Manusia itu hanya memiliki dua tabiat yang berlawanan, tertawa bahagia dan bersedih karena luka. Seperti dua sisi kutub, ada yang positif dan negatif. Begitu perumpamaannya.
Terkadang konsep Tuhan itu tidak sejalan dengan apa yang menjadi keinginannya, diluar kendali manusia. Setelah berusaha sedemikian rupa, berharap hasil yang luar biasa namun Tuhan belum mengabulkannya. Merasa kecewa, teramat patah, terluka, bahkan sia-sia dan berakhir dengan tangis air mata. It's okay.
Untuk kedua kalinya, yang harus dipikirkan setelah menerima realita yang tak sejalan adalah menguatkan hati dan berpikir positif. Jutaan bahkan ribuan hal masih sangat mungkin dilakukan, lantas apa alasan untuk tetap berada ditempat?
Jangan merasa istimewa hingga tak mampu berbuat apa-apa dengan sebuah masalah, justru jadikan ini adalah pengalaman terindah.
Sangat banyak mereka yang masih mengistimewakan masalah yang ditimpanya, terlelap dalam emosi, tidak mampu mengatur amarah kemudian membandingkan dirinya dengan lainnya hingga akhirnya secara tidak sadar ia mendidik hatinya untuk merasa iri dengan kehidupan orang lain yang selalu terlihat bahagia.
Bukan! Bukan seperti itu caranya. Yang kau lihat hanya luarnya saja, kau tidak benar-benar mendalami secara utuh penghidupannya. Kau tidak sespesial itu.
Anda tidak benar-benar sempurna dengan masalah ini saja. Mereka yang terlihat bahagia mungkin mempunyai seni manipulatif yang canggih hingga tidak terlihat beban sedikitpun dalam hidupnya. Kalau mereka bisa terlihat tertawa meskipun dalam keadaan kecewa mengapa kita tidak bisa ? Cobalah untuk menempatkan bahwa ini tidak akan lama, dan segera berakhi dengan bahagia.
Seseorang yang benar-benar memiliki penghargaan diri yang tinggi mampu melihat bagian negatif dari pribadinya secara blak-blakan – Mark Manson
Inilah saatnya menghargai diri sendiri dengan mencari celah dari sisi negatif kemampuannya. Jangan remehkan apapun yang sudah dilakukan oleh diri sendiri. Sedikit mengeluh, kemudian bangkit dan percaya diri kembali. Jika melihat keberhasilan orang lain saja sudah cukup? Lantas kapan kita memulai meniru hal tersebut?
Jangan terlalu lama larut dalam sebuah kesedihan akibat kegagalan, masih banyak pandangan yang harus dilakukan dan dikerjakan. Terlalu lama menghakimi diri sendiri tidak akan membuahkan apa-apa. Mulai memperbaiki diri dan membangun sebuah energi untuk bangkit kembali. Percaya bahwa kita tidak sendiri, ada Tuhan yang selalu membantu dan mengabulkan setiap doa. Merangkai semangat yang sempat sirna sebab sebuah luka. Jangan menyerah!
Yuk mari kita berusaha seperti awal kita berusaha bahagia. Perbanyak ikhlas, tambah usaha sembari berdoa. Bismillah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”