Awali Tahun 2021 dengan Berterima Kasih pada Diri Sendiri. Mari Melanjutkan Perjalanan Ini!

berterima kasih pada diri

Teruntuk diriku…

Advertisement

Terima kasih sudah bersedia untuk menemani berjuang. Selalu ada di saat yang lain terkadang meninggalkan. Maaf, selama ini belum bisa memberikan yang terbaik. Selalu nyalahin, kalau nggak sesuai sama ekspektasi. Maaf, kadang aku lupa bahwa apa-apa yang terjadi di semesta ini ada yang mengatur dan kadang gak sesuai sama rencana. Maaf, aku kadang terlalu asik bersedih sampai-sampai aku lupa bahwa ada banyak sekali bahagia yang perlu dinikmati. Maaf, kadang aku sibuk mengeluh sampai lupa menyadari bahwa ada banyak hal yang perlu disyukuri.

Aku paham banyak sekali hal berat yang harus dilalui. Banyak hal yang menunggu harus diselesaikan. Banyak masalah yang datang tanpa sudah. Aku tahu ini berat dan tidak mudah untuk baik-baik saja. Dan tidak mudah untuk melewatinya seorang diri. Tapi aku yakin kamu lebih hebat daripada masalah-masalah yang berat. Kamu sudah berjalan sejauh ini, artinya kamu orang yang kuat. Terima kasih untuk tidak pernah menyerah dengan keadaan, terima kasih sudah mau bangkit lagi walaupun rasanya sulit, tapi kamu akan lihat bahwa kamu kuat bisa melewatinya.

Terima kasih ya sudah mau bertahan hingga hari ini. Terima kasih ya sudah mau bersabar sampai di titik ini dan percaya ke depannya akan baik-baik saja. Tetap jadi orang baik ya diri! Mari kita mulai jadi lebih baik lagi, mari kita peluk bahagia kita hari ini.

Advertisement

Dua kata yang sering banget terlupa adalah "Maaf" dan "Terima kasih".  Mungkin mengucap kata terima kasih sering banget kita lakuin sama orang lain yang sudah berjasa dan telah membawa hal baik dalam hidup kita. Tapi, pernah nggak sih kamu ngucapin ke diri sendiri? 

Sering banget kan kita denger, kita itu harus selalu evaluasi diri kita harus sering-sering refleksi diri, itu emang bener kok. Kita memang harus sering-sering evaluasi dan refleksi diri. Tapi, diri kita juga perlu lho buat diapresiasi. Sekedar ngucapin terima kasih apa salahnya sih? Atau sekedar minta maaf sama diri kita, karena selama ini kita sering banget nyalahin diri kita sendiri atas hal-hal yang udah terjadi, atas ekspektasi-ekspektasi yang belum tercapai. Padahal, kadang-kadang itu memang hal yang berada di luar kendali kita dan memang udah seharusnya terjadi. Belum lagi kita sering ngebandingin diri kita sama orang lain.

Advertisement

Evaluasi diri itu memang penting, untuk kembali mengingat dan mengoreksi hal-hal yang sudah terjadi atau apapun yang sudah kita lakukan agar kita lebih baik lagi. Bahkan, ada pepatah mengatakan sebelum orang lain yang membuka sikap burukmu, lebih baik kamu sendiri yang lebih awal mengetahuinya. Yupps! Itu emang bener dan menunjukkan betapa pentingnya evaluasi diri. Tapi, jangan sampe kebablasan! Jangan sampe kita malah menyalahkan diri sendiri dan terlalu menyesali hal-hal yang sudah berlalu. Jangan biarkan diri kita terlarut dan malah lupa untuk focus menyusun resolusi atau planning kedepannya.

Jadi, daripada terlarut dalam penyesalan dan rasa bersalah karena belum melakukan hal yang maksimal selama ini, lebih baik kita ucapkan rasa syukur dan berterima kasih dengan diri sendiri karena sudah mau untuk menemani berjuang. Jangan lupa juga, untuk ucapkan kata maaf ya pada diri sendiri. Nggak jarang lho kita berbuat salah sama diri kita. Sering banget kita maksain diri, menyalahkan diri sendiri, ngebandingin diri kita sama orang lain, atau tidak memberikan hak pada diri kita. Dan yang nggak boleh lupa, ucapkan rasa syukur kita kepada Tuhan yang telah memberikan banyak sekali nikmat dan kesempatan yaa. Tanpa kamu sadari, ketika kamu menyalahkan diri sendiri dan mengeluhkan segala apa yang kamu punya, itu juga berarti kamu nggak menerima lho atas apa yang udah Tuhan kasih.

Yuk dari sekarang, mulai untuk berterimakasih ya.! Dimulai dari berterima kasih pada diri sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

" Menulis untuk mengekspresikan, bukan untuk membuat terkesan."

Editor

Not that millennial in digital era.