Bahagiamu Nggak Harus Tentangku, Terima Kasih untuk Semuanya. Aku Terima

Pernah gak sih kalian merasakan sakit karena ditinggalkan. Ditinggalkan seseorang disaat sayang sayangnya. Kemungkinan ada dua ketika kita ditinggalkan seseorang. Yang pertama adalah ketika sudah merasakan hubungan yang sudah lama kemudian ditinggalkan tentunya perasaan ini bisa hilang, karena kita sudah ada persiapan untuk merelakan. 

Kemudian untuk pilihan yang kedua adalah ketika kita merasakan kehilangan saat sayang sayangnya. Saat klimaks klimaksnya kita jatuh cinta tiba-tiba dighosting kan sakit bukan. Apakah ini sering dialami atau bahkan sudah menjadi rahasia umum bagi generasi Z.

Ya gimana lagi, masa masa saat ini adalah masa rawan bagi kita untuk merasakan jatuh cinta yang teramat dalam, jatuh hati bahkan menyukai lawan jenis apapun kelemahan dan kelebihan. Bahkan ibarat  ketika orang sedang jatuh cinta dunia terasa milik kita berdua. Seperti cinta yang dibekukan dan di kalkulasi oleh beberapa algoritma, oleh hiruk pikuk angin dilautan yang amat kencang.

Ketika merasakan jatuh cinta pasti mengalami hal yang begitu bahagia tak terbendung, bahkan saking cintanya sampai update story, bahkan sampai sedihnya langsung sambat di twitter. Yah ada dua insane yang dilakukan ketika merasakan galau. Pertama langsung nangis meratapi nasib, play lagu galau, Kedua jika orangnya sosialita banget pasti langsung cerita ke kawan kawannya. 

Atau jika orangnya introvert, pasti yaa beberapa langsung curhat di twitter, langsung merasakan sakitnya kehilangan orang yang tersayang, bukanya takut kehilangan karena kenangannya tapi takut jika rasa jatuh cinta itu datang kembali secara tiba–tiba lagi. Apalagi saat ini kita mendapatkan barang yang memang benar benar bermakna.

Semisal saat indah indah nya itu kita diberikan boneka Biru. Saat boneka itu selalu menemani malam kita, alam bawah sadar kita pasti langsung mengingat orang yang memberikan ke kita. Apakah itu wajar. Ya wajar saja sih, perasaan itu akan muncul ketika rasa atau kenangan muncul dan menjadi satu kesatuan dalam hati. Meskipun demikian aku sangat berterima kasih karena sudah hadir dalam jiwaku, sudah hadir dalam penantianku setiap malam.

Kini aku hanya bisa melihat kamu duduk berdua dipelaminan bersama orang pilihanmu. Apapun itu Terima kasih aku sudah siap melupakan mu tanpa harus membenci.

Biarkah kenangan terlupa secara sendirinya, biarkan rasa sakit hilang secara berkala, biarkan kesedihan pulih dengan berbagai pengalaman. Tanpa kau suruh pun, pasti aku melupakanmu. Terima kasih.

Terima kasih sudah hadir dalam hidupku.