Di tengah pandemi yang belum mengalami penurunan ini, membuat kompetisi liga Indonesia berhenti. Para pemain, official tim, supporter sepak bola tanah air mulai geram karena liga Indonesia belum berjalan lagi. Mereka sangat berharap bahwa liga dapat bergulir kembali karena rata-rata liga di eropa sudah bergulir kembali. Karena beberapa pemain dan official tim hanya berpendapatan melalui klub sepakbola yang di belanya dan apabila liga berhenti maka otomatis pendapatan mereka juga berhenti.
Beberapa klub melakukan pemangkasan gaji kepada para pemainnya, bahkan dikabarkan beberapa klub tanah air seperti PSMS Medan dan Madura United dibubarkan karena tidak adanya kejelasan terhadap keberlangsungan liga.
Yang semakin membuat miris adalah beberapa negara terdekat kita seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand sudah memulai liganya kembali. PSSI pun sudah dua kali menunda gelaran kompetisi liga Indonesia, semua ini dikarenakan izin dari pihak kepolisian yang tidak terbit menjadi ganjalan untuk liga Indonesia dapat bergulir pada tahun 2020, pilkada serentak dan kondisi pandemi yang belum mereda menjadi alasan kepolisian enggan mengeluarkan izin.
Kalau di hitung-hitung, sudah hampir setahun liga berhenti. Para pemain pun sampai rela liga bergulir tanpa penonton, yang penting liga tetap berjalan. Sekarang para pemain hanya mengikuti kegiatan-kegiatan seperti fun football untuk menambah penghasilan yang tidak mereka dapat akibat berhentinya liga, itu pun tidak seberapa, tetap saja tidak ada yang menggantikan gaji yang diberikan saat liga bergulir.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelumnya menyatakan liga 1 kembali bergulir Februari mendatang. Namun, hingga saat ini kepastian terkait bergulirnya liga 1 belum juga ada, bahkan belum lama ini ada wacana kemungkinan kompetisi bakal dihentikan. Hal ini ternjadi karena sampai saat ini PSSI belum juga mengantongi izin dari pihak Kepolisian. Rata-rata para petinggi liga pun mendukung dan ingin bahwa liga bergulir kembali, tetapi keputusan tetap ada di tangan pihak kepolisian, karena mereka yang bertugas dan bertanggung jawab atas keselamatan masyarakat  Indonesia.
Menyikapi hal diatas, beberapa pemain mulai geram dan mulai menyuarakan pendapat melalui beberapa social media terutama Instagram dan twitter dengan tagar #AyoMainLagi. Para pemain kompak mengunggah foto dengan tulisan "Membayangkan negara paling fanatis dengan sepak bola, tapi tak memiliki kompetisi sepak bola." Sampai sekarang kampanye #AyoMainLagi sudah memiliki 11,8 ribu postingan di Instagram dan jumlah ini masih akan terus bertambah.
Para pemain seperti Mark Klok, Otavio Dutra dan Marco Simic mulai memposting dengan tagar #AyoMainLagi. Siapa sangka, ternyata kampanye ini banyak di dukung oleh beberapa pemain dan supporter. Mereka yang sangat rindu akan berjalanya liga otomatis akan memposting beberapa foto atau mungkin video tentang keseruan yang terjadi di dalam ataupun di luar lapangan dengan tagar #AyoMainLagi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”