Jika kau ada lalu dimana?
Jika kau ada kenapa tak ada bersamaku. Jika kau ada kenapa kau biarkan aku sendiri tanpa mengenalmu. Apa salahku ? Sampai hati kau tinggalkan aku sendiri dalam kebingungan. Apa salahku sampai sehari saja dalam belasan tahun ini kau tak pernah menyapaku? Mencariku ? Menemuiku? Saat aku butuh peluk cium darimu. Saat aku merindukan hadirnya sosokmu dalam hidupku.Dimana kau saat aku terluka? Dua atau tiga tahun aku bisa melewati hari tanpamu,meski harus melawan ribuan godam yang menghantam hatiku. Aku masih menunggu dibalik pintu rumah yang terkunci. Selalu berharap ‘laki-laki’ yang akan mengetuk pintu itu adalah kamu.. selalu percaya kau akan pulang. Ayah.
Di mana kau ? Baik-baik sajakah ? Apa di suatu tempat yang tak aku ketahui kau sedang terluka? Kenapa tak memberi kabar? Kenapa tak mengucap salam perpisahan? Kenapa pergi begitu saja? Pertanyaan yang bertahun-tahun selalu menemaniku dalam diam. Ayah.
Kenapa pergi? Kenapa tak juga datang?
Bertahun-tahun aku percaya kau hanya sibuk untuk mempersiapkan pertemuan denganku. Hingga kau lupa jalan kerumah untuk menjemputku. Tak bisakah kau menaklukan ribuan kilometer jarak antara tempatmu dengan rumahku. Aku butuh dirimu di sisiku. Menemani tidur malamku dengan dongeng yang kau baca. Aku ingin kau menyaksikan saat aku beranjak dari putri kecil yang lugu menjadi gadis yang mandiri. Aku ingin pulang kerumah ada dirimu dimeja makan, kita makan bersama bercerita tentang hari yang kita lewati. Tapi itu hanya ilusi. Belasan tahun aku bertahan tanpa sosokmu sampai akhirnya hatiku mati untuk merindu. Sampai akhirnya namamu dan segala tentangmu hanyut seiring air mata yang mulai mengering untuk menangis kehadiran mu yang tak pernah kutemui. Sampai aku lelah menerka jawaban atas kepergianmu…. Ayah.
Sebersit ingatan masa lalu terlintas.Kepergianmu dan ketidakpedulianmu padaku. Dan detik itu pun rinduku berubah jadi kebencian.
Dan aku tak butuh lagi jawaban atau pun alasannya.
Jika dulu sekali saja kau datang menemuiku. Mungkin aku akan memaafkanmu. Jika saja dulu sebelum hatiku terluka, kau kembali dan mencoba memperbaiknya bukan lari dan mencari sosok yang baru, mungkin saja saat ini kita masih bersama jadi sebuah ‘keluarga’. Kau menyakiti aku dan wanita yang aku sayangi. Lebih dari apapun aku membencimu.
Aku mengabaikan cibiran buruk orang-orang terhadapku. Dicap sebagai anak kurang ajar pun aku tak peduli. Aku tak sudi melihatmu. Maafmu tak berarti lagi bagiku. Jika wanita yang bersamaku dengan ikhlas memaafkanmu namun maaf, aku tak bisa sepertinya.
Hadirmu tak akan mengubah pendirianku untuk mengubur namamu.
Setelah air mata mengering untuk menangisimu. Saat senyumku mulai mengembang. Dan saat aku terbiasa tanpamu. Kenapa kau datang dalam hidupku? Jangan sebut dirimu ‘ayah’ setelah delapan belas tahun aku hidup tanpa sosok ayah. Rasa iri melihat temanku dirangkul, dipeluk dan diantar ayahnya kesekolah telah lama hilang dalam anganku. Hal kecil yang telah lama aku ‘mustahilkan’.
Ayah. Satu kata yang bahkan lidah ku keluh dan berat untuk ku ucapkan. Pergilah ke rumah dimana kau berteduh belasan tahun ini. Jika dulu aku senantiasa menunggumu pulang dibalik pintu, namun sekarang pintu rumahku tertutup untuk kedatanganmu.
Aku begini karenamu.
Dosa? Biarlah itu urusanku dengan Tuhan. Biarlah Tuhan yang menghukumku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Tdk semua yg terucap seperti yg terlihat, ayah juga manusia, sy bkn seorang ayah, sy hanya teman dr seorang ayah, yg mnyaksikan bagaimana seorang ayah terluka krn tdk tau hrus berbuat apa
Kehilanganmu membuatnya kosong syg, iya seperti mayat hidup, mati.. tapi berusaha mkn berjalan dan kekantor
Kau tau syg siapa yg mematikan jaringan internetmu dijam malam?
Kau tau siapa yg menolong cepat ketika motormu bocor?
Yg menghjar musuh mu?
Dia tdk sebahagia senyumnya disosial media
Hanya ada kamu, kamu, kamu sygku
Kau dengar? Dia merintih dia merintih memanggilmu..
Dia mencium ftomu sygku
Setiap mlm merindu
Dia berteman dgn mu,
dengan jurus seratus akun
Dia tidur stlh engkau tidur malaikat kecil
Dialah ayah, kasihnya tdk terlihat
Dia terluka, sm sepertimu
Berputar resah mnahan perih
Dialah ayah
Ah bnyk sekli, dia tdk blg syg, dia tdk tau cara bicara, dia takut tdk dimaafkan
katakan padanya kau akan mengangguk
Semuanya selesai, aku akn memelukmu, krn kau ayahku
Kau manusia biasa tdk luput dr khilaf
Aku tetap mencintaimu
iya akan mndengar itu bkn
Kehilangan itu menyakitkan
Jgn hanya menilai
Lihatlah jalan nya
Lihat juga lukanya
Krn ayah hanya seorang manusia
Ttd
Teman ayah