Bahaya Merokok

Candunya rokok dikalangan remaja

Mungkin tidak asing lagi jika kita mendengar kata merokok,karena Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan prevalensi merokok tertinggi di dunia dan sekarang merokok bukanlah menjadi suatu hal yang asing, tetapi sekarang merokok sudah menjadi kebiasaan bagi mayoritas laki laki, bahkan dikalangan remaja pun sudah menjadi kebiasaan. Dari banyaknya hasil riset Kesehatan telah menunjukan bahwa prevalensi merokok dibawah usia 10-18 tahun telah mencapai 9,1 dan 22 dari 100 remaja usia 15-19 tahun telah merokok.

Advertisement

Mungkin dikalangan remaja belum banyak yang mengetahui tentang resiko merokok, dan sebagian mereka hanya mengandalkan bahwa jika tidak merokok hidupku tidak keren, dan jika tidak merokok aku tidak punya teman, mereka hanya berfikir untuk kesenangan semata saja dan mungkin hanya karna sudah terbiasa dan mereka juga menganggapbahwa merokok adalah suatu hal yang normal, mereka cenderung memiliki dorongan untuk mencoba karena mereka mampu dan mereka saat ini belum berfikir bagaimana resikonya nanti saat usia nya sudah lanjut, bahkan mungkin bisa mengalami kematian.

Dilihat dari efek negative bagi Kesehatan, efek bahan kimia yang terkandung dalam rokok seperti nikotin, nikotin sendiri memiliki efek yang tidak baik seperti membuat ketagihan bagi pengguna, merusak jaringan otak, dan menyebakannya darah mudah menggumpal. Ada juga kandungan tar yang akan merangsang kerja sistem saraf pusat dan detak jantung untuk mempercepat, dan dari dampak ekonomi juga mungkin dikalangan remaja belum memiliki penghasilan sendiri yang mereka gunakan untuk membakar uang menjadi sebantang rokok, dan dari segi sosial, jika di tempat keramian banyak orang disekitar yang merasa terganggu dengan asap rokok, dan menjadi bahaya untuk para anak- anak dibawah usia jika menghirup asap rokok. Dari perilaku remaja mungkin awalnya juga karena mereka telah dipengaruhi oleh niatnya sendiri.

Dari hal ini menjukan bahwa orang tua memiliki pengaruh besar tehadap pergaulan dan perilaku anaknya, hanya karana mereka memandang perilaku merokok itu sebagai perilaku yang normal karena mereka melihat dari sisi orang tua yang menjadi panutan dan motivasi bagi minat merokok dikalangan remaja.

Advertisement

Sekarang kondisi remaja membentuk kebiasaan untuk merokok yang umumnya hanya dilakukan oleh pria dewasa kini mungkin banyak dilakukan oleh remaja remaja sekolah menengah pertama, bahkan anak anak sekolah dasar pun ikut serta karena lingkungan sosialnya yang membuat mereka berperilaku demikian.

Mungkin ada beberapa cara agar perokok bisa berhenti dari kebiasaaan merokoknya, terutama dilingkungan sekitarnya yang bisa mendukung untuk menciptakan situasi seperti melakukan sesuatu yang menyehatkan jiwa raga, minum air putih yang banyak, menunda waktu untuk merokok, dan bisa diatasi dengan larang merokok.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini