Bagimu yang Merasa Diri Ini Beban Keluarga, Kini Sudah Saatnya Membuka Mata untuk #MimpiMasaMuda

Keberadaanmu adalah kebanggaan, bukan sebagai beban~

Sebuah kewajaran bagimu yang sedang berada difase quarter life crisis, sebuah periode hidup yang membuat seseorang merasakan kegundahan dalam menentukan langkah kehidupannya. Merasa galau, khawatir, takut dan kecamuk perasaan negatif lainnya yang membuatmu kesulitan untuk memahami diri. Semakin mencoba untuk memikirkannya semakin rumit pula yang kamu rasakan. Kondisi seperti ini memang sangat rentan dirasakan bagi mereka yang berada diumur dua puluhan. Terlepas dari seberapa besar kadar krisis yang dirasakan, siapapun dan dimanapun berada, setiap orang pasti akan melaluinya.

Advertisement

Dan perihal makna kadar, memang bukanlah digunakan sebagai ajang perbandingan, sebab setiap orang memiliki krisis dan kekuatannya masing-masing. Salah satu dari kesekian krisis yang dirasakan, merasa diri hanyalah beban untuk orang-orang disekitar khususunya keluarga merupakan hal yang sering dirasakan anak muda.

Bahwa kamu merasa kamu tidak memiliki apapun sehingga keberadaanmu hanyalah sebagai beban. Setiap langkah yang kamu usahakan tak menghasilkan apapun, bahkan lebih dari itu ketika kata beban menjadi alasan paling besar yang membuatmu kesulitan untuk mengusahakan langkahmu lagi. Kamu khawatir jika kembali melangkahkan kaki yang ada malah akan membuatmu terjatuh dan semakin menjadi beban. Ketakutan untuk kembali menata harapan membuat semakin kesulitan untuk memperjuangkan #MimpiMasaMuda yang sebenarnya sangat ini kamu wujudkan.

Apalagi harapan keluarga akan pencapaian gemilangmu diusia muda kian lama rasa-rasanya makin menyesakkan dada. Kegagalan yang kamu dapati hari ini yang dibumbui dengan upaya membandingkan diri dengan keberhasilan yang lain membuatmu tenggelam dalam kejatuhan. Pengalaman gagal yang seharusnya membuatmu termotivasi untuk kembali melangkahkan kaki malah membuatmu urung karena rasa rendah diri.

Advertisement

Merasa diri ini kerdil dari yang lain, merasa segala usaha yang kamu lakukan berakhir dengan kegagalan dan bahkan merasa tak punya kapasitas apapun adalah bukti bahwa kamu sedang terjebak dalam lingkaran insecurity. Harapan-harapan yang dipasang tinggi-tinggi oleh orang-orang disekitarmu malah membuatmu tertekan akibat kenyataan yang ternyata tidak sejalan dengan keinginan. Beban batin yang satu ini jelas membuatmu berpikir bahwa keberadaanmu sungguh tak bisa memberikan makna apa-apa bagi mereka.

Kini sudah waktunya untukmu membuka mata akan hal-hal yang seharusnya patut untuk membuat dadamu kembali lega. Tekankan satu hal ini, bahwa kamu bukanlah beban. Keberadaanmu bukanlah sebagai beban yang terpaksa membuat orang-orang disekitarmu khususnya keluargamu menanggung akan hadirnya dirimu. Justru segala harapan-harapan baik yang datang dari mereka akan dirimu ialah sebagai bukti bahwa mereka menginginkan keberhasilan akan hidupmu. Mereka berharap agar pencapaian yang kamu capai dapat membuat mereka bangga sehingga keberhasilanmupun tentu memotivasi mereka untuk juga memperjuangkan impiannya. Selagi hari ini kamu tetap bertahan dengan segala rintangan yang datang, kamu berusaha menjaga keseimbangan diri baik secara raga dan batin dan kamu tetap mengusahakan yang terbaik maka semuanya akan berakhir dengan datangnya hal-hal yang baik pula.

Sekali lagi, kamu bukanlah beban. Pengalaman pahit yang kamu rasakan adalah bagian dari mimpi yang kamu perjuangan. Hal ini memang bukanlah perkara yang mudah, tapi rasanya-rasanya tidaklah pantas membuatmu berakhir dengan mengibarkan bendera menyerah. Harapan tinggi yang mereka tancapkan untukmu bukan untuk membuatmu tertekan sendirian, justru sepatutnya menjadi motivasi untuk semakin besar dalam mengupayakan diri. Bahwa kesuksesan bukanlah hanya tentang kamu berhasil mencapai impianmu, melainkan kesuksesan ialah saat segala keberhasilan yang kamu raih mampu membuatmu bahagia dan menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarmu untuk turut berani bermimpi dan memperjuangkannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Abadi meski berlalu.