Anggapan jika seorang ayah adalah sosok yang dianggap tegas namun sebenarnya galak, bersikap dingin terhadap keluarga agar terlihat berwibawa dan tidak ikut andil mendidik anak dibalik alasan sibuk bekerja, semua hanyalah alasan klasik semata.Â
Teruntuk ayah millenial yang memiliki pemikiran terbuka, sekarang saatnya kamu mengambil peran untuk menciptakan memori yang berkesan bagi anakmu. Memang beban beratmu sungguh luar biasa dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Namun menciptakan suasana keluarga yang nyaman dirumah juga membutuhkan peranmu agar rumah terasa hangat dan bersahabat.Â
Teruntuk ayah, tugas mendidik anak tidak hanya tugas seorang ibu, tapi anakmu juga mengharapkan kasih sayangmu. Materi bisa habis tak tersisa, namun kasih sayang akan menetap dihati selamanya. Anak membutuhkan sosok ayah yang mendisiplinkan dengan tegas namun penuh kasih sayang bukan galak dan penuh ancaman sehingga menakutinya.
Anakmu akan dekat denganmu, ketika engkau mengajaknya berbicara dari hati ke hati. Mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak. Bukan sekedar menyapanya saja dan senang ketika anak menurut tapi ketika anak sedang susah engkau malah memarahinya. Seharusnya engkau mencari tau penyebabnya bukan melihat perilaku yang menjengkelkan itu dengan emosi yang membara.Â
Taukah kau ayah? Anakmu akan belajar bagaimana engkau menyelesaikan masalah dan bersikap ketika berkomunikasi dan memperlakukan orang lain. Jika engkau mudah marah, mengancam dan sekedar menasehati namun dirimu tidak seperti apa yang dikatakan, sulit bagi anak untuk bersikap baik. Karena engkau adalah role model, anak belajar langsung dari perilakumu bukan belajar dari mendengarkan apa nasehatmu, ayah.Â
Jika engkau menghadapi anakmu ketika susah dengan amarah, anakmu tidak akan menjadikanmu tempat ternyaman untuk bersandar ketika dirundung masalah. Karena bagi anak, engkau hanya menerima kelebihannya, bukan kekurangannya. Sehingga dia hanya akan menunjukkan kebaikannya. Namun saat sedang mengalami hal buruk atau menghadapi masalah, anakmu akan mencari pelarian, bukan mengadu padamu.
Ayah janganlah bangga ketika anakmu dirasa tidak mengeluhkan apapun padamu karena dianggap dia mandiri dan bisa mengatasi masalahnya sendiri. Itu tandanya engkau gagal mendapatkan posisi yang melekat dihati anakmu.Â
Ayah yang berhasil adalah ketika anak leluasa bercerita apapun padamu. Tanpa takut akan mendapat amarah, ancaman, dan tekanan. Dia akan meminta pendapatmu sebagai seorang yang dikagumi karena kebijaksanaanmu dalam mengatasi masa sulit dan merasa tertolong atas jasamu itu.Â
Ayah, jika engkau sangat memahami pekerjaanmu, kenapa tidak juga engkau memahami anakmu secara utuh? Padahal anakmu yang akan mendoakanmu sehari-hari hingga nanti suatu saat engkau tiada dan berada di alam baka. Doa anak yang soleh ini yang tidak akan terputus nantinya. Semoga semua ayah mulai menyadari pentingnya mendapat tempat dihati anaknya.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”