Bahaya, Lingkungan Pertemanan Tidak Sehat Dapat Memicu Stress!

Sebagai layaknya seorang manusia, mempunyai teman merupakan hal penting di aspek kehidupan. Mempunyai banyak teman memang terasa sangat mengasyikan. Kita bisa berbagi cerita, meredakan stress dan dapat membuat hidup lebih berwarna. Lingkungan  pertemanan yang baik akan membawa kita menuju kesuksesan namun lingkungan pertemanan yang buruk dapat membuat kita tepuruk.

Advertisement

Seringkali kita keliru untuk membedakan lingkungan pertemanan yang sehat dan tidak sehat. Namun sebenarnya hal tersebut bisa kita rasakan. Dengan mempunyai teman yang selalu mendukung dan mengajak kita terus berkembang menandakan bahwa kita berada di lingkungan pertemanan yang sehat. Begitupula sebaliknya, jika kita selalu merasa direndahkan, tidak bahagia, dan melakukan sesuatu hal yang sebenernya tidak sesuai dengan apa yang kita mau itu menandakan kita berada di lingkungan pertemanan yang tidak sehat.

Berdasarkan pengalaman saya sendiri ketika masih SMP, saya pernah berada di lingkungan pertemanan yang tidak sehat. Awalnya saya sangat menikmati mempunyai banyak teman karena saya tidak pernah merasa sendiri saat di sekolah. Namun kian hari, saya merasa kita saling menjatuhkan satu sama lain. Terutama dalam mengerjakan tugas, teman-teman saya tidak saling membantu bahkan menganggap saya sebagai saingannya. Tidak hanya itu, mereka juga sering mengejek saya dengan berkedok bercanda. Jika saya marah, mereka hanya mengatakan gitu aja baper atau nggak asyik banget lo. Selain itu, saat saya sedang merasa terpuruk dan menceritakan masalah saya kepada teman-teman saya, mereka malah mengadu nasib dengan masalah saya. Reaksi nya seperti gitu doang masa nangis sih, gue malah lebih parah atau itu mah belum ada apa-apanya, lemah banget deh.

Pada saat itu tentu saya merasa terpuruk sekali bahkan saya seringkali tidak masuk sekolah demi menghindar bertemu dengan mereka. Saya menjadi lebih tidak percaya diri, murung dan takut untuk bercerita kepada orang lain. Rasa bimbang untuk menjauhi mereka terus menghantui saya. Hal yang saya takuti ketika menarik diri dari mereka yaitu saya takut sendiri dan malah tidak ada yang mau berteman dengan saya nantinya. Namun disisi lain saya juga menyadari bahwa percuma saja mempunyai banyak teman namun tidak berkualitas, hal itu hanya membawa saya kepada keterpurukan terusmenerus.

Advertisement

Akhirnya melalui beberapa pertimbangan dan keberanian, saya memutuskan hubungan pertemanan dengan mereka. Saya tidak lagi menyapa bahkan berbicara kepada mereka. Awalnya saya pikir menjauh dari mereka merupakan hal yang sangat menakutkan namun pada nyatanya tidak. Saya jauh lebih bahagia dan bisa menjadi diri sendiri. Saya rasa tidak hanya diri saya sendiri yang pernah atau sedang berada di lingkungan pertemanan tidak sehat. Namun banyak juga teman-teman diluar sana yang mungkin pernah atau sedang mengalami hal yang sama.

Melalui pengalaman ini, saya dapat mengambil pelajaran bahwa lingkungan dan kualitas pertemanan sangat berpengaruh kepada diri kita. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa mempunyai teman yang baik dan tulus merupakan salah satu anugerah untuk kita. Berhati-hatilah dalam memilih teman dan utamakan kebahagiaan kita terlebih dahulu dibanding orang lain. Jangan takut untuk menjauhi hal-hal yang dirasa tidak baik, semakin lama kalian bertahan maka semakin jauh kalian jatuh ke lubang yang salah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini