke penjuru Indonesia. Bahkan, beberapa acara di stasiun TV sudah meliput. Salah satunya Mister Tukul Jalan Jalan, Dua Dunia, Dunia Lain, Masih Dunia Lain, dan banyak lagi.Â
Hari kedua kami habiskan untuk berkeliling dari pantai ke pantai. Seluruh pantai kami datangi dan menikmati indahnya alam disana. Mengakhiri hari dengan bersantai, minum es kelapa muda, sambil melihat sunset dan menonton keluarga dan orang orang berenang di pantai.
Kami menangkap banyak moment untuk kenang kenangan di Pantai Tanjung Tinggi yang menjadi lokasi shooting Laskar Pelangi. Pantai tersebut menjadi salah satu bucket list saya sebagai pecinta Andrea Hirata.Â
Di hari ketiga ini, dimulai dengan datang ke sekolah Laskar Pelangi untuk melihat langsung sekolah dan lokasi shooting. Setelah itu, lokasi yang ditunggu tunggu akhirnya kami datangi, Museum Kata Andrea Hirata.
Melihat langsung berbagai tulisan, dan karyanya membuatku semakin terpana dan lebih mencintai Andrea Hirata. Berfoto, mendalami setiap tulisan yang terpampang di seluruh sudut museum.Â
Hari keempat kami berkunjung ke pulau pulau kecil di sekitaran Pulau Belitung. Salah satunya ke Pulau Lengkuas yang terkenal dengan mercusuarnya. Menaiki 18 lantai dengan 360 lebih anak tangga membuatku yang jarang olahraga tentu kelelahan. Namun, pemandangan yang didapat setelah sampai di atas itu sangat priceless. Bener bener indah, dan luar biasa.
Belum ada tempat yang bisa menggantikan indahnya pemandangan dari atas mercusuar. Meskipun memang, naik turunnya sangat melelahkan tapi hal itu sangat worth. Berkeliling pulau, dan menghampiri pulau yang hanya muncul ketika laut sedang surut, dan akan hilang ketika laut sedang naik.
Di pulau ini pula kita dapat menemukan bintang laut sebanyak banyaknya dan tentunya kami berfoto. Karena, sebuah momen langkah dapat mengunjungi pulau tersebut. Bisa saja, sore atau pagi nya dia tenggelam.Â
Setiap malam kami berkeliling restaurant yang khas dan menikmati seluruh makanan disana. Mencicipi kopi yang khas dan hanya ada disana, meskipun sekarang sudah banyak cabang di Jakarta.Â
Banyak kejadian seru dan lucu yang kami alami selama di sana. Salah satunya adalah menelusuri hutan untuk sampai ke hidden gem, pantai tanpa nama yang terletak di belakang Pantai Tanjung Tinggi membuat kami menembus hutan untuk menikmati keindahannya.
Mulai dari sandal Mama yang putus karena tersangkut ranting pohon, sandal nenek tersapu ombak dan kehilangan sandalnya. Sebetulnya, masih sangat banyak kejadian lucu yang seru untuk dishare. Mengingatnya saja membuatku ingin segera kembali.Â
Belitung sangat indah dan cocok untuk dijadikan destinasi wisata bersama keluarga maupun teman. 5 hari di sana sangat tak terasa, semua berjalan begitu cepat dan menyenangkan. Tentunya, kenangan sunset di pantai laskar pelangi tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun.
Begitu indah dan melekatnya memori tersebut, membuatku selalu ingin kembali kesana. Dan semoga, suatu saat nanti aku dapat bertemu langsung dengan Andrea Hirata.Â
Namun, perjalanan tak henti disana. Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Bangka. Ya, mereka berbeda pulau. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa Bangka dan Belitung terletak di pulau yang berbeda.
Bangka memang tidak seindah Belitung, kota ini jauh terlihat lebih ‘kota’ dengan segala hingar bingarnya. Disini, kami jauh lebih senang makan nasi padang yang rasanya jauh lebih nikmat dibanding nasi padang ternama di Jakarta.Â
Bangka lebih banyak peninggalan sejarah dan agama, seperti vihara, mata air, dan lainnya. Di kota yang juga indah ini, membuat kami selalu merasa kenyang. Ya! Kami jauh lebih fokus untuk kuliner. Disini kami memutuskan untuk tidak menggunakan tour and travel dan kebetulan ada beberapa kerabat yang tinggal dan menetap disana.Â
Perjalanan berakhir dengan indah di hari terakhir tahun itu. Memulai hari baru, tahun baru, dengan penuh suka cita untuk mempersiapkan liburan yang akan datang. Berapapun berat nya kerja, kuliah, dan hal lainnya tentu harus diselingi dengan liburan untuk merefresh pikiran kita.Â
Â
Dordia Hisaria Apriana
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”