Pucuk Rotan, Makanan Khas Bengkulu yang Berasal dari Bahan Baku Rotan

Pucuk rotan

Indonesia sangat kaya dengan potensi alamnya yang dapat memanjakan mata kita, bukan hanya keindahan alamnya saja tetapi masyarakat lokal bisa manfaatkan kekayaan yang ada di dalamnya untuk kehidupan sehari-hari atau sumber mencari nafkah walaupun sangat berbahaya memasuki hutan belantara.

Advertisement

Rotan yang biasanya untuk dijadikan bahan baku pembuatan kursi, meja dan lain-lain.  Ternyata rotan tidak hanya buat bahan baku untuk membuat kursi dan meja, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk bahan makanan.

Yang dimakan bukan batangnya melainkan pucuk rotan yang biasanya orang menyebutnya umbut rotan. Tidak semua jenis rotan yang bisa dimakan, ada beberapa jenis yang bisa dimakan, sebenarnya bisa dimakan tapi rasanya sangat pahit sekali.

Ada salah  satu warga kota Bengkulu yang berprofesi sebagai pencari ucuk rotan atau umbut rotan, orang biasanya memanggil dirinya Pak Tamiin. Pak Tamiin mencari pucuk rotan dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore di hutan belantara.

Advertisement

Ada dua tempat untuk mencari pucuk rotan, Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah. Jarak dari rumah Pak Tamiin ke Bengkulu Utara bisa menempuh dengan waktu 1 jam, sedangkan Bengkulu tengah 15 menit dari rumah Pak Tamiin melewati Cagar Alam Taman Rajo Lelo, tapi pucuk rotan di Bengkulu Utara lebih banyak dari pada Bengkulu Tengah. 

Perkerjaan ini bukan hal yang mudah, untuk menuju ke lokasi pucuk rotan Pak Tamiiin harus melewati medan yang berat, dari jalan yang licin sampai mendaki bukit.

Advertisement

Belum lagi tantangan yang dihadapi Pak Tamiin saat mencari pucuk rotan dari tertusuk duri rotan, hingga menghindari babi hutan. Pak Tamiin juga sering melihat ular piton yang berukuran 5 sampai 7 meter.

Mencari pucuk rotan susah-susah gampang, dengan bermodal parang / mandau dan karung, Pak Tamiin langsung masuk ke hutan belantara. Jika Pak Tamiin lagi beruntung bisa mendapatkan 40 sampai 60 batang pucuk rotan, jika tidak beruntung hanya 20 batang pernah juga Pak Tamiin tidak apa-apa.

Pak Tamiin biasanya menjual pucuk rotan di pasar dekat rumahnya. Jika Pak Tamiin sedang mencari pucuk rotan maka istrinya menggantikannya berjualan. Harga pucuk rotan 3 batang Rp 10.000. Walaupun pucuk rotan rasanya sedikit pahit namun banyak juga peminatnya.

Selain itu masyarakat Suku Dayak juga menjadikan pucuk rotan sebagai makanan khas mereka. Tetapi tidak tau jenis rotan yang mana mereka gunakan untuk menjadikan makanan khas mereka.

Pucuk rotan biasanya dimasak dengan santan kelapa, kata masyarakat Bengkulu yang suka makan pucuk rotan rasanya hampir sama dengan umbut kelapa, tetapi pucuk rotan lebih pahit sedikit. Pucuk rotan juga bisa langsung bisa di makan tanpa dimasak, rasanya tidak terlalu jauh dengan dimasak.

Rasa yang sedikit pahit dan unik sebagian orang tidak menyukainya, biasanya penikmat pucuk rotan  tergolong orang dewasa, karena anak-anak jaman sekarang tidak terbiasa memakan yang rasa pahit, contohnya saja daun dan bunga papaya yang kurang peminat.

Jika kalian ingin mencoba ingin bagaimana rasa pucuk rotan, kalian bisa membelinya di pasar terminal panorama atau pasar kaget di kota Bengkulu.

Bahan dan cara memasak pucuk rotan

Bahan:

Bawang merah

Bawang putih

Cabe

Lengkuas

Kunyit

Jahe

Santan

Daun salam

Pucuk rotan

Cara memasaknya:


  • Pertama kita harus rebus dahulu pucuk rotan dan beri daun salam jangan terlalu lama, ini hanya untuk menghilangkan sedikit rasa pahitnya.

  • Lalu kita tumis semua bumbu yang sudah kita haluskan, dan beri santan. Tunggu sampai mendidih baru letakkan pucuk rotan.

  • Selain itu kita bisa memberi tambahan / perca seperti ikan salai, ikan teri atau ikan sarden juga boleh

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini