Kadang kita suka salah kaprah dalam mengatur keuangan sehingga timbullah hutang ataupun hidup dari gaji, maksudnya gaji habis begitu saja untuk hidup setiap bulan, tidak ada tabungan, tidak ada dana darurat atau instrumen pendanaan apapun.Â
Nah hal ini itu seringkali terjadi karena kesalahan keuangan diantaranya adalah tidak punya self control yang baik dan menjadikan belanja sebagai pelarian, tidak pernah melakukan budgeting keuangan, terlalu terbiasa menggunakan segala macam pembiayaan hutang yang memudahkan seperti paylater, pinjol dan kartu kredit sehingga sudah menganggap mereka sebagai teman yang mengakibatkan bermudah-mudah dalam berhutang, hanya bermodal ikut-ikutan dalam investasi dan tidak memperhatikan pagar syariah dalam bermuamalah.
Nah, gimana biar kita tetap bisa bersenang-senang dengan tetap memperhatikan keuangan di masa depan? Yaitu dengan piramida perencanaan keuangan, mulai dari cashflow dan manajemen risiko, lalu naik ke investasi dan perencanaan hari tua serta waris dan hibah. Sehingga kita harus tahu cashflow diri kita masing-masing, mulai dari pendapatan tiap bulan dan pengeluaran tiap bulan. Jangan sampai pengeluaran kita lebih besar dibandingkan pemasukan, setiap orang punya prioritas dan kita harus menempatkan prioritas kita pada tempatnya. Jadi kita harus benar-benar tau pemasukan kita dari mana saja, tau dari mana? dicatat!Â
Start Budgeting! Mulai budgeting di awal bulan dan buat skala prioritas budgeting. Tiap orang punya prioritas masing-masing jadi harus tau pos dana sendiri dan apa yang jadi prioritas, misal untuk hidup sehari-hari 40 persen, hiburan 10 persen, sedekah 10 persen, menabung/dana darurat 20 persen dan investasi 20 persen dari pendapatan. Untuk yang sudah menikah mungkin akan ada pos-pos tambahan seperti pendidikan anak, rumah dan sebagainya. Dengan mencatat dan meng-list pengeluaran, kita bisa tetap jajan dan senang-senang di masa ini tanpa mengabaikan keuangan di masa depan, asal tau batasnya.
Tapi jangan cuma jajan kekinian aja yang diduluin, kamu juga perlu jajan untuk kelas/kursus yang ningkatin skill kamu, buku untuk menambah pengetahuan, dan investasi keuangan untuk masa depan kamu. Nah ada banyak pilihan instrumen investasi seperti emas, saham, properti, reksadana, P2P lending, Obligasi/Sukuk, Deposito.
Nah P2P Lending itu apa sih?
P2P lending ini adalah salah satu jenis layanan keuangan berbasis teknologi yang mengakomodir pinjam-meminjam uang secara langsung antara kreditur atau lender (pemberi pembiayaan) dan debitur atau borrower (penerima pembiayaan) dengan metode online. Peran P2P lending adalah sebagai penghubung antara individu yang membutuhkan pembiayaan dengan pemberi pinjaman yang ingin memutarkan uangnya. Instrumen ini aman karena sudah memiliki regulasi di bawah pengawasan OJK.Â
P2P lending ini sudah banyak lho yang syariah, salah satunya ALAMI Sharia! ALAMI Sharia sebagai P2P lending syariah tidak menagihkan suku bunga baik untuk penerima pembiayaan ataupun pendana. Pendana akan mendapatkan imbal jasa perwakilannya yang disebut ujrah dalam penagihan piutang kepada pihak pemberi pekerja. Penting untuk semua pihak baik penyelenggara P2P lending maupun pendana untuk terhindar dari ketidakjelasan, karena itu imbal jasa yang ditawarkan oleh P2P lending syariah harus disampaikan secara transparan dalam bentuk nominal.
P2P Lending ini bisa jadi instrumen yang baik untuk perencanaan keuangan kamu. Dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata instrumen lainnya, fleksibilitas dari perputaran uang setiap bulannya, kecenderungan risiko yang rendah jika dibandingkan dengan rata-rata instrumen lainnya, P2P dapat menjadi pilihan alternatif instrumen investasi sebagai tempat kamu merencanakan keuangan kamu di masa depan agar tetap bisa jajan dan bersenang-senang.
Yang namanya mengelola uang itu pertanggungjawaban kepada Allah. Makanya jelas perlu tahu dipakai apa saja uang tersebut setelah didapatkan dengan cara yang halal. Yuk investasi agar tetap bisa jajan dan bersenang-senang di masa ini maupun masa depan!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”