Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman. Keanekaragaman tersebut berupa keanekaragaman hayati, non hayati, suku, agama, budaya, bahasa, ras, dan lain sebagainya.
Setiap suku memiliki perbedaan bahasa di dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat pemersatu dari banyaknya perbedaan tersebut. Salah satu alat pemersatu yaitu bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang telah digunakan sejak dahulu. Sebelum resminya penggunaan Bahasa Indonesia, bangsa Indonesia dulunya menggunakan bahasa Melayu.
Penggunaan bahasa Melayu sendiri dikarenakan beberapa hal diantaranya karena bahasa Melayu merupakan bahasa yang populer di kalangan pedagang apalagi pedagang kawasan Asia Tenggara, persebarannya begitu luas.
Bahasa Melayu tidak memiliki tingkatan bahasa, jadi untuk penggunaannya sendiri lebih mudah dibanding dengan bahasa daerah di kawasan nusantara lainnya. Bahasa Melayu juga disetujui oleh suku-suku dengan bahasa lainnya, bahasa ini juga diyakini dapat menjadi penerjemah berbagai kebudayaan kedepannya.Â
Pada 2 Mei 1926 yaitu bertepatan dengan Kongres Pemuda I merupakan awal ditentukannya penggunaan bahasa Melayu untuk pelaksanaan Kongres Pemuda, peristiwa itu memunculkan adanya istilah bahasa Indonesia.
Setelah itu, ada juga peristiwa Sumpah Pemuda yang menjadi awal munculnya bahasa Indonesia, yaitu bertepatan dengan isi Sumpah Pemuda alenia ke-3. Pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat pasal yang berisi tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Â
Peran bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan yaitu menyatukan beragam bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Sebagai contoh, saya adalah seorang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Saya berasal dari Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Universitas Sebelas Maret merupakan salah satu universitas negeri favorit di Indonesia.
Tentunya banyak calon mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia saling bersaing untuk dapat menjadi mahasiswa di universitas ini. Mahasiswa dari berbagai daerah tersebut tentunya memiliki bahasa daerah masing-masing.
Hanya berbeda kecamatan pun dapat berbeda bahasa yang digunakan, sebagai contoh yaitu penggunaan kata oda pada Kecamatan Ngadirojo, dan penggunaan ora pada Kecamatan Wonogiri. Akan tetapi, perbedaan bahasa tersebut dalam bahasa Indonesia sama, yang memiliki arti yaitu tidak.
Hal tersebut menunjukkan perbedaan bahasa pada satu kabupaten yang sama-sama menggunakan bahasa jawa. Berbeda kecamatan saja dapat mengalami perbedaan bahasa, apalagi dengan satu kampus yang berisi beberapa mahasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia dan tentunya menggunakan bahasa daerah yang berbeda-beda.
Jika mereka tetap menggunakan bahasa daerah masing-masing dapat terjadi kesalahpahaman percakapan yang sedang dijalin oleh mereka. Perbedaan tersebut menunjukkan betapa pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
Dengan bahasa Indonesia, maka komunikasi dengan orang daerah manapun yang berasal dari Indonesia dapat terjalin dengan mudah. Bahasa Indonesia juga tidak memiliki tingkatan bahasa seperti bahasa jawa, jadi untuk penggunaannya dapat dilakukan dengan mudah.
Berkomunikasi melalui via telepon, WhatsApp, maupun secara langsung dapat dengan mudah dilakukan dengan semua orang dari berbagai daerah di Indonesia. Berita-berita yang terdapat dalam media massa juga menggunakan bahasa Indonesia. Â
Kesimpulan yang dapat diambil, yaitu bahasa Indonesia memegang peranan penting sebagai pemersatu bangsa, apalagi di Indonesia sendiri yang merupakan negara dengan keanekaragamannya.
Oleh karena keanekaragaman tersebut, jika tidak menggunakan bahasa yang satu maka tidak akan terjalin suatu komunikasi yang sejalan.
Indonesia tidak akan bersatu tanpa adanya bahasa yang dapat mempersatukan. Sebagai bangsa Indonesia kita harus dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan komunikasi dengan orang lain.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”